Chapter 2

228 36 32
                                    

"Oh, kalian sudah pulang. Selamat datang uri hyung," sambut Jiyong dengan kedatangan kakaknya. Wajah bingung Jun Ho berubah sedikit geram mendengar suara adiknya yang menyambut kedatangan mereka sementara Seungri masih bingung dengan interaksi kecil kedua saudara ini.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Oh Hyung, kenapa nada bicaramu seperti itu dengan adikmu yang menyambut kalian pulang? Padahal aku ingin memberikan kejutan saja."

Mata Jun Ho menatap Jiyong cukup serius yang seakan berekspresi tidak dosa saat dia tahu Jiyong datang ke rumahnya tanpa sepengetahuannya.

"Jawab pertanyaanku Jiyong, sedang apa kau di sini?"

"Hm? Aku sudah menjawab pertanyaanmu Hyung. Apa belum jelas? Aku hanya ingin ikut merayakan pesta penyambutan kalian."

"Hahh, sejak kapan kau di sini? Apa kau tidak punya pekerjaan lain?"

"Ah, kau tahu aku pemilik sebuah usaha yang tidak main-main, jadi aku bebas melakukan apa saja," jawab Jiyong santai sambil meneguk anggur yang ada di tangannya

Seungri yang berada di tengah mereka menyaksikan perbincangan kakak beradik pun menyelutuk, "Sayang kurasa Jiyong benar. Dia hanya menyambut kita, kenapa wajahmu tegang begitu, hm?"

Jiyong merasa ada yang membelanya.

"Tapi Sayang ... "

"Nah, istri manismu saja tak keberatan, Hyung."

"Kau ...," Jun Ho tanpa sadar mengepalkan tangannya.

"Sayang, sudahlah ayo kita rayakan di rumah ini. Pasti akan menyenangkan. Aku akan membuatkan makanan lezat untuk kalian. Kebetulan ada Jiyong, jadi pasti akan lebih ramai lagi ya, 'kan?"

Mendengar Seungri berbicara seperti itu pada suami tercintanya, Jiyong memperlihatkan sunggingan, pertanda lampu hijau dia akan bersenang-senang bersama kakak dan pasangannya.

"Hahhhh ... baiklah, tapi untuk hari ini saja, oke? Kita harus istirahat Sayang masih banyak yang harus kita siapkan di rumah ini, kau ingat?

"Aku ingat Sayang untuk hari ini saja kok," balas Seungri.

"Oh, permisi ... apa aku lupa memberi tahu sesuatu?" sambung Jiyong

Pandangan Jun Ho dan Seungri refleks melihat Jiyong.

"Aku rasa aku lupa memberikan kabar kalau ... aku mungkin akan menetap di sini beberapa lama."

"Mwo?!" Jun Ho memekik.

Jun Ho orang yang paling terkejut mendengar ucapan Jiyong. Selama beberapa kurun terakhir, Jiyong tak pernah pulang sejak urusannya dengan mendiang kakak iparnya terdahulu.

"Kurasa kau tidak tuli, Hyung."

"Iya, tapi kenapa?"

Jiyong menyunggingkan senyumnya dan berkata, "Tidak ada yang salah dengan kepulanganku, 'kan? Toh, ini juga rumahku. Pelayan juga sudah kusuruh untuk membereskan kamarku dulu."

"Bukan itu maksudku, Jiyong!" dengus Jun Ho kesal.

"Ya, lalu?"

"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku lebih dulu? Setidaknya kau berdiskusi dulu denganku."

"Diskusi untuk apa? Kita tidak sedang menjalankan proyek. Aku hanya pulang dan tinggal bersama kalian," jelas Jiyong yang semakin membuat Jun Ho kelihatan geram.

"Harusnya kau bilang ingin pulang, agar aku bisa bicarakan ini dengan istriku. Apa dia akan keberatan atau tidak," tambah Jun Ho.

Jiyong beralih pada Seungri yang dari tadi diam mendengarkan perdebatan antara keduanya. Seungri sendiri masih terkejut saat Jiyong mengatakan akan tinggal bersama mereka.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang