Chapter 24

197 30 7
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*

Setelah sekian tahun yang dinantikan oleh Jun Ho, waktu peresmian dari cabang barunya pun tiba. Untuk merayakannya, Jun Ho membuat acara peresmian dengan mengundang teman-temannya, orang penting dan juga keluarganya. Tak bisa melewatkan kesempatan itu, sejak dikabari oleh Jun Ho bahwa tentang acara tersebut Seungri pun sudah bersiap untuk menemani suaminya.

"Apa kau sudah siap, Sayang?"

"Tentu saja Hyung, aku sudah siap hihihi," kekeh Seungri.

"Kau tampak gembira sekali, eoh?"

"Tentu saja. Aku 'kan istrimu, Hyung. Aku turut bahagia dengan kesuksesanmu," ucap Seungri dengan bangga.

"Kau sungguh manis, Seungri-ah," puji sang suami.

Satu kecupan Seungri dapatkan dari suaminya. Tak perlu menunggu lama, akhirnya mereka pun berangkat ke Jeju. Sebenarnya Seungri bahagia, akan tetapi tidak sepenuhnya hatinya merasakan itu. Dia teringat akan kejadian beberapa hari yg lalu dimana membuat Seungri sangat bingung, tapi dia harus menyembunyikan semuanya demi suami.

....

"Bro, kau tak datang ke peresmian saudaramu?" Seung Hyun bertanya dengan dirinya bermesraan bersama sang kekasih.

"Menurutmu?" Jiyong memutar matanya jengah melihat kemesraan kedua temannya itu.

"Lalu?"

"Ah, yak Hyung! Kau seperti tidak mengenalku saja. Kau tak perlu bertanya lagi. Pasti aku akan berdiri di sana dan tentu saja aku tak akan sendirian."

"Maksudmu, Hyung?" Daesung mengernyit.

"Kau akan lihat dan tahu nanti," jawab Jiyong dengan senyum liciknya.

Seung Hyun yang melihat Jiyong mengembangkan senyum liciknya juga dan hanya geleng-geleng kepala. Bertahun-tahun dia mengenal Jiyong, dia tak menyangka akan mendapati sisi gelap pria tersebut.

....

Seungri masih saja suka memijat keningnya kala cenut di kepalanya mendera. Bisa dikatakan dia tertekan oleh pikirannya sendiri. Kemelut hati yang dia rasakan membuatnya tak bisa untuk tidak memikirkan Jiyong, anak gadis dan wanita yang dia lihat.

Bahkan saat keberangkatannya ke Jeju, dia masih saja tak bisa berhenti berpikir. Matanya menatap jendela pesawat, kosong. Raganya bersama Jun Ho, namun pikirannya telah melayang entah ke mana.

"Kenapa Sayang?" tanya Jun Ho mendapati istrinya lebih banyak diam.

Seungri tersadar dari lamunannya dan menoleh pada suaminya, dia hanya menjawab, "Tidak ada."

"Kau diam saja sejak pesawat ini lepas landas," ucap Jun Ho.

"Mungkin dia tidak enak badan?"

Itu Sandara. Wanita yang duduk tepat di sebelah Jun Ho meski terpisah sedikit jarak karena mereka menggunakan penerbangan kelas bisnis.

"Benarkah itu?" Jun Ho menatap khawatir pada Seungri.

"Tidak, Sayang. Aku hanya sedikit pusing saja," jawab Seungri dengan senyum tipisnya.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang