Setelah selesai bertugas mengamankan tempat lokasi kecelakaan itu terjadi beberapa saat yang lalu. Kini Jisoo bisa bersantai kembali di Apartemen nya untuk mengistirahatkan diri sejenak.
"Lelah sekali aku hari ini. Rasanya ingin berhenti saja jadi Polisi."racunnya dalam keadaan mata tertutup dan penuh kesadaran mengucapkan kalimat barusan.
"Setiap hari selalu saja mengurusi masalah orang lain. Masalah sendiri? Tidak tau kapan selesainya."rutuk Jisoo menyalahkan takdir
"Aku juga sih yang bodoh, kenapa harus memilih jadi Polisi, Kenapa tidak mengambil profesi lain saja? Jika sudah seperti ini siapa yang susah? Aku juga."gerutunya pada diri sendiri
Sampai tiba-tiba terlintas di dalam pikiran nya sebuah ide cemerlang.
"Apa aku jadi Presiden saja ya? Kan belum ada tuh Presiden cantik dan muda seperti ku."celetuk Jisoo mulai berhayal tinggi
"Nanti setiap kali aku berjalan , aku akan lambaikan tangan ku sambil berkata.... Berkata apa ya? Jadi bingung sendiri aku jadinya."
"Ah iya ! Berkata seperti ini saja."pekik Jisoo lalu merubah posisi menjadi berdiri dan melakukan peragaan seperti seorang petinggi Negara.
"Hai para rakyat ku, I'am Jisoo I'am oke."
"Bhuahahaha..."Jisoo tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan absurd nya sendiri.
Kenikmatan Dunia itu tak bertahan lama ketika pintu Apartemen nya tiba-tiba saja di ketuk dari luar.
Tok tok tok
"Siapa yang bertamu?"
-
-
-
BRAAK
Jennie masuk ke dalam Apartement dengan membanting pintu dengan keras. Lili yang tadi berjalan bersama nya hampir saja terbentur pintu jika saja ia tidak langsung berhenti berjalan di samping ibunya.
Lili tidak tau kenapa ibunya itu tiba-tiba marah seperti ini. Apakah ada kaitannya dengan Nyonya tadi? Fikir gadis kecil itu di dalam kepalanya.
"Huft! Apa yang harus aku lakukan agar Eomma tidak marah lagi?"lirih Lili memandang sendu punggung ibunya yang memasuki kamar utama.
Braak
"AAARRGGHHHH......."
Prang prang prang
"AKU MEMBENCI MU ROSIE"
"AKU SANGAT MEMBENCI MU. AAAAARRGGHHHH....."
PRAAAANG
Anak itu hanya bisa memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Terduduk di lantai menutup kedua telinganya tidak ingin mendengar suara ibunya berteriak lagi.
"Hiks hiks aku takut Eomma"
-
-
-
Samsung medical internasional Seoul Hospital*
"Eunghh!!"lenguhan itu terdengar di telinga Hyeri yang saat ini sedang duduk di sisi kanan Hospital bad yang Rose tiduri saat ini.
"Rose? Kau sudah bangun?"tanya Hyeri membuat ibu kandung Lisa/Lili terlanjak kaget setelah mengingat apa yang terjadi sebelum ia jatuh pingsan.
"Lisa. Di mana dia sekarang Unnie?"tanya Rose mengguncang tubuh Hyeri sedikit kuat. Dengan wajah datar Hyeri menjawab.
"Lisa sudah mati Rose. Yang kau temui tadi bukan lah putri kandung mu melainkan putri dari MANTAN SAHABAT mu."jawab Hyeri tanpa belas kasihan sedikitpun melihat Rose begitu tersiksa dengan keadaan nya sekarang.
"Aniya Unnie, dia adalah Lisa. Lisa putri ku."
"ROSE SADAR LAH DIA HANYALAH ANAK HARAM MU"bentak Hyeri
"TIDAK. DIA PUTRI KU. dan berhenti mengatakan jika Lisa adalah anak haram."
"Hyeri Unnie, selama ini aku bersabar menghadapi sifat mu yang terlalu mengatur ku. Kau tau kenapa? Karena aku menghargai mu sebagai sahabat ku dan lebih tua dariku."
"Tapi kali ini cukup sampai disini. Aku sudah muak dengan semua perintah mu. Aku, ROSSEANE PARK di hadapan mu saat ini akan mengatakan yang se'sadar-sadar nya jika aku akan berhenti di industri hiburan."
"APA?"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
General Fiction"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"