Saat ini Lili hanya sendirian dengan bulir keringat di dahinya karena terlalu gugup berhadapan langsung dengan seorang pria yang di yakini adalah Ayah kandungnya.
Jennie dan Rose memilih keluar dan tidak mau bertemu dengan Taehyung lagi. Rasa sakit dan kecewa yang di torehkan pria itu tak akan pernah sembuh sampai kapanpun , jadi mereka lebih memilih keluar dan memantau pergerakan Lili dan juga Taehyung dari luar kaca.
Jisoo awal nya ingin menemani Lili berada di dalam sana, namun ia tidak bisa di karena kan sang atasan meminta nya untuk segera pergi keluar bersama dengan Seokjin karena terjadi keributan di Pasar tradisional Korea Selatan.
Sedari awal Taehyung datang dan duduk di kursi. ia hanya diam menunggu anak perempuan di depannya berbicara lebih dulu. Tapi! Lama kelamaan Taehyung mulai jengah sendiri dan memutuskan untuk memulai pembicaraan di antara mereka berdua.
"Hey bocah. Untuk apa kau datang ingin menemui ku? "Tanya Taehyung melempar tatapan tajam pada Lili.
Lili sebenarnya sedikit takut melihat raut wajah Ayah kandungnya ini, tapi ia harus menyuarakan sesuatu yang selama ini ia pendam seorang diri.
"Ma-maafkan aku Papi. Aku tidak bermaksud membuat mu marah."cicit Lili di balas bentakan dari Taehyung.
"AKU BUKAN PAPI MU" bentaknya membuat Lili memejamkan kedua matanya rapat-rapat.
Jennie berniat masuk ke dalam ingin menegur Taehyung untuk tidak bersikap kasar terhadap Lili , namun Rose lebih dulu mencegah kepergian nya.
"Jangan Unnie. Percayalah pada putri kita , aku yakin dia dapat mengatasi ini dengan mudah."ucap Rose.
"Tapi Rosie, kau lihat sendiri kan tadi? Dia-"belum selesai Jennie berbicara suara Lili dari dalam lebih dulu masuk ke gendang telinga nya.
"Sebenarnya anda itu manusia atau hewan, Papi? Ah ! Seperti nya kata Papi ataupun Abhoji tidak sesuai untuk penjahat seperti dirimu."
"Bocah sialan. Berkata dengan benar , jangan menghina orang yang lebih tua darimu."sentak Taehyung di balas seringai kecil dari Lili.
"Anda itu memang sudah tua. jadi akui saja hal itu , karena sebentar lagi pun anda akan segera bertemu dengan Tuhan yang akan membakar mu di Neraka."
Braak
"YAAAAK ! JAGA SOPAN SANTUN MU ANAK SIALAN."teriak Taehyung membuat Jennie dan Rose di luar sana justru terlihat bangga terhadap putri mereka yang berhasil memancing amarah di dalam diri Taehyung.
"Kau lihat itu Unnie? Itu lah putri ku."ucap Rose bangga memiliki anak seperti Lisa.
Jennie memutar bola matanya malas lalu berujuar.
"Lili juga anak ku Rosie. Dan apa yang kau lihat saat ini adalah salah satu bentuk dari didikan ku."sombong Jennie kali ini mendapat putaran mata dari Rose.
"Terserah mu sajalah Unnie."jawab Rose lalu kembali memantau Lili dari luar kaca.
"Kenapa anda begitu marah Tuan? Aku bertanya dengan baik-baik loh tadi. Karena anda memiliki tubuh seperti manusia pada umumnya tapi kelakuan anda sama bahkan jauh lebih buruk dari se'ekor hewan paling menjijikkan sekalipun."cetus Lili mendapat tamparan keras di pipinya oleh Taehyung.
PLAAAAAK
"Lili/Lisa"pekik Jennie dan Rose terkejut melihat putri mereka di tampar begitu saja oleh si bajingan Kim.
Braak
"YAAA apa - apa'an kau berani menampar putri ku?"teriak Jennie masuk ke dalam ruangan itu setelah mendobrak pintu dengan kasar.
Rose berjalan di belakang Jennie lalu menghampiri Lili yang terlihat masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Ck ! Ternyata benar dugaan ku. Anak itu adalah anak mu Jennie?. Eh tapi.. bukan kah itu adalah anak yang sudah ku hasilkan bersama dengan mu kan Rose sayang?"decih Taehyung berubah menggoda Rose saat tahu pelantun lagu On The Ground itu datang menemui dirinya.
"Dia bukan anakmu. Dia adalah putri ku KIM."jawab Rose menekan kata Kim di ujung kalimatnya.
"Ouh ayolah sayang. Apa kamu lupa permainan panas kita malam itu? Bahkan aku masih menyimpan Vidio bercinta kita loh. Ah ! Apa aku sebarkan saja ya ke Media yang ada di depan itu agar seluruh Dunia tahu bentuk tubuh mu saat telanjang bulat , Rosseane Park. Auwh"Taehyung memekik kesakitan saat tangannya di gigit oleh Lili.
Dengan berani dan suara lantang nya Lili berujar sambil menunjuk wajah Taehyung dengan jari tengah nya. Ia tidak peduli akan di pandang anak tidak sopan atau tidak, yang terpenting harga diri kedua ibunya tidak boleh di jatuhkan seperti ini oleh orang tak berotak seperti Taehyung.
"HEY TUAN. Anda mungkin adalah Ayah kandung ku. Tapi aku tidak akan terima jika kedua ibu ku kau jatuhkan harga dirinya seperti ini."ucap Lili dengan lantangnya.
Taehyung berdecih pelan lalu membalas.
"Hey bocah. Bukan kah ibumu itu cuma satu yaitu Rosseane Park? Lalu kenapa kau memanggil Penjahat sexy ini sebagai ibumu juga?"tanya Taehyung sambil menepuk bahu Jennie pelan.
"Singkirkan tangan mu dari bahu ku , Tae ayam."ucap Jennie menyentak tangan kekar milik Taehyung dengan kasar.
"Santai dong sayang."ucap Taehyung mengedipkan sebelah matanya ke arah Jennie. Dengan jijik Jennie membalas bualan tersebut.
"Menjijikkan"balas nya
"Lili apa sudah selesai? Jika sudah ayo kita pulang sekarang."tanya Jennie yang tidak kuat berlama-lama satu ruangan dengan Mantan kekasih nya itu.
"Sebentar Eomma , Lili ingin melakukan sesuatu."jawab Lili.
Lalu anak perempuan itu maju ke depan dan menarik alat kelamin Taehyung sekeras mungkin bahkan meremas nya begitu kuat hingga pria penjahat kelamin itu memekik kesakitan berusaha menjauhkan Lili dari tubuhnya.
"AAAAARRGGHHHH.... APA YANG KAU LAKUKAN BOCAH. LEPASKAN BURUNG MILIK KU SIALAN. AKKH..."jerit Taehyung lalu mendorong tubuh kecil Lili beruntung Rose menahan terlebih dahulu sehingga anaknya itu tak terjatuh ke lantai.
"Ckckck. Kenapa aku di dorong sih Papi? Padahal aku sedang menikmati suara laknat mu itu yang kesakitan karena siksaan dariku. "
"Bukan kah benda itu yang sudah membawa petaka selama ini? Aku sebagai kiriman dari Tuhan yang paling cantik ia ciptakan, hanya berniat ingin menegur mu sebelum dirimu di tegur langsung oleh Tuhan. Ayo Eomma Mammy kita pulang sekarang. Biarkan Papi ku yang jahat ini membusuk di penjara."ajak Lili menarik tangan kedua Ibunya.
Namun saat ingin melewati ambang pintu ia menoleh ke belakang menatap tajam Ayah kandung nya yang masih merenggang kesakitan.
"Maaf jika aku membuat mu kesakitan Papi. Tapi benda berharga mu itu harus di rusak lebih dulu sebelum ada anak lain yang sama seperti ku mengalami hal yang sama yang pernah aku alami selama ini."
" Cukup aku saja yang melaluinya jangan sampai ada Lili lain di luar sana yang memiliki nasib buruk seperti ku. Nikmati lah apa yang ku berikan kepada mu hari ini , sebelum hukuman yang sesungguhnya datang menghampiri mu nanti."selepas selesai mengatakan hal tersebut Lili kembali menarik tangan kedua Ibunya secara bersamaan untuk segera pergi meninggalkan tempat terkutuk itu.
"Aku masih belum puas membuat nya tersiksa. Tapi aku tidak boleh egois. Semoga Karma dari Tuhan segera datang agar ia segera menghilang dari Dunia ini."batin Lili di selimuti oleh api amarah dan dendam yang membakar habis hatinya.
Bersambung
Bagus Li bagus 😂👍

KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
General Fiction"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"