Chapter 19

210 29 15
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya!
*
*
*
*
*

Bayangan akan di mana orang yang pernah mengisi relung hatinya muncul kembali. Terbaring lemah di kasur rumah sakit. Hanya kali yang dialami jauh berbeda. Seungri mengalami kelelahan dan stress membuatnya kurang nutrisi karena asupan dalam tubuhnya berkurang. Berakhir dengan dirinya yang harus dirawat. Seungri tidak suka dengan ini.

Jiyong menatap Seungri yang belum mau buka mata. Mungkin rasa lelah dan kantuknya membuat Seungri ingin tidur beberapa lama lagi. Jiyong juga sudah menyuruh Glory kembali ke kantor dan meminta supir Seungri untuk kembali ke rumah.

Keasyikannya melihat wajah Seungri tidak berlangsung lama karena yang dipandanginya akhirnya membuka matanya perlahan. Buru-buru Jiyong mengubah sikap duduknya dan mendekatkan badannya di kasur Seungri. Entah karena khawatir atau sekedar ingin tahu keadaan Seungri.

"Sudah bangun? Ada yang kau rasakan?"

"Sshh!" Seungri meringis sebentar karena kepalanya masih sedikit pening. Namun, kemudian dia bertanya pada Jiyong, "Di mana ini?"

"Kau di rumah sakit," jawab Jiyong.

Sudah pening, Seungri harus mengernyitkan keningnya.

"Rumah sakit? Memangnya aku kenapa?"

"Kau pingsan di kantormu, jadi aku membawamu ke sini. Dokter mengatakan kau kelelahan dan kurang istirahat," jelas Jiyong.

Bukan berterima kasih pada adik iparnya yang sudah bersedia menolongnya, akan tetap Seungri menatap calang pada Jiyong.

"Kau pikir ulah siapa hingga aku kelelahan!" sarkas Seungri.

Sontak membuat Jiyong kehilangan kata-kata untuk membalasnya. Seungri melirik sinis pada pria yang tengah menatapnya dengan pandangan nanarnya. Dia merasa aneh dengan cara Jiyong melihat padanya sekarang.

"Sedang apa kau di sini?" tanya Seungri sinis.

"Sudah kukatakan padamu, aku harus menjelaskan sesuatu padamu," ucap Jiyong.

"Apa lagi? Belum cukup dengan apa yang sudah kau lakukan padaku? Belum puas kau mencicipi tubuhku?"

"Seungri-ah ...," lirih Jiyong dengan berusaha menyentuh tangan Seungri yang kemudian langsung ditampiknya.

"Jauhkan tanganmu dariku!"

Seungri mendapatkan tatapan aneh dari Jiyong. Dia belum pernah melihat pria dengan status adik ipar ini menatapnya dengan sedih. Muncul perasaan iba seketika, namun dia buru-buru mengalihkannya. Tidak mau terlalu larut dalam tatapan seperti itu. Seungri tidak mau runtuh pertahanannya.

"Seungri-ah, ada yang perlu kau ketahui. Aku sungguh menyukaimu. Bukan karena tubuhmu, tapi aku sudah lebih dulu tertarik dengan pesonamu sebelum kau menikah dengan Jun Ho Hyung," jelas Jiyong. Seungri mengernyit mendengar penuturan Jiyong. Rasa terkejutnya tidak bisa dia tutupi sekarang.

Seungri menoleh dan berkata, "Kau pasti sedang bercanda? Leluconmu tidak lucu!"

"Tak masalah kau mengatakan itu lelucon, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Aku mencari tahu tentangmu sejak beritamu muncul di media massa dan entah apa yang membuatku ingin lebih mengenalmu."

Seungri mendesis, rasanya ini tak masuk akal. Dia ingin tak mempercayai cerita Jiyong begitu saja. Karena baginya itu hanya omong kosong. Bagaimana bisa Jiyong menyukainya hanya dari sebuah berita?

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang