Ke' esokan harinya*
Sepasang ibu dan anak pagi-pagi sekali sudah keluar Rumah mencari makan sambil bergandengan tangan, mereka sengaja pergi lebih pagi agar tidak bertemu dengan masyarakat sekitar.
"Eomma, kita akan mencari makanan di mana dulu? Perut ku sudah sangat lapar sejak semalam."tanya anak perempuan itu mendongak menatap ibunya.
"Hmm??"ibunya bergumam berfikir sejenak beberapa saat kemudian menggeleng tidak tau.
Anak perempuan itu menghela nafas gusar memegangi perutnya yang sejak tadi sudah berbunyi. "Lapar sekali"batin nya.
Tiba-tiba ada sebuah mobil hitam berhenti di samping mereka, pintu terbuka muncul lah sosok wanita berseragam membawa kantung paper bag berisi makanan menghampiri mereka berdua.
Sang ibu langsung menarik tangan anak nya untuk bersembunyi di belakang punggung nya takut wanita berseragam itu akan membawa mereka ke suatu tempat lalu memisahkan mereka berdua.
"PERGI , PERGI. JANGAN AMBIL ANAK KU."teriak sang ibu ketakutan melihat wanita berseragam itu, ia cukup trauma karena dulu ia pernah terpisah dari anaknya karena ulah orang-orang berseragam juga.
"Tenang lah, aku tidak akan berbuat macam-macam terhadap kalian. Aku hanya ingin memberi kalian makanan saja."ucap wanita berseragam itu mengangkat kedua tangan nya.
Anak perempuan itu mengintip dari balik punggung ibunya karena merasa tak asing dengan suara wanita berseragam itu, mata nya membulat melihat siapa yang datang menghampiri mereka berdua.
"Nyonya?"anak itu keluar dari tempat persembunyiannya lalu memberi pengertian kepada ibunya.
"Eomma, tenang lah. Nyonya ini tidak jahat jadi tidak akan memisahkan kita berdua."
"Majja-yo?"tanya sang ibu tak yakin.
"Nde Eomma, majja-yo."jawab anak perempuan itu tanpa ragu membuat sang ibu mengangguk mengerti.
Wanita berseragam yang tak lain adalah Kim Jisoo itu terperangah melihat bagaimana cara anak perempuan itu menenangkan ibunya.
"Seperti nya akan lebih mudah menyembuhkan ibunya jika anak perempuan itu selalu mendampingi beliau."batin Jisoo bergumam. Seperti nya ia sudah memiliki cara untuk membantu ibu dan anak ini.
"Nyonya kenapa ada di sini?"tanya anak perempuan itu membuat lamunan Jisoo buyar.
"Ah itu ! Kebetulan kantor Polisi tempat ku bekerja tidak jauh dari sini, lalu kebetulan aku melihat kalian berdua jadi aku ingin memberikan bekal ku ini untuk mu dan ibu mu nak. Tak baik jika kalian terus mengkonsumsi makanan dari tempat sampah , Selain kotor dan terdapat banyak kuman, makanan yang sudah berada di tempat sampah hanya akan membawa penyakit jika kita terus mengkonsumsi nya."penjelasan Jisoo membuat anak perempuan itu tidak mengerti.
"Aku tidak mengerti, tapi apakah kau sudah menjual kalung ku Nyonya?"
Jisoo menggeleng lalu menjawab."Ini masih terlalu pagi nak, toko perhiasan nya belum buka jam segini. Mungkin nanti siang atau saat aku pulang kerja aku akan ke sana ya?"
Raut wajah Anak perempuan itu yang tadinya senang jadi berubah sedih.
"Yaah ! Aku kira kau sudah menjual nya Nyonya. Tapi tak apa, kita bisa bertemu lagi nanti malam aku akan menunggu mu di taman yang sama seperti semalam."
Jisoo mengangguk lalu menyerahkan paper bag milik nya kepada anak perempuan itu.
"Ambil ini , di dalam nya ada makanan dan juga minuman untuk mu dan juga ibu mu. Jika kamu ingin menyembuhkan ibu mu, kamu harus memulai nya dengan berhenti mengambil makanan dari tempat pembuangan sampah lalu mulai lah makan makanan yang sehat dan bergizi."
"Begitu kah? Baiklah, terima kasih atas saran nya Nyonya. Kami akan pulang sekarang karena sudah mendapatkan makanan hari ini."
"Ayo Eomma, kita pulang."anak perempuan itu menarik tangan ibunya yang sedari tadi hanya diam mendengarkan untuk ikut bersama nya.
"Nak, tunggu."cegah Jisoo berlari kecil mengejar mereka.
"Ya? Ada apa lagi Nyonya."
"Aku ingin ikut mengantar kalian. apa boleh?"tanya Jisoo ragu takut menyinggung perasaan anak perempuan itu dan juga ibu nya.
Tapi jawaban tak terduga keluar dari mulut anak itu.
"Nyonya, sebenarnya aku dan Eomma ku tidak memiliki Rumah. Selama ini kami hanya tinggal di Rumah kosong yang ada di bawah jalan tol dekat sini entah milik siapa. Tapi jika anda benar-benar ingin tau Rumah kami dan tetap ingin ikut , ayo ikut bersama kami pulang ke rumah."jelas anak perempuan itu membuat Jisoo meringis sendiri.
"Tidak apa-apa nak, aku tetap ingin ikut mengantar kalian."jawab Jisoo tanpa ragu membuat anak perempuan itu tersenyum sambil mengangguk.
Meraih tangan kanan Jisoo untuk ia pegang sementara tangan kanan nya memegang tangan ibunya.
"Ayo Nyonya."anak perempuan itu dengan riang menarik tangan kedua wanita dewasa di samping nya.
"Perasaan apa ini...?"batin Jisoo bertanya-tanya.
"Hati ku menghangat, jantung ku juga berdegup kencang. Aku merasa sangat bahagia tangan ku di tarik oleh anak perempuan ini."lanjut nya sambil memegangi jantung nya yang berdegup kencang.
Lalu rotasi matanya berpindah menatap wanita di samping nya yang hanya diam dengan tatapan kosong.
"Tapi aku seperti pernah melihat nya. Tapi siapa dan di mana ya?"batin Jisoo yang tak asing melihat wajah ibu dari anak perempuan itu walau terlihat sangat Kumal.
Bersambung
Nungguin ya 🤣
Jangan lupa vote guys biar aku makin semangat nulis nya 🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
Fiksi Umum"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"