Bab 46

1.2K 237 18
                                    

Setibanya Rose dan Lili sampai di Apartement. Lili berlari masuk mencari ibu asuhnya itu , siapa lagi jika bukan Jennie Lee.

"Eomma Eomma."teriaknya menghampiri sang ibu yang sedang membaca majalah di ruang tamu.

"Ada apa sayang?"tanya Jennie lembut sambil mengusap surai rambut panjang milik Lili.

"Eomma. Lili ingin meminta sesuatu."jawab Lili cepat menimbulkan kerutan di dahi sang ibu.

"Meminta? Tidak biasanya Lili langsung meminta kepada Eomma. Tapi tidak apa-apa, memang Lili menginginkan apa hm?"seru Jennie bertanya langsung di jawab lebih dulu oleh Rose yang tidak membiarkan putri nya berbicara.

"Dia ingin bertemu dengan si bajingan itu Unnie."jawab Rose membuat kedua bola mata Jennie membelakak terkejut.

"Apa itu benar Lili?"tanya Jennie di jawab anggukan cepat dari anaknya itu.

"Nde Eomma. Jadi boleh ya aku bertemu dengan Ayah kandung ku?"

"TIDAK. Eomma tidak akan mengizinkan nya."tolak Jennie dengan keras.

Lili langsung bersimpuh di kaki sang ibu guna membuat Ibunya itu luluh dan mau menuruti keinginan kecilnya ini.

"Eomma. Tolong beri Lili kesempatan untuk bertemu dengan Ayah kandung Lili. Lili ingin tau sosok nya Eomma"pinta Lili dengan sangat.

"Sekali tidak ya tidak Lili. Kamu dengar tidak sih apa yang Eomma katakan? Jadi anak itu tidak usah membantah perkataan orang tua."tegas Jennie membuat Lili merenggut kesal.

Rose hanya diam sejak tadi sambil berdiri memerhatikan gerak-gerik putri nya. Sudah ia duga sejak awal jika Jennie tidak akan mungkin mewujudkan keinginan Lili/Lisa , oleh karena itu tadi ia mengatakan saat di kedai jika mereka harus meminta izin terlebih dahulu kepada Jennie jika ingin menemui bajingan keparat itu.

"Eomma. Kenapa kau tidak ingin aku menemui nya?"tanya Lili sedikit kesal karena permintaan nya terus di tolak sejak tadi.

"I-itu karena."Jennie bingung harus menjawab apa agar putri nya itu mengerti. Rose yang peka pun mengambil alih untuk menjawab.

"Karena kamu tidak di inginkan oleh nya nak."jawab Rose dengan tatapan sendu nya membuat Lili menatap kearah nya dengan tatapan polos.

"Maksud Mammy apa?"

"Maksudnya itu adalah. sejak awal hadirnya dirimu di dalam perut Mammy. Ayah kandung mu itu tidak mau mengakui mu sebagai anaknya."jawab Rose dengan tersenyum getir.

Jennie menatap prihatin mantan sahabat nya itu karena harus menjelaskan kronologi kejadian menyakitkan itu hari ini juga di depan putri kandungnya sendiri.

"Maksud Mammy , Papi itu membenci ku bahkan sebelum aku lahir ke Dunia ini?"tanya Lil dengan suara bergetar menahan isak tangis. Rose dengan susah payah mengangguk mengiyakan pernyataan tersebut.

"Iya sayang. Maka dari itu lebih baik kamu tidak menemui nya ya?"

"Aniya ! Aku ingin tetap menemui nya juga."Lili bersikeras pada pendirian nya yang mana membuat pusing kedua ibunya sekaligus.

"Lili sayang. Dia itu tidak baik nak. Dia hanya membawa pengaruh buruk untuk mu. Lalu untuk apa kamu masih bersikeras ingin menemui nya?"geram Jennie tertahan. Ia benar-benar di buat kesal dengan sikap Lili yang keras kepala seperti ini.

"Memang apa salah nya sih jika seorang anak ingin bertemu dengan Ayah kandungnya sendiri, Eomma?"jawab Lili kembali di buat kesal atas penuturan Jennie barusan.

Jennie mengusap wajahnya dengan kasar. ia menatap Rose dengan tatapan tak bersemangat nya. Dengan ragu Rose akhirnya mengangguk , menyetujui permintaan anak mereka dari pada masalah ini akan semakin di perpanjang tiada habisnya.

Jennie mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan.

"Baiklah. Mari kita temui Ayah mu , Lili."

"Tapi Eomma memiliki satu permintaan. Apa kamu mau mewujudkan nya?"dengan yakin Lili mengangguk menyetujui permintaan tersebut.

"Apapun itu akan Lili penuhi, Eomma."

"Bagus kalau begitu. Eomma hanya ingin minta pada Lili. Jika nanti dia  menolak mengakui dirimu adalah darah dagingnya sendiri. Eomma mohon sama kamu untuk melupakan fakta  , jika ia adalah Ayah kandung mu. Dan satu hal lagi."

"Apa itu Eomma?"

"Saat kita tiba di sana dan ada yang menanyakan siapa dirimu. Cukup kamu diam saja dan jangan memberi komentar sedikitpun. Apa kamu mengerti sayang?"

"Baik. Lili akan menyanggupi permintaan Eomma. "Jawab Lili mantap pada pendirian nya.

Ia bangkit memeluk kedua Ibunya secara bergantian. Lalu mengajak mereka untuk segera pergi ke Kantor Polisi.

"Kajja ! Kita berangkat sekarang."

                                 Bersambung

Eomma ( Revisi )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang