Kantor Kejaksaan*
Saat ini Johyun dan Seulgi sedang mengecek rekaman CCTV di Apartement Taehyung.
Dua jam mereka pantau, dan tak menemukan titik terang tentang kejahatan yang Taehyung sembunyikan.
"Huft! Bagaimana ini Seulgi? Sudah dua jam kita periksa tapi tak kunjung mendapatkan petunjuk sama sekali." Johyun menghela nafas gusar
"Tenang lah Unnie, masih ada dua folder lagi yang belum kita periksa. Aku yakin bukti itu ada di salah satu folder ini."Seulgi meyakinkan Johyun jika bukti itu memang ada. Iya yakin akan hal itu.
"Baiklah, aku serahkan semua padamu Seulgi."ucap Johyun menutup kedua matanya merasa lelah melihat komputer jadul milik Seulgi selama dua jam berturut-turut.
"Baik Unnie"jawab Seulgi lalu Gadis bermata sipit itu mencari bukti itu sendiri.
Tak membutuhkan waktu lebih lama lagi ia pun menemukan apa yang mereka cari-cari sejak tadi.
"Nah ! Ketemu kau."
-
-
-
Rumah Sakit*
"Lili ayo buka mulut nya sayang"bujuk Jennie dengan sabar meladeni Lili yang susah untuk makan
Kepala anak itu menggeleng pelan sambil menutup mulutnya rapat-rapat
"Tidak mau. Nanti Eomma memaksa ku minum obat pahit itu lagi."jawab Lili dengan mulut di bekap membuat Jennie kesal sendiri
Rose bangun dari duduknya menghampiri Jennie
"Biar aku saja yang coba membujuk Lisa , Unnie."ucap Rose lembut di tolak mentah-mentah oleh Jennie
"Tidak perlu. Aku bisa menangani nya sendiri."ketus Jennie lalu kembali membujuk Lili lagi. Sementara Rose hanya bisa tersenyum pahit dan kembali duduk di sofa.
"Lebih baik aku dekati Lisa pelan-pelan saat Jennie Unnie tidak ada"batin Rose
"Lili sayang. Ayo buka mulut nak. Kalau Lili bisa menghabiskan makan malam ini terus di minum obatnya, Eomma akan memberikan mu sebuah hadiah."
"Hadiah?"ulang Lili bertanya
"Iya ! Lili suka di kasih hadiah kan? Hadiah nya enak loh sayang , yakin nih Lili tidak mau."jawab Jennie mulai membuka satu demi satu kancing bajunya
Lili yang mengerti pun mengangguk cepat walau sedikit sulit karena terhalang cervical collar di lehernya namun tak dapat merubah keputusan bocah itu untuk merebut makanan yang ibunya pegang lalu memakan makanan nya dengan lahap.
Tangan Jennie berhenti membuka kancing bajunya di anak kancing ketiga , ia mengulas senyum tipis karena Lili masih bisa ia taklukkan.
"Tak akan aku biarkan kamu di ambil oleh siapapun nak"batin Jennie memandang sendu Lili
"Eomma ,Lili sudah kenyang. Lili mau Uyyu Eomma saja."ujar Lili memberikan piring berisi makanan yang sudah ia habiskan setengahnya itu kepada ibunya
Jennie mengangguk lalu mengambil piring itu dan ia letakkan di nakas meja.
"Sebentar ! Eomma buka dulu semua kancing bajunya."ucap Jennie di jawab anggukan kepala oleh Lili
Dari jauh Rose hanya memerhatikan interaksi di antara keduanya
"Mereka sedang membahas apa? Kenapa Jennie Unnie membuka bajunya? Jangan-jangan.."batin Rose berhenti berucap. Ia bangkit dari tempat duduknya berjalan cepat ke arah Hospital bad Lili dan menjauhkan putri nya itu dari Jennie
"AAAAAAAAAAAAA apa yang Mammy lakukan?"rengek Lili tidak terima karena ibu kandung nya itu menjauhkan nya dari sumber Uyyu Jennie
"Tau nih, kau mengganggu saja aktivitas kami Rose."celetuk Jennie membuat Rose membelakak matanya lebar-lebar dengan fikiran yang melayang jauh entah kemana
"Unnie. Kau itu sudah dewasa. Tolong jangan ajari putri ku tentang bercinta."
Pletak
"Auwh"Rose mengadu sakit di kepalanya
"Otak mu , Rosie.. Rosie."Jennie menggeleng tak percaya sementara Lili menahan tawa agar tidak terlepas di situasi seperti ini
"Unnie mengapa memukul ku? Dan kenapa dengan otak ku? Otak ku baik-baik saja ya , yang ada otak Unnie tuh yang bermasalah."ucap Rose tidak terima
"Terserah mu saja lah. Ayo Lili sini Uyyu dulu sama Eomma."acuh Jennie, dan saat ia hendak menarik tubuh Lili agar mendekat ke arah lagi. Rose kembali memisahkan mereka.
"YAAAAK Rosie, apa-apaan kau ini?"marah Jennie sementara Lili mengerucut bibir kesal karena sedari tadi ia tidak mendapat jatah Uyyu dari Eomma nya
"Mereka mau sampai kapan terus bertengkar? Lili sudah tidak tahan ingin Uyyu."batin anak itu sudah jengah melihat pertengkaran kedua ibunya
"Sudah ku bilang kan tadi Unnie? Jangan mengotori otak putri ku."balas Rose marah
"Putri mu? Hey ! tupai bernyanyi. Dari jaman dahulu kala aku yang merawat nya , aku jauh lebih tau apa yang terbaik untuk putri ku. Lagi pula Lili itu selalu menyusu padaku"bentak Jennie berdecak pinggang
"Persetan dengan itu semua. Aku ibu kandungnya, aku yang jauh lebih berhak untuk menyusui Lisa."Rose hendak mendekat ke arah Lili namun Jennie lebih dulu menjambak rambut nya
"Rasakan ini"
"AKKHH! Sakit Unnie."ringis Rose kesakitan
"Biar saja. Biar tau rasa kau Rosie. Lagi pula Lili itu suka'nya sama Uyyu Melon New Zealand milik ku. Bukan Pepaya Australia milik mu."ejek Jennie membuat Rose tidak terima balik menjambak rambut Jennie
"AKKH"
"Rasakan itu. Meski milik ku Pepaya sekali pun, tapi Pepaya Australia milik ku jauh lebih sehat dari pada Melon New Zealand mu yang di ambil dari tempat pembuangan sampah."
"YAAA enak saja kau ini. Rasakan ini , rasakan."dengan brutal Jennie mencakar wajah Rose , sementara Rose hanya bisa menghindar dari amukan tersebut tak memiliki kesempatan untuk membalas.
Lili yang pusing melihat kedua ibunya bertengkar tiada habisnya lebih memilih berbaring hendak tidur, namun suara seseorang mengurungkan niatnya.
"Mau Uyyu Imo saja tidak?"
Bersambung
Ayo Lis tinggal pilih mau yang mana 😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
Aktuelle Literatur"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"