Bab 08

2.1K 271 15
                                    

Malam pun tiba. anak perempuan itu akhirnya keluar juga dari kamar nya karena merasa lapar ia mencari ibunya kembali.

"Eomma.."

"Eomma kau di mana?"

"Aku lapar, bisakah Eomma mencari kan ku makanan?"tak ada sahutan sama sekali di Rumah kosong itu selain suaranya yang menggema.

"Ck! Eomma pasti keluar mencari makanan sendirian. "Dumal anak perempuan itu seorang diri. Saat ia ingin keluar mencari makanan , pintu rumah kosong itu tiba-tiba saja terbuka memperlihatkan wajah ibunya yang babak belur.

Sontak saja anak perempuan itu panik dan mendekati ibunya.

"Eomma kenapa? Kenapa Eomma sampai seperti ini."tanya anak perempuan itu.

Sang ibu bukan nya menjawab ia malah tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari balik punggung nya.

"Untuk anak Eomma."ucapnya dengan senang  menyerahkan sepasang sepatu yang entah ia dapat dari mana.

Anak perempuan itu yang semula panik kini berubah senang melihat sepasang sepatu yang sangat bagus dan terlihat mahal di bawa oleh sang ibu. ia pun mengambil sepatu itu lalu memakainya sendiri.

"Wah ! Eomma. Sepatu nya pas di kaki ku Eomma yang terbaik, aku sayang Eomma."anak perempuan itu begitu senang dan memeluk ibunya.

Melihat anaknya yang begitu bahagia, sang ibu tak dapat menahan senyumnya lagi ia turut ikut bahagia juga melihat hal itu.

"Jangan marah, anak Eomma sangat menyeramkan."anak perempuan itu menggeleng cepat lalu mendongak menatap ibunya.

"Tidak lagi. Aku tidak akan memarahi Eomma lagi , Aku min-"belum selesai anak perempuan itu berbicara, pintu rumah kosong mereka di dobrak dari luar.

Braak

"Ketemu juga kau wanita gila. Sekarang kembali kan sepatu putri ku, cepat ambil sepatu putri ku dari anaknya itu."ucap seorang pria kepada para anak buahnya.

"Baik bos."lima anak buah dari pria itu dua di antaranya memegang tangan wanita gila itu , sementara dua nya lagi memegang tangan anak perempuan itu dan mengambil sepatu dari anak majikan nya.

"Jangan! Itu sepatu ku. Eomma serang mereka, mereka ingin mengambil sepatu ku."berontak anak perempuan itu mengadu pada ibunya.

Sang ibu tidak tinggal diam sepatu milik putri nya di ambil alih oleh pria-pria itu, dengan brutal ia melawan para pria itu menggunakan tangan kosong.

Bugh bugh bugh

"Kembali kan, kembali kan. Itu milik anak ku."teriak wanita gila itu membuat beberapa pria kesakitan akibat ulahnya.

"Akh! Sialan orang gila ini."

"Hahaha ayo Eomma , Hajar mereka lagi."anak perempuan itu begitu senang melihat sang ibu tengah berjuang merebut kembali sepatu milik nya dari tangan pria-pria itu.

Namun kesenangan itu berakhir saat Bos dari mereka memukul kepala wanita gila itu menggunakan balok kayu besar entah ia dapat dari mana.

"EOMMA AWAS."

Bugh

"AKKHH!!"

"EOMMA."Teriak anak perempuan itu begitu khawatir dengan ibunya. saat kedua tangan nya di lepas oleh orang suruhan dari pria itu, dengan terburu-buru anak perempuan itu menghampiri ibunya.

"Eomma , Eomma bangun ayo buka mata mu Eomma."anak perempuan itu semakin khawatir karena ibunya tak kunjung membuka mata.

"EOMMA."

"Diam lah bocah. Kau dan ibumu itu benar-benar membawa benalu bagi kami semua."ucap bos dari para pria itu.

Anak perempuan itu menoleh ke arah pria itu , dengan berani ia berdiri lalu menunjuk wajah pria itu menggunakan jari telunjuk nya.

"Ini semua salah Tuan. karena Tuan Eomma saya jadi seperti ini."teriak anak perempuan itu lalu mendapat tendangan dari si TUAN BESAR

Dug

Bruk

"Auw!!"ringis anak perempuan itu ketika terjatuh tak sengaja sikunya tersenggol batu.

"Brengsek! Kau menyalahkan ku atas apa yang ibu mu perbuat hah? Hei , Dengar kan aku baik-baik anak sialan. Ibu mu itu baru saja merampas secara paksa sepatu milik putri ku dan dia bukan nya menyerah karena terus kami pukuli malah semakin bersemangat menyerang kami. Dan dengan bodoh nya ibu mu terus mengatakan jika sepatu itu milik putri nya."

Deg

Entah kenapa tiba-tiba hati anak perempuan itu seperti tertimpa oleh sesuatu yang besar, ia menoleh menatap ibunya yang masih tidak sadarkan diri. Bulir air mata tiba-tiba saja keluar saat kembali teringat perkataan nya sebelumnya.

"Eomma , apa kau melakukan itu karena perkataan ku?"batin anak itu menatap ibunya dengan air mata yang berkucuran.

Namun itu tak berselang lama kemudian anak perempuan itu kembali menatap Tuan besar yang menjadi bos dari para pria yang melukai ibunya.

"Tolong maafkan Eomma ku Tuan. Tolong ampuni dia."anak perempuan itu membungkuk meminta maaf setelah mengetahui perbuatan ibunya.

Dengan perasaan yang masih dongkol, tuan besar dengan para anak buah nya mengacuhkan permintaan maaf dari anak perempuan itu lalu pergi begitu saja setelah mendapat kan kembali sepatu milik putri kesayangannya.

Anak perempuan itu yang melihat tamu tak di undang nya sudah pergi dari Rumah Kosong ini , ia langsung menghampiri ibunya yang mulai tersadar dari pingsan nya.

"Eunghh.."

"Eomma gwenchana?."tanya anak perempuan itu hanya di balas senyum oleh ibunya.

"Eomma , aku ingin bertanya. Kenapa Eomma mengambil sepatu itu? "Tanya anak perempuan itu lagi.

Tangan sang ibu terangkat membelai rambut panjang putri nya lalu berkata.

"Karena kamu yang minta."

"Hiks Eomma..."pecah sudah tangis anak perempuan itu langsung memeluk ibunya dengan perasaan bersalah.

"Maafkan aku Eomma. Ini semua salah ku."batin anak perempuan itu menjerit merutuki kebodohannya sendiri.

                              Bersambung

Makanya jangan cuma bisa menyalahkan doang Lis 😌

Eomma ( Revisi )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang