Chapter 33

185 29 10
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*

Seungri duduk terdiam di dalam mobil dengan hasil tes DNA milik Jia dan Jun Ho. Matanya masih menatap tak percaya dengan hasil yang tertera di dalamnya jika 99,9% menyatakan bahwa Jun Ho adalah ayah biologis Jia. Hatinya masih ingin mengkhianatinya, namun kenyataan yang didapat tak bisa dibuang. Seungri bahkan telah menaruh hati pada anak itu.

Tidak, Seungri tidak menyalahkan Jia. Anak itu terlalu baik. Jia hanyalah sebuah kesalahan yang dilakukan suaminya yang masih jadi pertanyaan mengapa sang ayah tak pernah tahu.

"Tuan, kita mau ke mana?" tanya Sang Supir yang masih melajukan mobil tak tahu ke mana sejak keluar dari rumah sakit.

Seungri terlalu linglung saat ini. Wajah pucatnya masih melekat, bahkan semakin jelas.

"Kantor! Antar aku ke kantor saja, Ahjussi," pinta Seungri.

"Baik, Tuan."

Mobil akhirnya memiliki tujuan. Kim Jun Yeong menatap spion belakang yang memantulkan wajah tuannya yang tengah melamun menatap keluar jendela. Kim Jun Yeong menghela napas.

Setibanya di kantor, beberapa karyawan Seungri menyapanya. Akan tetapi, Seungri melewatinya begitu saja tanpa membalas sapaan mereka. Mereka yang menyapa keheranan dengan Seungri yang terlihat lebih murung dari biasanya.

"Ada apa dengan Sajangnim?" tanya sang karyawan.

"Mungkin sedang bertengkar dengan suaminya," sahut temannya.

Seungri berlalu hingga bertemu dengan Glory dan Jenny yang kebetulan akan menyerahkan laporan padanya begitu tahu jika Seungri datang ke kantor.

"Hyung, ini hasil kerja sama dengan perusahaan Peaceminusone," kata Glory seraya menyodorkan tablet ke arah Seungri.

"Gomawo," balas Seungri dengan suara lesunya.

Jenny yang tadinya akan memberikan laporan kerjanya jadi urung niat. Dirinya bahkan saling lihat dengan Glory seakan bertanya ada apa dengan Seungri. Mereka melihat punggung atasannya menghilang ke dalam ruangannya.

"Kenapa dia?" tanya Jenny setelah menyenggol lengan Glory dengan sikutnya.

"Mana kutahu. Kalau dilihat dari wajahnya sih pasti sedang bertengkar dengan suaminya," ujar Glory.

"Aneh," seloroh Jenny membuat Glory menoleh padanya.

"Apa yang aneh?"

"Selama ini Seungri Oppa tak pernah menunjukkan jika dia sedang bertengkar," jawab Jenny.

"Kau benar. Aku hanya pernah melihat mukanya seperti orang bingung saja, tapi kali ini beda."

"Sudahlah, apapun masalahnya mereka kuharap Seungri Oppa baik-baik saja."

Jenny dan Glory memutuskan untuk kembali pada meja masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Berbeda dengan Seungri yang menatap malas tablet yang diberikan Glory tadi.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang