Setelah acara minum selesai, Jiyong masih bertahan di depan teras halaman belakang rumahnya, sudah kesekian rokok yang dia hisap untuk menemani kesendiriannya.
"Hm? Jiyong-ah, kau belum istirahat?"
Jiyong menoleh mendapati Seungri yang kebetulan lewat dengan jubah tidur satin berwarna biru dongker. Matanya sedikit menelisik pada baju di balik jubahnya itu.
"Kau sendiri?" Jiyong malah bertanya balik.
"Oh, aku mengambil handphoneku di meja. Sebaiknya kau istirahat udara semakin dingin. Aku tidur duluan. Jaljjayo," ucap Seungri melenggang dengan handphone digenggamannya.
Jiyong hanya tersenyum kecil memandangi Seungri yang berjalan ke kamarnya. Sedari tadi Jiyong memiliki pikiran nakal akan 'bagaimana bentuk tubuhnya tanpa pakaian itu?' Sepertinya mulai gila dia. Jiyong menggeleng untuk mengenyahkan pikirannya. Langsung dia mengambil handphone dari saku celananya dan menelpon seseorang.
"Hahh Hahh kenapa?" jawab orang di seberang sana.
"Wow, sepertinya aku mengganggu acara malam panjang kalian hehehe," Jiyong terkekeh mendengar suara desahan di balik telponnya.
"Kalau kau sudah tahu kenapa kau aahh kau menggangguku? Hahh ... ya seperti itu terus seperti itu Baby!" balas yang ditelpon disela-sela perintahnya pada lawan mainnya.
Jiyong yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.
"Apa maumu? Cepat katakan, aku tak punya banyak waktu aahh hahh," suruhnya.
Senyum Jiyong mengembang memandang pemandangan lampu gedung..
"Kau ingin bertaruh berapa jika aku berhasil mendapatkannya sesuai target waktuku?" tantang Jiyong.
Pagi menjelang.
Di sebuah kamar terdapat siluet seseorang yang menggeliat kepompong di bawah selimut pertanda orang itu sudah bangun. Tangannya meraba samping tempat tidurnya.
"Ng?"
Seungri mengernyit, merasakan kalau Jun Ho tidak ada di sampingnya. Dia buka matanya dan benar saja sisinya telah kosong. Seungri langsung bangkit dari tempat tidur dan mendapati suami tercintanya yang sudah memakai jas kantornya dengan lengkap.
"Oh, good morning Honey. Kau udah sudah bangun?"
Chu~
Satu kecupan di bibir Seungri dapatkan saat telah berdiri di depan suami tercintanya."Kau sudah mau berangkat?" tanya Seungri.
"Maafkan aku Sayang. Aku lupa memberitahumu kalau hari ini ada rapat jam setengah 8 pagi. Maaf, hari ini aku belum bisa mengantarmu bekerja," balas Jun Ho sambil merapikan dasinya.
"Hei, tak perlu dipikirkan, eoh? Ada supir yang bisa mengantar. Kau sudah sarapan?"
Jun Ho tersenyum mengelus pipi lembut Seungri..
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken White [END]
FanfictionPutihnya sebuah pernikahan melambangkan kesucian. Namun apa yang dijalani setelah janji suci itu terucap nyatanya tidak sesuci dan seindah yang dibayangkan. pengkhianatan dan keserakahan, dan cinta orang ketiga menjadi penghancur utama mahligai ruma...