Epilog

1.5K 117 32
                                    

Dulu aku kira Dunia sudah berakhir saat semua yang ku miliki telah pergi meninggalkan ku.

Akan tetapi.. semua sugesti itu sirna ketika aku di pertemukan oleh malaikat kecil yang sangat cantik dan manis.

Aku seperti memiliki Dunia baru yang sama indahnya dengan Surga, aku sangat bersyukur mendapat karunia ini dari Tuhan.

Dan berharap.. kebahagiaan ini bertahan untuk selamanya.

"Eomma , Lili mau beli es krim dulu ya?"

"Baiklah, tapi hati-hati saat menyebrang jalan ya? Liat kanan dan kiri terlebih dahulu."

"Iya Eomma"

Saat itu.. aku berpikir semua akan baik-baik saja setelah kami melarikan diri dan hidup di Negara ini.

Tapi..

Semua pikiran ku itu salah ketika melihat dengan mata kepala ku sendiri tubuh mungil itu melayang dan membentur trotoar jalan begitu keras.

"LILI.."

Aku berlari ke arah putri ku dan menangis memangku kepalanya di paha ku.

Saat itu ia tersenyum dan mengusap air mata ku yang terjatuh.

"Jangan menangis Eomma. Lili baik-baik saja."

Aku menggeleng kuat dan menangis semakin tersedu-sedu tak kuat menahan rasa sakit ini.

"Jangan pergi nak , jangan tinggalkan Eomma sayang."

"Aku tidak akan pergi Eomma. Lili akan selalu bersama mu. Tepatnya di dalam hati mu Eomma."ia menunjuk ke arah hati ku dengan senyuman yang tak pernah luntur sejak tadi.

Uhuk uhuk

Mata ku membola sempurna saat melihat putri yang ku besarkan dengan susah payah terbatuk darah di depan ku.

"SIAPAPUN TOLONG PANGGIL AMBULANS"teriak ku pada saat itu namun orang-orang hanya menonton tanpa melakukan sesuatu yang ku pinta.

"Eomma.."

"Terima kasih sudah mau merawat ku sejak bayi."

"Terima kasih sudah mau bersabar menghadapi anak mu yang nakal ini Eomma uhuk uhuk uhuk."

"Berhenti berbicara sayang , Eomma mohon berhenti berbicara."

"Tidak Eomma , Eomma harus mendengar ini."

"Lili.. Lili sangat beruntung memiliki Eomma seperti mu. Jika Lili bisa berharap , Lili ingin merasakan kasih sayang Eomma lebih lama lagi. Lili ingin menjadi putri kandung mu Eomma , dan menyebut nama mu berulang kali seperti ini."

"Eomma.."

"Eomma.."

"Eomma."

"Lili ingin terus menyebut nama mu sampai tua nanti. Akan tetapi.. sepertinya Tuhan tidak mengizinkan Lili melakukan nya. Uhuk uhuk uhuk"

"Eomma , Lili mengantuk. Lili ingin tidur dulu ya? Tolong jangan bangunkan aku karena aku ingin tidur lebih lama."

Aku mengangguk pelan dengan air mata yang terus mengalir deras di pipi.

"Iya sayang , iya. Tidur lah dengan nyenyak dan tunggu Eomma disana ne?"

"Em em"Lili mengangguk pelan lalu menutup matanya sambil tersenyum ia mengucapkan kalimat terakhir yang sangat menyakitkan hati.

"Lili pergi.. "

"Eomma"

Tak dapat ku bayangkan jika hari di mana kami menghabiskan waktu bersama dengan piknik di Padang ilalang adalah hari terakhir kami bersama.

Lili pergi, ia menutup usia di umur 7th dan mendahului ku menemui Tuhan.

"Selamat jalan Lili , Eomma menyayangi mu."



                                   Selesai

Epilog nya di revisi jadi lebih sedih karena aku suka yang sedih sedih 😂

Eomma ( Revisi )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang