Chapter 40

205 27 27
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*


"Ada keperluan apa kau ke sini?"

Pertanyaan Seungri memecah kegelisahan Sandara sejak kedatangannya ke apartemen Jiyong. Seungri berjalan perlahan dengan didampingi Sehun dan Daesung. Mereka hanya takut terjadi sesuatu pada Seungri. Sandara Park segera berdiri dan menghampiri Seungri. Dia menatap sejenak sebelum mulutnya mengucapkan sesuatu.

"Seungri-ah, tolong bantu aku untuk bicara dengan Jiyong," ucapnya.

"Bicara tentang apa?" Seungri tidak mengerti.

"Jun Ho. Jiyong pasti akan menuntut hukuman berat padanya. Jadi, aku mohon bantu agar Jiyong mau memberinya hukuman ringan," jelas Dara.

Sehun dan Daesung sudah mencibik. Mereka ingin segera menyeletuk akan ucapan Dara yang tak masuk akal bagi mereka. Namun, keduanya menghargai Seungri sebagai tuan rumahnya.

"Kenapa aku harus lakukan itu? Dan, kenapa Jiyong harus meringankan hukumannya?" Seungri bertanya.

"Kau lihat, aku sedang mengandung anaknya dan aku tidak mau anakku tidak memiliki ayah saat dia lahir nanti. Aku dengar Jiyong akan menarik aset Jun Ho dan memberikannya padamu," ujar Dara sambil mengelus perutnya yang juga mulai menonjol. Kandungan Sandara hanya berbeda satu bulan dengan Seungri. Dara telah memasuki usia keempat.

"Oh, kalau anakmu harus memiliki ayah, sementara anakku tidak berhak? Anakku akan tidak memiliki ayah selamanya jika suamiku mati dan kau seenaknya memohon padaku?" Seungri menatap sinis pada Dara. Dia segera mengeluarkan tatapan intimidasinya untuk menekan lawan. "Aku bahkan belum menuntut apapun padamu atas perselingkuhan yang kau lakukan dengan mantan suamiku dan aku bahkan belum melakukan apapun padamu saat aku dengar kau meminta Jun Ho untuk menceraikan aku! Sekarang dengan seenaknya kau datang padaku."

"Seungri-ah, aku tahu aku salah dan aku minta maaf," mohon Dara sambil meraih tangan Seungri, akan tetapi Seungri menepisnya.

"Kau pikir dengan permintaan maaf-mu akan menghapus kesalahanmu dan Jun Ho? Apa semua itu akan membuat keadaan lebih baik?"

Sandara terdiam tidak mampu membalas perkataan Seungri. Awalnya dia wanita tangguh bahkan angkuh karena berpikir mampu menaklukan Jun Ho. Namun, kenyataan tak seperti yang dia bayangkan. Jun Ho berbuat nekat pada adiknya sendiri dan menyebabkan terancam kehilangan perusahaannya. Jika sudah begitu maka Dara dipastikan tidak dapat apapun, begitu juga dengan anak dalam kandungannya.

Sandara berlutut di depan Seungri. Dia memeluk kaki Seungri hanya demi pengampunan. Sedangkan Seungri hanya memandangi dengan tatapan tanpa arti apapun pada wanita yang tengah meratapi nasibnya.

"Seungri-ah, tolong ... setidaknya jangan semua bagian Chroma yang kau ambil. Anak ini juga berhak memilikinya. Dia darah daging Jun Ho, dia akan satu marga dengan anakmu."

"Kau menjijikan! Saat itu kau bersenang-senang dengan mantan suamiku. Sekarang kau menangis memohon padaku. Menganggap dirimu paling terluka atas kejadian ini, menganggap paling menderita dengan semua ini dan aku harus memaafkanmu?" Seungri menatap Dara dengan angkuh.

"Bangun! Aku tak butuh permohonan maaf-mu! Yang aku butuhkan suamiku kembali! Aku juga punya anak yang perlu aku lindungi," seru Seungri.

"Aku tidak akan bangun jika kau belum menerima permohonanku," Dara menolak untuk berdiri.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang