Bab 14

1.8K 238 21
                                    

Saat ini Lili sedang duduk menunggu ibunya yang tadi sempat pingsan sehabis mengamuk.

"Eomma. Bangun lah Eomma , aku mohon padamu."lirih anak itu memegang erat kedua telapak tangan ibunya. Tak lama kemudian terdengar lah suara lenguhan kecil keluar dari mulut Jennie

"Eunghh.. , Lili!!"

"Nde Eomma, Lili di sini."jawab Lili cepat

Jennie tersenyum melihat malaikat kecil nya tumbuh menjadi anak yang sangat cantik, walau kecantikan nya itu tertutupi oleh debu.

"Anak Eomma sudah makan?"

"Belum"jawab Lili jujur dengan tatapan polos nya

Jennie merubah posisi nya menjadi duduk dan bersandar pada tembok

"Sini nak, Uyyu dulu."perintah Jennie membuat anak nya itu mengangguk cepat lalu berbaring di sisi sang ibu

Walau payudara Jennie tak lagi mengeluarkan ASI. tapi hanya dengan ngempeng seperti ini lah Lili bisa menahan lapar nya, itu pun juga jika Jennie dalam keadaan sedikit normal. Contohnya seperti sekarang

"Anak Eomma sekarang sudah besar ya, sudah tumbuh menjadi anak yang baik dan juga cantik. Maafkan Eomma karena Eomma belum bisa memberikan kehidupan yang layak untuk mu nak"Lili menggeleng kan kepalanya lalu melepaskan kuluman nya sebentar

"Tidak Eomma. Meski kita hidup serba kekurangan dan makan bekas sisa orang, tapi Lili tetap bersyukur karena Eomma tau mengapa?"

"Tidak!! Memang nya kenapa?"jawab Jennie penasaran karena anaknya itu menghentikan perkataan nya tadi

"Karena ada Eomma di samping Lili. Lili tidak peduli orang berkata apa tentang kita, selagi masih ada Eomma, Lili akan tetap merasa bahagia."jawab anak itu jujur dengan menerbitkan senyuman nya

"Terima kasih nak. Tolong jangan berhenti untuk selalu membantu Eomma"

Cuup

"Itu pasti Eomma"

"Saranghae"

"Nado saranghae sayang"

Cuup

Mereka berdua pun tidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

-

-

-

Saat ini Rose sedang berada di Agensi nya tepat nya sedang menunggu di ruang rapat agensi nya itu

"Rose. Kau ini kenapa senyum-senyum sendiri seperti orang gila?"tanya Hyeri menatap ngeri wajah Rose yang tak berhenti tersenyum sejak kepergian mereka sehabis di taman tadi

"Tidak ada apa-apa Unnie. Hanya saja.. aku sangat bahagia bertemu dengan anak tadi"jawab Rose jujur

"Anak tadi? Siapa yang kau maksud huh!!"tanya Hyeri lagi mengundang decak kesal keluar dari mulut pelantun On The Ground itu

"Anak yang tadi Unnie. Yang tadi di taman"

"Ouch!! Anak itu. Sebaiknya kau lupakan dan buang jauh-jauh pikiran mu tentang anak itu Rose"

"WAE?"Tanya Rose sedikit ngegas tak suka dengan perkataan sang Manager

"Huft! Dengar Rosie. Kau itu seorang publik figur, apa kata orang nanti jika mereka tau kau berdekatan dengan seorang anak jalanan."

Braak

"Cukup Unnie. Mau sampai kapan kau akan mengatur hidup ku? "Bentak Rose

"Apa maksudmu hah? Aku melakukan ini juga untuk kebaikan mu sendiri Rose."jawab Hyeri kesal

"Kebaikan apa nya hah? Gara-gara aku mengikuti perkataan mu aku jadi terpaksa membuang darah daging ku sendiri enam tahun yang lalu"ucap Rose dengan meninggikan suaranya. Beruntung ruangan itu sepi dan kedap suara sehingga tidak akan ada yang mendengar percakapan mereka saat ini

"Ck!! Anak itu memang pantas di buang Rose."

PLAAAAAK

"JUNG HYERI"

"APA HA? APA. ANAK ITU MEMANG PANTAS KAU BUANG ROSE, KARENA ANAK ITU ADA KARENA KEJADIAN SAAT ITU."

PLAAAAAK

"Cukup Unnie, hentikan. Sebelum aku kehabisan kesabaran ku dan menampar mu lagi untuk yang ketiga kalinya"ucap Rose dengan wajah datar membuat Hyeri berdecak kesal

"Fikirkan baik-baik Rose apa yang terjadi pada mu tujuh tahun yang lalu"ucap Hyeri sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan artis nya itu merenungi kesalahan nya disini

Rose terduduk di sebuah kursi memori nya kembali berputar saat kejadian itu berlangsung

Bersambung

Next tentang masa lalu Rose



Eomma ( Revisi )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang