Bab 21

1.9K 297 20
                                    

Mansion Bae*

"Unnie mau kemana pagi-pagi seperti ini?"tanya Johyun menatap heran kakak perempuan nya yang baru saja pulang tadi malam sudah berpakaian rapi pagi-pagi.

"Unnie ada janji dengan Jisoo."jawab Suzy tanpa menoleh ia tengah sibuk mengoles selai kacang di rotinya

Johyun mengambil duduk di sebelah kanan kakak'nya. "Untuk apa Unnie menemui nya lagi? Ingat lah Unnie, dia itu cuma anak haram nya Eomma."

"Johyun. Kamu tidak boleh berkata seperti itu. Bagaimana pun juga dia tetap bagian dari kita, dia saudara kita Hyun."tegur Suzy di hiraukan begitu saja oleh Johyun

"Terserah Unnie saja. Aku tidak peduli."sahut Johyun melenggang pergi tanpa sarapan lebih dulu. Suzy menatap sendu punggung adiknya itu dengan tatapan nanar.

"Sampai kapan kamu akan membenci Jisoo, Johyun? Bagaimana pun juga dia adalah adik kandung kita. Meski kehadiran nya lah yang telah memisahkan kita dari Eomma dan Appa dari dunia ini."

-

-

-

Apartment Rose*

Saat ini Jaehyun telah datang kembali ke Apartemen bos nya  untuk membuat laporan yang lebih rinci tentang apa yang baru ia dapatkan kemarin.

"Jelaskan Jae, aku butuh penjelasan darimu terkait kaos kaki yang kau temukan ini dan soal foto anak perempuan itu."ucap Rose datar

"Begini Nona. Dari apa yang saya dapatkan semalam tentang putri anda, sejak bayi putri anda di asuh oleh ODGJ. Orang-orang di sekitar selalu terganggu akan kehadiran putri Nona dan orang gila itu. Sejauh yang saya dapat kemarin , ODGJ itu selalu memberi makan putri Nona makanan yang tak layak yang ia ambil dari tempat pembuangan sampah. Dan mereka selama ini tinggal di Rumah kosong di bawah jembatan tol. Nona."

Duaar

Bagai di sambar petir di siang bolong, tubuh Rose  melemah seketika.

"Putri ku.."

"Apa mereka masih tinggal di sana Jaehyun?"

"Sayang nya tidak Nona. Seperti nya sebelum saya datang ke rumah mereka, mereka lebih dulu pergi meninggalkan tampat itu entah karena apa."

"Astaga.. di mana kamu nak."frustasi Rose mengusap wajahnya kasar. Beberapa saat kemudian ia teringat akan sesuatu

"Lalu siapa foto anak perempuan itu?"

"Itu adalah putri anda Nona. Saya mengambil nya dari rekaman CCTV. Dan dari rekaman CCTV yang saya pantau semalam jika anda pernah bertemu dengan nya di taman kota."

Deg

"Jadi benar dugaan ku. Anak perempuan itu adalah putri ku? Jadi hiks jadi aku sempat bertemu dengan nya Jae , dia bahkan sempat mencium ku. Pantas saja aku merasa sangat senang dekat dengan anak itu."

"Jaehyun"

"Ya , Nona."

"Cari tau di mana mereka tinggal sekarang ini. Aku ingin mengambil kembali putri ku dari tangan ODGJ itu secepatnya. Sudah cukup ia hidup menderita selama ini, sudah saatnya ia kembali kepada kehidupan yang seharusnya bersama dengan ku."

"Baik Nona. Permisi."Jaehyun pergi untuk melaksanakan tugas baru yang di berikan oleh Rose. Bersamaan dengan pria itu pergi datang lah Hyeri ke sana.

"Siapa pria itu Rose? Pacar mu?"

"Bukan siapa-siapa Unnie. Ayo kita berangkat ke Paris sekarang juga."Rose langsung mengalihkan pembicaraan agar Hyeri tak menanyakan banyak hal lebih dulu karena ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah itu, mereka harus segera pergi ke bandara sekarang juga.

-

-

-

"Imo mau kemana?"tanya Lili menatap polos Jisoo yang sudah rapi menggunakan seragam Polisi nya.

"Aku harus bekerja Lili. Jika aku tidak bekerja, bagaimana aku mendapat kan uang untuk memenuhi kebutuhan ku."jawab Jisoo menatap sekilas Lili lalu kembali fokus mengikat tali sepatunya

"Bekerja? Apa itu? Apa sejenis makanan baru."Jisoo menghela nafas panjang mendengar kalimat polos keluar dari anak itu

"Aduh.. bagaimana menjelaskan nya ya agar kamu mudah mengerti. Yang pasti bekerja itu adalah sesuatu hal yang hanya bisa di lakukan oleh orang dewasa."

"Begitu?"

"Iya"

"Kalau begitu aku bisa ikut Imo. Orang-orang seringkali mengatakan jika aku ini sudah dewasa'."

"Tidak. Kan sudah aku jelaskan tadi jika hanya orang dewasa lah yang bisa melakukan nya."jawab Jisoo tegas. Lalu ia berdiri dan menatap wajah anak perempuan di depan nya dengan intens

"Tapi kan aku udah besar Imo. Meski tubuh ku tak setinggi Imo, aku bisa melakukan banyak hal. Jadi tolong izinkan aku ikut dengan Imo bekerja mencari uang ya?"pinta Lili dengan mata berkaca-kaca membuat Jisoo menghela nafas gusar

"Kamu itu masih kecil sayang, belum saatnya kamu banting tulang mencari nafkah.  Dan orang-orang itu salah jika mengatakan bahwa kamu itu sudah dewasa, karena sebenarnya kamu itu adalah anak paling mandiri di dunia ini."

"Jadi Lili tetap di sini saja ya? Jaga Eomma mu baik-baik. Aku akan pulang malam jadi tidak perlu menunggu ku."lanjut Jisoo menerangkan lebih rinci agar anak itu dapat mengerti dengan cepat.

Mengusap lembut puncuk kepala Lili sebentar lalu melenggang keluar dari Apartemen untuk segera pergi ke tempat kerjanya.

Lili tersenyum menyentuh puncuk kepala nya yang baru saja di usap oleh Jisoo. Ada perasaan senang saat Jisoo mengusap lembut kepala nya.

"Aku senang di perlakukan seperti ini. Apakah ini yang namanya mendapat perhatian dari keluarga?"

"Aku harap Eomma segera sembuh agar aku bisa mendapat kasih sayang lebih dari nya."

                             Bersambung

Selamat malam Minggu guys 👋🤣

Nah gitu dong vote nya banyak 🤣 pokoknya harus terus banyak seperti part tadi ya kalo bisa lebih juga gpp kok aku malah seneng banget asalkan tidak mengurangi dari itu 🤣

Eomma ( Revisi )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang