31. somehow

680 66 0
                                    


"Kenapa deh senyum-senyum gitu?" Tanya Wonyoung, memerhatikan pacarnya yang terlihat sedikit tertawa sembari melihat ponselnya. Sesuai janji mereka, hari ini mereka lagi nge-date di salah satu cafe langganan Yujin sama temen-temennya. Yujin pesan choco waffle, sedangkan Wonyoung rasa stroberi.

Yujin lalu menunjukkan ponselnya. "Ini, lucu deh. Aku udah ngasih tau temen-temen kalo kita pacaran." Wonyoung sedikit terkejut mendengarnya. Seingatnya Yujin bilang ingin mereka mengetahui sendiri.

"Mereka kaget banget, sampe nge-spam di grup minta PJ." Wonyoung sedikit terkekeh membaca chat dari teman-teman Yujin. Mereka heboh banget sepertinya.

"Banyak banget notifnya, kak." Ujar Wonyoung, lalu lanjut memakan waffle-nya. Yujin hanya tersenyum melihatnya. Wonyoung membuat waffle itu terlihat sangat enak dengan cara makannya.

"Enak?" Tanya Yujin. Wonyoung mengangguk cepat. "Mau nyoba?" Tawar pacarnya itu. Yujin ikut mengangguk, lalu Wonyoung memotong sedikit waffle, menyuapi Yujin setelahnya.

"Hmm...lumayan. Lebih suka coklat sih tapi." Ia tersenyum simpul, sembari menyeruput minumannya.

"Coklat enak sih, tapi kalo pake mint. Jadinya mint choco." Wonyoung terkekeh kecil, membuat Yujin seketika menggeleng.

"Nggak banget, Wonnie. Maaf, tapi rasanya beneran kayak odol. Kok bisa sih bucin sama rasa itu?"

"Ih, kak!" Wonyoung merasa kesal dengan pernyataan Yujin barusan. "Emang terakhir makan yang rasanya mint choco kapan sih? Kamu aja belom pernah nyobain yang rasa itu di kedai es krim."

"Pertama dan terakhir kalinya aku nyoba yang rasa mint choco itu waktu dikasih susu rasa mint choco sama temen aku, waktu SMP." Jawab Yujin.

"Udah basi kali susunya. Mana mungkin mint choco gak enak." Sangkal Wonyoung.

"Lah, serius aku!"

"Emang rasanya gimana?"

"Kayak agak kecut, terus dingin. Mirip odol deh, beneran." Yujin mencoba menjelaskan rasanya.

"Ih, kalo kecut mah basi kali! Aku gak pernah tuh makan mint choco rasanya kecut." Yujin mengangguk pelan, perkataan Wonyoung lumayan masuk akal. Masa sih temannya memberi susu kadaluarsa? Atau mungkin temannya tak tahu itu sudah kadaluarsa.

"Ya udah, abis dari sini beli es krim dulu yuk." Yujin tersenyum simpul.

"Hah?"

"Iya, ya udah aku mau nyoba es krim punya kamu nanti." Wonyoung tak percaya mendengarnya. Yujin? Tiba-tiba saja akhirnya ingin mencoba mint choco, setelah bertahun-tahun menolaknya?

"Kok, tumben?"

"Gak apa-apa deh, demi ayang." Yujin mengelus pelan kepala Wonyoung yang ada di depannya, membuat yang dielus seketika salah tingkah.

"Ih!"

"Udah, makan lagi cantik."
















Malam itu, sekitar jam 8-an, sesuai janji Yujin tadi, mereka sedang berjalan santai sembari memakan es krim. Wonyoung tentu merasa senang, apalagi melihat pacarnya yang juga membeli es krim mint choco, seperti dirinya. Ini sebuah keajaiban, sungguh. Yujin hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah menggemaskan Wonyoung. Ia mengenggam erat tangan gadis itu.

"Dimakan dong, tadi janjinya mau makan." Protes Wonyoung, melihat pacarnya yang tak juga kunjung makan.

"Duh, Won..." Yujin terlihat agak ragu, sembari menatap es krimnya. Wonyoung terkekeh kecil, lalu kemudian menuntun tangan Yujin untuk memakan es krimnya. Ragu-ragu, akhirnya Yujin memakan es krim itu. Satu suapan, lalu Wonyoung melihat Yujin yang terdiam, kemudian menatapnya sebentar.

you belong with me ; annyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang