Jennie pov.
Setelah membersihkan diri, aku ingin menemui Lili terlebih dahulu untuk meminta maaf karena bagaimanapun juga aku yang salah karena sudah membuat nya marah tadi.
Tok tok tok
"Lili sayang ini Eomma. Apa boleh Eomma masuk nak?"teriak ku dari luar pintu kamar Lili tak mendapat respon sedikitpun dari putri ku.
Aku pun berniat memutar kenop pintu dan ternyata tidak terkunci. Aku masuk ke dalam kamar bernuansa Kuning ini, namun tak menemukan keberadaan Lili di manapun. Akan tetapi aku mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Aku tersenyum kecil lalu berjalan ke sana menghampiri putri ku.
Ckleak
"Apa Eomma mengganggu mu nak?"tanya ku setelah membuka pintu kamar mandi.
Dari dalam bathtub Lili sedang berendam di air hangat yang tadi sudah aku siapkan sebelum putri ku pulang dari Sekolah nya. jadi jangan berfikir jika anak itu menyiapkan air hangat nya sendiri untuk mandi.
"Lili bilang iya pun Eomma pasti akan tetap mengganggu Lili, jadi untuk apa Lili menjawab lagi pertanyaan itu."jawab nya dengan ketus
Aku tersenyum memaklumi sikap putri ku ini. Semenjak aku di nyatakan sembuh oleh Suzy Unnie, sifat Lili perlahan berubah seperti anak-anak pada umumnya yang meminta banyak perhatian terhadap kedua orang tua nya.
Aku berjongkok di samping bathtub mengambil sabun perasa buah-buahan kesukaan Lili, lalu mulai menggosok kan nya pada tubuh putri ku. Meski Lili terlihat masih kesal padaku namun ia tak menolak saat aku menyabuni tubuh nya.
"Eomma ingin cerita. Lili mau mendengar nya tidak?"
"Tidak"ketus Lili
"Lili tau tidak?"
"Tidak tau tuh"ketus nya lagi menjawab lalu memalingkan wajahnya ke arah lain agar tidak melihat wajah ku.
Aku tertawa kecil melihat tingkah laku putri ku ini. Meski Lili bukan lah putri kandung ku, tapi aku yang sudah merawat nya dari bayi sampai sebesar ini.
Tentu aku menyayangi dia seperti anak kandung ku sendiri. Walau dalam hati aku selalu di hantui rasa bersalah karena harus menyembunyikan kenyataan pahit ini darinya. Dan takut jika ibu kandung Lili suatu saat akan datang dan mengambil Lili dari sisiku.
Aku belum siap untuk menghadapi situasi seperti itu dalam kurun waktu dekat. Semoga saja ibu kandung Lili tak akan pernah menemukan anak kandungnya sampai kapanpun agar Lili akan selalu menjadi putri kesayangan ku untuk selamanya.
"Eomma kenapa jadi diam? Katanya mau cerita."ujar Lili kesal berhasil membuyarkan lamunanku
"Mianhae. Eomma malah jadi melamun tadi."jawab ku sedikit terkekeh
"Eomma hanya ingin mengatakan, jika Eomma minta maaf karena sudah membuat Lili kesal tadi."
"Anak perempuan Eomma sudah sangat besar ya sekarang. Maafkan Eomma karena selalu menyusahkan Lili selama Eomma sakit kemarin. Lili tau?"Lili menjawab pertanyaan ku dengan gelengan kepala
"Eomma sangat bangga memiliki anak seperti mu nak. Kamu tidak malu memiliki Eomma seperti ku, kamu selalu berdiri di garda depan merentangkan kedua tangan kecil mu ini untuk melindungi Eomma dari kejamnya Dunia."
"Seharusnya Eomma yang melakukan hal itu hiks, Eomma minta maaf sayang. Eomma belum bisa menjadi ibu yang baik untuk mu."
Greb
Tiba-tiba Lili berbalik arah dan memeluk ku erat. Mengucapkan kalimat yang sangat menyentuh hati.
"Eomma berkata apa sih? Lili tidak suka mendengar kalimat Eomma yang terus menyalahkan diri sendiri. Justru Lili sangat beruntung bisa lahir dari rahim mu Eomma. Karena kau adalah ibu terbaik sedunia."
Air mata ku semakin jatuh tak terbendung lagi. Aku membalas pelukan hangat Lili yang begitu candu bagi siapapun yang memeluk nya.
Bagaimana ini? Bagaimana cara nya aku mengatakan jika dia bukan lah putri kandung ku. Tapi aku tidak akan setega itu untuk mengatakan yang sebenarnya pada Lili. Lili masih terlalu kecil untuk mengetahui kebenaran pahit ini.
"Eomma sangat menyayangi mu nak. Jangan tinggalkan Eomma apapun yang terjadi, nde?"
"Nde Eomma. Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu. Aku juga menyayangi mu melebihi apapun yang ada di Dunia ini."
"I love you Eomma."
"Love you to baby Lili."
Jennie pov end.
Bersambung
Sebaiknya di kasih tau tidak nih Lili nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma ( Revisi )✔️
General Fiction"Yang ku tahu dia adalah Eomma ku" "Tidak Lisa tidak. Aku lah ibumu, bukan dia." "Hiraukan orang gila ini sayang. Ayo kita pulang sekarang" "Tidak tidak, jangan bawa putri ku.." "LISAAAAA"