32. one thing i never know

587 60 2
                                    


"Pacar lo mana, Hye?" Kali ini Yuri yang bertanya, di tengah-tengah perkumpulan mereka. Yena dengan Yuri, Yujin dan Wonyoung, Chaewon dan Sakura, dan Hyewon sendiri yang kini tengah berada pada satu meja. Hyewon yang mendengarnya hanya tersenyum saja.

"Katanya sih gak bisa ikut, ada urusan osis atau apa gitu." Diam-diam, Sakura mendengarnya. Ia sontak menatap Chaewon, mengundang tatapan heran dari gebetannya. "Kenapa?" Tanya gadis itu, tanpa suara.

"Yakin, Hye?" Tanya Sakura. Hyewon mengangguk sekali lagi, lalu terkekeh pelan. "Yakin lah. Kenapa sih? Gue keliatan ngenes ya karena gak bareng cewek gue?"

"Bukan, bukan gitu. Rapat osis baru aja kelar kemaren. Dan hari ini, osis gak ada kegiatan apa-apa." Jawab Sakura, yang memang merupakan anggota osis.

"Oh, lo osis, kak?" Tanya Yujin, baru mengetahui fakta tersebut. Sakura mengangguk cepat. "Iya, gue sekbid dua, bareng Minju." Jawabnya.

"Oh..." Jawab Yujin lagi. Bukan itu masalahnya. Tapi Hyewon terlihat sedikit berbeda sejak mendengar ucapan Sakura tadi. Dan Chaewon yang memang memerhatikan langsung peka.

"Ah, udah lah. Siapa tau cewek lo ada kesibukan lain. Udah, jangan lo pikirin, Won." Tenangnya.

"Iya elah, mungkin urusan keluarga, terus dia malu cerita ke lo." Sambung Yena. Hyewon hanya tersenyum kecil. Bohong kalau itu tidak sedikit menganggunya. Ada apa dengan Eunbi sampai ia harus berdalih tak bisa ikut karena urusan osis? Biasanya tak pernah seperti ini.

"Udah Won, mending lo pesen. Mumpung gue yang bayar ini!" Yujin kembali mencairkan suasana, dengan tiba-tiba menyuapi Hyewon dengan kentang goreng yang cukup banyak.

"Ah, goblok pelan-pelan." Protes Hyewon, sedikit tertawa karena tak bisa mengunyahnya. Yang lain tertawa melihatnya, termasuk Wonyoung yang juga berada di sebelah Yujin. Ia memukul pelan pundak Yujin.

"Parah banget sih, kamu." Kekehnya.

"Biasa aja ah, ini mah." Bela Yujin. Lalu mereka kembali berbincang lagi, membahas segala macam hal. Wonyoung memang awalnya merasa sedikit canggung, mengingat mereka semua adalah kakak kelasnya, bahkan Yujin sendiri. Tapi untungnya Sakura dan Yuri sangat baik kepadanya, dan mengajaknya berbicara.

Wonyoung juga baru tahu fakta bahwa Sakura dan Chaewon, yang sudah terlihat sangat menempel itu ternyata belum pacaran. Wow, sedikit mengejutkan.

"Kalo Wonyoung?"

"Eh, iya kenapa?" Tanya Wonyoung, sedang memainkan ponselnya tadi, tiba-tiba saja ditanya oleh Yena.

"Kok lo bisa mau sama Yujin?" Tanya Yena lagi, yang tentunya mengundang perhatian mereka semua. Yujin lalu tersenyum dengan tengil.

"Orang dia duluan yang naksir gue, dar---" Belum sempat perkataannya selesai, Wonyoung dengan cepat menutup mulut pacarnya.

"Ya gitu deh, Yujinnya yang nembak. Ya udah gue terima deh." Rekayasa Wonyoung, sembari tersenyum. Tangannya masih setia menutup mulut Yujin. Padahal mah aslinya yang bucin duluan ya Wonyoung.

"Wow, that easy? Maksud gue kalian kan bukannya udah sahabatan lama banget bukan?" Tanya Sakura lagi. Wonyoung hanya senyum-senyum saja, lalu akhirnya melepas tangannya dari mulut Yujin.

"Dasar bucin, gak mau ngaku." Maki Yujin pelan, berbisik kepada telinga Wonyoung, yang lalu dibalas pukulan pelan di lengannya.

"Iya, Yujin mah gercep nembaknya." Yena berkata sedikit keras, tentunya terkesan menyindir di telinga mereka, walaupun memang sebenarnya niat si bebek adalah untuk menyindir Chaewon, yang berbulan-bulan tak kunjung jadian.

"Anjing lo Yen," Tiba-tiba Chaewon mengumpat, membuat mereka semua tertawa. Hyewon tertawa agak kencang. "Gak ada yang nyebut merek loh, Chae."

Wonyoung lalu melihat sekilas ke arah Sakura yang hanya tersenyum tipis. Ayo dong, Chaewon, cepet-cepet ditembak, keburu ditikung lagi tau rasa deh. Yujin menoleh ke arah pacarnya, lalu tersenyum manis.

you belong with me ; annyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang