34. how much

536 56 0
                                    


"Wah parah!"

"Gila, gue gak percaya. Ujin udah gede, anjing kita udah gede!"

"Wow, baru pacaran udah tidur bareng aja?"

Perkataan teman-temannya di kantin itu sedikit mengundang tatapan dari orang disekitar, dan Yujin sungguh membenci mereka.

"Bangsat, diem dulu!"

"Gak bisa lah, lo udah 'gituan', terus berharap kita biasa aja?" Yena protes dengan suara cemprengnya, kembali mengundang tatapan dari siswa-siswi di kantin.

"Bukan gitu goblok, aduh! Lo pelan-pelan deh ngomongnya, entar gue disangka anak gak bener yang macem-macem sama yang lain!"

"Terus, maksud lo?"

"Iya emang tidur bareng, kayak biasa. Dulu gue juga sering gitu, anjing." Jawab Yujin, menatap ketiga temannya bergantian. Hyewon mengangguk paham. "Oalah, bilang kek dodol."

"Makanya dengerin dulu anjing, jangan main heboh aja bawaannya!" Balas Yujin frustasi. Chaewon yang melihatnya lalu tertawa keras. Yujin semakin jengkel dibuatnya. Ia mengacak rambutnya kasar.

"Ya...intinya...gue beneran seneng aja." Yujin tersenyum lembut setelahnya.

"Seneng as in...bisa tidur bareng Wonyoung?" Tanya Yena. Yujin lalu mengangguk. "Iya, cuddle gitu."

"Ngerti sih, apalagi lo kan bukan tipe yang suka physical touch gitu. Sama yang dulu mentok-mentok cuma cuddle, gak sampe tidur bareng." Hyewon merespon. Yujin mengangguk lagi, tersenyum membayangkan kejadian semalam. Itu salah satu waktu tidur terbaiknya selama hidup.

"Asli, pengen cuddle juga gue jadinya. Tapi mana berani...takut digorok bapaknya Yuri." Keluh Yena, nadanya terdengar lesu.

"Sama sih..." Gumam Chaewon.

"Lo tembak aja dulu si Sakura, bego." Timpal Yujin. Chaewon sontak tersenyum. Ia sedikit menyeruput minumannya. "Udah." Jawabnya singkat.

"What the fuck!" Umpat Hyewon dan Yena. Sedangkan Yujin hanya bisa menganga. Sejak kapan, akhirnya mereka berpacaran?

"Baru kemaren sore, di depan rumahnya."

"Gila, jadian juga lo..." Adalah respon Yujin pada akhirnya, menepuk-nepuk pundak Chaewon.

"Traktir lah bangsat! Akhirnya temen kita gak ada yang jomblo, udah laku semua." Pinta Yena, seperti biasa.

"Yah, gampang itu mah." Chaewon mengangguk cepat. Hyewon tersenyum melihatnya. "Ada motivasi apa lo tiba-tiba nembak kemaren?"

"Kita kan gak tau kapan gue bakal ditikung lagi, lagian...gue juga ngerasa kelamaan sama dia." Chaewon sedikit menyindir Hyewon, tapi sembari tertawa pelan.

"Mohon maaf nih, yang nikung hubungannya lagi gak baik-baik aja." Hyewon tersenyum sarkas, meneguk minumannya.

"Gimana? Udah ngomong sama kak Eunbi?" Tanya Yujin.

"Udah, gue heran aja kenapa dia harus bohong kalo mau rapat osis, padahal ternyata pergi berdua ke mcd."

"Tapi mereka kan bahas osis juga pada akhirnya, Won. Lo bilang pergi sama kak Sungwoon juga karena dia ketos?" Chaewon bertanya, menatap Hyewon.

"Gue nanya Sungwoon kemaren, and it turns out mereka emang lagi pergi berdua aja, gak ngebahas osis sama sekali." Hyewon lagi-lagi tersenyum, kembali menyeruput minumannya.

"Lah, anjing? Kenapa, kok bisa gitu?"

"Sungwoon emang ngajak duluan, kebetulan dia ketemu Eunbi di mcd sendiri. Awalnya Eunbi emang sibuk, terus pergi ke mcd, ketemu Sungwoon disana. Ya mungkin karena Sungwoon ketos dia pake itu jadi alesan."

you belong with me ; annyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang