Chapter 14

211 28 17
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta!
*
*
*
*
*

"Sayang, aku pulang!" teriak pelan Jun Ho begitu masuk ke dalam rumah.

Hening, tak ada yang menjawab.

"Selamat datang, Tuan Besar."

Bukan istrinya melainkan pelayan yang menyapa Jun Ho. Sedikit heran sebenarnya.

"Di mana istriku?" tanya Jun Ho saat melepas jam tangan Rolex-nya.

Sepi, tidak ada siapa-siapa kecuali pelayan dan supirnya. Jun Ho pulang lebih awal dengan harapan sang istri akan jawaban.

"Tuan Lee bilang kerjaanya masih banyak, jadi saya diminta untuj tidak menunggunya," jelas Kim.

Jun Ho menatap sang supir sedikit curiga. Namun, segera ditepis karena bagaimanapun istrinya memang pemilik perusahaan entertainment, jadi dia tahu seberapa banyak kerjaan Seungri saat. Jun Ho menelpon Seungri untuk memastikan, hanya saja panggilannya tidak juga dijawab.

Jun Ho mendesah.

"Tuan mau makan sekarang?"

"Aku mandi dulu, tidak perlu menunggu istriku. Sepertinya memang dia sibuk," jawab Jun Ho yang kemudian meninggalkan mereka untuk ke kamar pribadinya.

Kim menyeka keringatnya, lega.

....

Seungri terbelalak saat tahu ruangan rahasia yang dimiliki Jiyong terdapat sebuah kasur besar dan rapi. Di sudut ruang ada kamar mandi. Ruangan dengan cahaya lampu warm white ini terbilang nyaman untuk beristirahat.

Jiyong mendorong tubuh Seungri ke kasur hingga membuat Seungri terjatuh kasar di atasnya. Kasur yang ternyata sangat empuk itu memantul lembut saat Seungri di atasnya.

"Kau mau apa?" tanya Seungri yang beringsut di atas kasur.

Jiyong menyeringai lagi, "Tentu saja kita perlu bersenang-senang. Mumpung kau ada di sini."

Seungri menatap horor Jiyong setelah tahu tujuan dirinya dibawa ke ruangan rahasianya.

"Tidak akan! Aku tidak mau lagi!" Seungri menolak.

Dia mencari kesempatan untuk bisa meloloskan diri. Namun, Jiyong bergerak lebih cepat dari dugaan Seungri. Satu kakinya ditarik dan ditahan agar tidak bergerak lagi. Seungri berusaha berontak, tapi Jiyong semakin menekannya.

"Jangan paksa aku berbuat kasar, Baby! Cukup menurut padaku hari, aku akan bermain lembut," ucap Jiyong yang terdengar menekan sehingga membuat Seungri bergidik merinding.

"Jiyong, aku mohon biarkan aku pergi! Kau tidak melakukan ini padaku," mohon Seungri pada singa kelaparan di depannya.

"Bagaimana jika ada yang tahu?" Seungri menambahkan.

"Tidak akan ada yang tahu. Kau tenang saja. Orang pertama yang aku ajak ke dalam sini hanya kau."

Jiyong merangkak naik untuk tiba-tiba menindih badan berisi istri Jun Ho ini. Bibirnya kembali menorehkan karya di leher Seungri.

"Jangan, Jiyong! Ja-jangan kau gigit. Jun Ho bisa ... melihatnya!" larang Seungri yang berusaha mendorong badan Jiyong.

"Jadi, Jun Ho Hyung sudah melihat karyaku? Baiklah, untuk kali ini aku tidak akan menandaimu," ucap Jiyong sungguh seenaknya.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang