Chapter 3

209 36 22
                                    

Paradise

_Tiga bulan lalu_

Tempat hiburan memang menjadi dunia yang paling menyenangkan bagi seorang Kwon Jiyong kala hati maupun pikirannya sedang gundah. Laki-laki berusia 30 tahun itu sering menghabiskan malamnya di Paradise bersama para penghibur yang dia sewa hanya untuk menemaninya menghilangkan penat. Bajingan memang. Namun, apakah itu sudah bisa dikatakan seorang bajingan?

Jiyong selalu bertanya-tanya meski sampai detik ini dia belum juga menemukan jawabannya. Mengapa dia yang harus mengalah? Mengapa dia yang harus menelan pahitnya sebuah rasa sakit hati? Bahkan mencintai seseorang dengan tulus tidak juga menjadikannya orang yang dipilih.

Dia selalu bertanya tiap kali menatap cermin. Di mana kurangnya dirinya? Tampan? Jiyong juga tampan seperti Jun Ho. Kekayaan? Jiyong pun memilikinya. Cinta? Apalagi. Hanya saja dia menjadi orang yang belum beruntung untuk memiliki orang itu. Hingga Jiyong harus kehilangannya selamanya.

Clek

Pintu kamar VIP yang dipesan Jiyong terbuka. Suara musik dari turntable menyelinap masuk ke dalam ruangan tersebut, tapi tidak menyurutkan Jiyong untuk tetap bercumbu dengan pria kecil sebagai teman malamnya.

Blam

Tap Tap Tap

Pintu tertutup lagi. Langkah kaki santai terdengar samar menghampiri Jiyong. Dia berdiri di depan Jiyong yang asyik mencumbu prianya. Memperhatikannya dan seolah menunggu.

"Wae?" tanya Jiyong tanpa mengalihkan perhatiannya pada teman prianya.

"Sudah tahu tentang kakakmu?"

"Ada apa dengan bajingan itu?"

"Dia kakakmu, ngomong-ngomong!"

"Aki tidak peduli. Cepat katakan ada apa?"

"Jun Ho akan menikah dua bulan lagi."

Jiyong yang semula tetap asyik bercumbu, seketika menghentikan kegiatannya. Matanya melirik tajam pada orang yang membawa berita padanya.

"Huh, menikah! Siapa yang sudah terjerat olehnya?"

Laki-laki yang tadi berdiri kini duduk di tengah sofa tak berapa jauh dari Jiyong. Dia mengeluarkan ponselnya dan menaruhnya di atas meja. Jiyong memberi kode pada teman kencannya untuk mengambil ponselnya. Jiyong mendengus tertawa saat melihat calon kakak iparnya.

"Lee Seungri? Pemilik perusahaan V.I?"

Jiyong menatap calang pada ponsel di tangannya. Dia taruh lagi benda pipih di tangannya. Memilih untuk menuang wine ke dalam gelasnya lagi dan meneguknya.

"Nampaknya berita tersebut membuatmu bertambah tidak senang."

"Apapun yang berhubungan dengan Jun Ho, aku tidak menyukainya, Sehun-ah."

Sehun mengangguk, "Bukankah Seungri sudah cukup lama menjadi perhatianmu?"

Jiyong meneguk lagi wine-nya Kepalanya mengangguk pelan.

"Tanpa sengaja, Sehun!"

"Ah, ya terserah apapun namanya."

Sehun mengambil botol wine di depannya, lalu menuangnya juga di gelas yang lain dan ikut merasakan wine kiriman Seung Hyun.

"Ternyata enak juga wine ini," ucap Sehun sambil perhatikan warna wine-nya.

"Di mana mereka akan menikah?"

Pandangan Sehun tetap pada wine-nya dan berkata, "Amerika, Hyung. Informasi yang kudapat, Jun Ho sudah mendaftarkan pernikahannya di Manhattan."

"Siapkan tiket untuk penerbangan besok sore," perintah Jiyong.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang