Di dapur tak terlalu kecil dan tak terlalu besar juga, seorang ibu dan anak sedang menghabiskan waktu kebersamaan mereka membuat Pancake dengan sesekali bercanda.
Lihat saja wajah mereka saat ini sudah di penuhi banyak tepung terigu karena terus saja bercanda tanpa henti.
Pyaas
"Hahaha rasakan ini Eomma"ucap Lili melempar tepung ke wajah ibunya sendiri. Tentu saja Jennie tak tinggal diam ia pun melakukan hal yang jauh lebih kejam dari pada itu.
Pyaas
"Hahaha !! Lihat lah wajah mu sudah seperti adonan kue nak."tawa Jennie meledak saat ia melihat bukan hanya wajah Lili yang sudah memutih akibat tepung terigu yang baru saja tadi ia tuangkan di atas kepala Lili, tapi sekujur tubuhnya pun di penuhi oleh tepung akibat ulah jail nya barusan.
Mimik wajah Lili sudah berubah kesal dengan bibir mengerucut ia memukul pelan tangan ibunya
Plak plak plak
"Akh ! Sakit sayang."ringis Jennie pura-pura sakit. Tentunya agar putri nya itu berhenti memukuli dirinya.
"Benarkah? Ma-maafkan aku Eomma."panik Lili sangat merasa bersalah sudah memukul ibunya. Namun Jennie justru tertawa terbahak-bahak membuat Lili berteriak kesal.
"Hahahahaha"
"EOMMAAA.."
"AAAAAAAAAAAAAAAA LARI ADA ADONAN BERJALAN. HAHAHAHA."teriak Jennie dengan absurd nya berlari menghindari amukan putri nya
"AAAAAAAAAAAAA EOMMA. AKU PUTRI MU, BUKAN ADONAN TEPUNG."balas Lili berteriak. Tapi ia tetap mengejar ibunya yang berlari ke arah meja makan.
"Hahaha adonan tepung. Adonan tepung. wleee"ledek Jennie dari atas meja makan semakin membuat Lili kesal. Anak itu mengambil sapu berniat memukul ibunya namun sebuah tangan lebih dulu menahan sapu tersebut sebelum melukai Jennie yang masih berdiri di atas meja makan.
"Andwe. Apa kamu mau jadi anak durhaka dengan memukuli ibumu sendiri?"ucap orang itu menatap datar Lili
Dengan wajah takut Lili mundur ke belakang dan menjatuhkan gagang sapu yang tadi ia pegang, lalu menjawab dengan suara amat pelan.
"Tapi Eomma dulu yang membuat ku kesal. Imo"adu Lili menunjuk Jennie yang tengah asik memakan sebuah apel di atas meja makan
"Lili... , Imo bilang apa tadi?"ucap orang itu lagi sedikit menggertak sambil menyentak jari telunjuk Lili agar tidak menunjuk ke arah Jennie lagi
"Maaf"cicit Lili dengan kepala menunduk takut. Membuat orang itu yang tak lain adalah Jisoo menghembuskan nafas panjang memaklumi sifat Lili yang terkadang masih kekanak-kanakan dan suka keterlaluan terhadap orang yang lebih tua.
"Sekarang pergi ke kamar mu dan bersihkan dirimu Lili. Tubuh mu sudah di penuhi oleh tepung."
"Baik Imo"jawab Lili dengan lesu melangkah menuju kamarnya
"Kau mau Unnie?"Jennie menawarkan apel yang sedang ia makan. Dengan pelan Jisoo menggeleng.
"Sekarang giliran mu untuk ku marahi Jennie. Sekarang turun dari atas meja makan."tegas Jisoo membuat Jennie dengan malas turun dari meja makan.
"Ayolah Unnie, aku hanya ingin bermain sedikit dengan mengerjai Lili."alibi Jennie membela dirinya sendiri
"Aku tau. Tapi coba kau bayangkan bagaimana jika aku tidak berhasil mencegah Lili tadi? Sudah pasti saat ini putri mu itu sudah menyiksa ibunya sendiri."ucap Jisoo memberi pengertian terhadap Jennie agar mau mengerti dan membatasi candaan nya
"Huft! Mianhae. Kau benar, tidak seharusnya aku berlaku seperti tadi. Maafkan aku Unnie."
"Gwenchana. Ah iya , apa yang terjadi dengan mu dan Lili sampai kalian di penuhi adonan tepung seperti ini."tanya Jisoo memerhatikan tubuh Jennie yang kotor
"Hahaha sebenarnya aku dan Lili sedang membuat Pancake, rencananya jika sudah jadi nanti akan kami beri padamu dan juga Suzy Unnie. Tapi yaa begitulah jadi nya. Kami terlalu banyak bercanda dan terbawa suasana sampai Pancake nya pun belum jadi sampai sekarang. masih menjadi adonan di dapur."Jisoo kembali menghela nafas panjang mendengar cerita Jennie. Meski Jennie sudah di nyatakan sembuh, tapi Suzy sudah memperingati dirinya jika emosi Jennie itu masih sedikit labil. jadi harus sering di pantau sampai benar-benar sembuh total.
"Sekarang kau mandi lah, biar aku yang akan meneruskan membuat Pancake itu."
"Baiklah. Mohon bantuannya Unnie."
"Huft!! Sabar Jisoo. Sabar..!!"lirih Jisoo pelan setelah kepergian Jennie ia menepuk dada sendiri melihat kekacauan yang terjadi di Dapur sampai ruang makan.
Bersambung
Pagi semua 👋🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
Aktuelle Literatur"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"