Selepas mereka bertiga keluar dari Kantor Polisi. Para Wartawan mulai berdatangan dan menghadang jalan mereka.
"Jennie Lee. Sejak kapan anda sembuh dari gangguan kejiwaan anda? " Wartawan 01
"Jennie Lee, apakah anak kecil yang Anda gendong adalah anak haram anda selama menjadi ODGJ di jalanan? " Wartawan 02
"Rose. Bukankah dulu anda sendiri yang mengatakan bahwa Jennie Lee bukan lagi sahabat anda setelah kasus pembunuhan itu terjadi dan menyeret nama baik mu saat itu? " Wartawan 03
"Apakah kalian tidak tau malu tampil di depan publik membawa anak haram kalian? " Pertanyaan Wartawan 04 berhasil menghentikan laju Jennie dan Rose untuk berjalan.
"Apa maksud mu berbicara seperti itu tentang putri ku? " Tekan Jennie melotot tajam ke arah Wartawan 04.
Wartawan itu menyeringai kecil saat berhasil menarik perhatian mantan model sekelas Jennie Lee di abad 90'an.
"Saya tidak bermaksud buruk. Saya hanya bertanya mewakili para rakyat yang mulai bertanya-tanya soal status anak yang sedang anda gendong saat ini. " Jawab Wartawan tersebut menguntungkan bagi wartawan lainnya mendapatkan gosip terhangat bulan ini.
Rose yang merasa pertanyaan dari Wartawan itu hanya akan menjebak mereka berdua berbisik pelan agar Jennie dapat mendengar nya, sementara Lili? Dia sudah tertidur di dalam gendongan ibu asuhnya setelah meninggal kan Taehyung sendirian di ruangan itu.
"Tidak perlu menjawab pertanyaan itu Unnie, dia hanya ingin menjebak mu. Sebaiknya kita pulang sekarang. " Bisik Rose yang untung nya di setujui oleh Jennie.
"Kau benar. Lagian kasihan Lili jika di biarkan tidur dalam posisi seperti ini. " Balas Jennie berbisik sambil mengusap lembut kepala Lili lalu kembali menatap para Wartawan itu.
"Maaf semuanya. Saya memiliki hak untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Permisi. "Jawab Jennie datar.
Sampai seorang Wartawan kembali melayang kan sebuah kalimat pertanyaan yang begitu menusuk hati.
"Wanita murahan seperti kalian seharusnya di Deportasi dari Korea untuk selamanya. Kehadiran kalian di Negara ini hanya membawa aib bagi kita semua. "
Baik Rose maupun Jennie tentu merasa cukup tersakiti dengan pertanyaan tersebut. Dari pada membalas , mereka berdua langsung bergegas pergi dari sana tanpa menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari para Wartawan itu layangkan selanjutnya.
Para polisi di dalam mulai berdatangan keluar setelah mendengar keributan, dan para Polisi itu membantu Rose dan Jennie menuju mobil dengan selamat.
Blaam
"Jalankan mobilnya Rosie" Titah Jennie setelah mereka berdua berhasil masuk ke dalam mobil.
"Baik Unnie" Jawab Rose menyalahkan mesin di mobilnya. Melaju dengan kecepatan sedang meninggal kan tempat tersebut.
-
-
Setibanya di lobby Apartement yang di huni Jenlisa. Lili terbangun dari tidurnya dan minta di turunkan.
"Lili yakin mau berjalan sendiri sayang? Eomma gendong lagi saja ya nak. " Tawar Jennie di tolak halus oleh Lili.
"Tidak usah Eomma. Aku berjalan sendiri saja. Ayo kita naik ke atas biar aku bisa melanjutkan tidur ku lagi. Kajja Mammy Eomma." Jawabannya. Mengambil alih kedua tangan ibunya lalu mengajak mereka masuk kedalam lift.
"Iya iya sabar sayang" Jawab Jennie pasrah di perlakuan seperti ini. Sementara Rose terkekeh dalam hati merasa bahagia mendapat moment yang cukup berharga seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
Ficción General"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"