Saat ini di Apartement hanya ada Jennie dan Lili yang sedang duduk di balkon membantu mengikat rambut Lili yang terurai panjang.
"Eomma. Boleh ku tanya sesuatu?"
"Hm??"jawab Jennie dengan gumaman bingung
"Aku ingin tanya, apakah Eomma masih mengingat seperti apa wajah Appa?"
Deg
Tangan mungil itu berhenti menguncir rambut Lili. Potong'an demi potong'an memori lamanya bersama dengan Taehyung kembali masuk ke dalam ingatan nya.
"Sayang ! Ayolah.. aku ingin."
"Tidak Tae. Ini tidak benar"
"Jennie. Mau kah kau menjadi kekasih ku?"
"Ya ! Aku mau."
"Siapa laki-laki itu Jennie? Apa itu selingkuhan mu."
"Ah ! Majja. Kau kan memang wanita murahan."
PLAAAAAK
"TUTUP MULUT MU KIM TAEHYUNG."
"Jennie , aku ingin bertanya satu hal padamu."
"Apa itu?"
"Jika aku selingkuh, apakah kamu mau memaafkan ku dan tetap berada di sisi ku sampai maut memisahkan kita?"
"Tidak."
"Kenapa?"
"Hanya orang bodoh yang akan memaafkan orang yang sudah menyakiti perasaan seorang wanita."
"AAARRGGHHHH... HENTIKAN."teriak Jennie tiba-tiba membuat Lili tersentak saking terkejutnya dia.
"Eomma, Eomma kenapa? Tenang lah Eomma ada Lili di sini."Lili berusaha menenangkan ibunya. Namun Jennie yang sudah gelap mata mendorong Lili tanpa sadar lalu berlari keluar dari Apartemen mereka.
"EOMMA "teriak Lili melihat sang ibu keluar dari Apartemen mereka. Ia bangkit dari jatuhnya lalu berlari keluar mencari ibunya.
"EOMMA KAU DI MANA... !!!"
"EOMMA"
-
-
-
Saat ini Rose sudah berada di dalam pesawat. Sebentar lagi ia akan terbang menuju Paris untuk melakukan Konser sekaligus menghadiri acara fashion show di sana.
Hyeri sedang pergi ke Toilet sehingga Rose memiliki kesempatan untuk melihat kembali foto Lisa satu-satunya yang ia miliki saat ini.
"Bersabar ya sayang. Mammy pasti akan menemukan mu."
Cuup
"Jaga dirimu baik-baik di sana nak. Do'a Mammy akan selalu menyertai mu di manapun kamu berada saat ini."
-
-
-
Di sisi lain*
Jisoo terpaksa memutar balikkan mobil nya kembali ke Apartemen karena ada berkas penting yang lupa ia bawa.
"Aduuh.. Jisoo Jisoo. Kenapa sampai lupa segala sih?"gumamnya membelokan stir ke kanan untuk putar balik
"Eoh ! Kenapa perasaan ku tiba-tiba tidak enak seperti ini? Ku harap mereka baik-baik saja."gumam Jisoo lagi memegang dadanya yang berdetak lebih cepat seperti mencemaskan sesuatu.
-
-
-
Sementara itu di Lobby Apartment*
Saat ini Jennie sedang di aniaya oleh penghuni Apartement lain karena ia kesal, gara-gara Jennie berlari sembarangan. belanja bulanan nya terjatuh semua di lantai. Karena kekesalan dan ego yang tinggi, orang itu memanggil tetangga nya yang lain dan membantu nya menganiaya Jennie bersama-sama.
"Hahaha , rasakan itu sialan. Rasakan."tawa ibu-ibu tua dengan angkuhnya
Dari jauh Lili menyaksikan kejadian itu, ia melihat orang-orang dewasa di tempat kejadian hanya bisa menonton tanpa mau menolong ibunya sama sekali.
"YAAA hentikan."teriak Lili berhasil menghentikan aktivitas para ibu-ibu itu menganiaya Jennie
Lili berlari mendekati mereka lalu berdiri di depan ibunya merentangkan kedua tangannya lebar-lebar
"Tolong berhenti menganiaya Eomma ku."ucap Lili dengan tegas
"Hei bocah. Jadi kau anak dari wanita sialan ini?"seorang pria tua menunjuk Jennie yang sudah tidak berdaya dengan wajah angkuhnya.
"Benar Paman. Aku adalah anaknya."jawab Lili cepat membuat kerumunan orang itu tertawa mengejek
"YAAA , apa kau tidak malu memiliki seorang ibu seperti nya? Ku lihat ibu mu ini sangat aneh , seperti orang gila saja."ucap pria tua itu menatap remeh Jennie yang sudah babak belur akibat ulah mereka.
Dengan lantang dan berani Lili berkata. "Untuk apa aku malu? Untuk apa aku malu memiliki Eomma sehebat dia. Di dalam hati kalian mungkin menganggap jika Eomma ku ini gila, dan tidak pantas mengasuh apalagi membesar kan seorang anak seperti ku. Benar bukan?"ucap Lili berhasil membuat semua orang terdiam dengan kata-kata nya. Lili pun kembali bersuara.
"Eomma ku memang memiliki kekurangan. Ia telah kehilangan akal sehatnya. Tapi wanita gila ini lah yang sudah merawat ku sampai sebesar ini dan kalian tidak akan pernah bisa mengerti akan hal itu jika ketamakan dan ke egoisan kalian menguasai hati dan pikiran kalian masing-masing."
"Orang-orang seperti kalian yang mengaku sebagai MANUSIA NORMAL. menganggap bahwa derajat kalian jauh lebih tinggi di bandingkan dengan orang-orang seperti kami. Tapi Tuhan maha mengetahui Paman. Mana yang baik dan mana yang buruk."
"Eomma ku mungkin buruk di mata kalian. Tapi tidak di mata Tuhan. Apa yang kalian anggap salah dan tidak benar, belum tentu itu adalah yang terbaik bagi kita semua."
"Sekarang. Apa lagi yang ingin Paman tanyakan pada ku? Aku siap menjawab semua pertanyaan darimu, Paman."selesai Lili berbicara seperti itu, orang-orang mulai meninggalkan tempat itu dan Lili langsung memeluk ibunya berusaha menenangkan sang ibu bahwa sekarang tidak akan ada lagi yang menyakiti beliau.
"Tenang Eomma, tenang lah. Lili sudah ada di sini untuk melindungi mu."bisik Lili menenangkan ibunya. Dengan tubuh yang masih bergetar hebat karena rasa takut, Jennie membalas pelukan hangat putri nya.
"Eomma takut. Mereka jahat Lili, mereka semua jahat hiks hiks."
"Arra arra "jawab Lili mengusap lembut punggung ibunya.
Dari jauh Jisoo menangis terharu menyaksikan betapa berani nya Lili menghadapi situasi buruk yang menimpa dirinya dan sang ibu. Ia begitu bersyukur Tuhan mempertemukan nya dengan mereka.
"Semoga kau selalu bahagia nak."
"Jisoo, bisa kita bicara?"ucap seseorang baru saja tiba mengejutkan wanita berseragam Polisi itu
Jisoo menoleh dan terkejut melihat kakak tertuanya ada hadapan nya saat ini
"Unnie.. ? , Tapi aku-"
"Hanya sebentar Ji. Aku janji."
"Huft! Baiklah. Mari kita bicarakan di tempat lain. Jangan di sini."
"Nde "mereka pun pergi
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
Fiksi Umum"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"