Chapter 35

191 30 43
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta! Juga dilarang plagiat! Jika itu terjadi, aku sedot ubun-ubunnya! ⭐ Vote di pencet. Tuh, ada di bawah!
*
*
*
*
*

Gwangju

Awan di langit terlihat cerah. Kota Gwangju tengah disibukan oleh orang-orang yang sedang melakukan aktifitas. Sementara Seungri masih betah berdiam diri di kamar. Bukan kamarnya, melainkan kamar putra dari Kim Jun Yeong, sang supir pribadinya.

Semenjak dirinya keluar dari rumah Kwon, Seungri meminta untuk dibawa ke mana saja pada supirnya asal menjauh dari Kwon bersaudara. Dia tidak ingin ditemukan siapapun saat ini.

Tak ada pilihan lain selain membawa majikannya untuk ke rumah pribadinya di Gwangju. Kim Ahjussi sempat khawatir melihat Seungri yang terlihat pucat pasi seperti menahan sakit. Dia bahkan menyarankan untuk ke rumah sakit dulu, namun Seungri menolak.

Kim Jun Yeong tidak bisa membantah majikannya. Dia melajukan mobil menuju Gwangju secepat mungkin agar bisa tiba dengan segera. Sampai di rumahnya, sang istri menyambut kepulangan suaminya dengan Seungri yang tersenyum lemah di belakangnya. Baru kakinya melangkah satu kali, Seungri ambruk yang menyebabkan Kim Jun Yeong reflek terkejut.

Pria paruh baya itu memapah Seungri ke kamar putranya yang kebetulan kosong karena sedang ditinggal pemiliknya kuliah di kota lain. Istrinya juga merawat Seungri hingga majikan suaminya itu sadarkan diri.

Seungri demam selama dua hari. Dia tak mampu melakukan banyak hal karena pusing melanda cukup parah. Jun Yeong pun memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaan Seungri. Dokter tersebut menyarankan agar Seungri melakukan pengecekan lebih lanjut.

Permintaan Jun Yeong diabaikan Seungri karena dia merasa sakitnya hanya karena dia sedang tertekan. Hanya saja supir pribadi yang telah mengabdi pada Seungri lebih dari 10 tahun tidak mampu memaksa tuannya. Namun, hati kecilnya dia sangat khawatir.

Hingga hampir seminggu Seungri tinggal di rumah Jun Yeong, tak ada banyak yang Seungri lakukan selain makan, tidur dan terkadang menonton tv bersama istri Jun Yeong.

Seperti hari ini, Nyonya Mi Ran selesai masak dengan isian daging sapi. Tidak absen untuk mengajak Seungri makan bersama. Mereka tak lagi canggung meski harus makan bersama atasanya.

"Tuan Lee, makanan sudah siap," panggil Nyonya Mi Ran.

"Aku segera ke sana!" Seungri balas panggilan, "kau urus dulu sisanya. Ingat, jangan mengatakan aku di mana!" ucap Seungri di akhir peringatannya.

Dia memutus panggilan, menghampiri meja makan yang sudah terhidangkan makanan. Tuan Kim Jun Yeong bahkan sudah menunggu Seungri untuk segera bergabung dengan mereka.

"Gamsahamnida, Ahjumma," ucap Seungri saat Nyonya Mi Ran memberi mangkok berisi nasi.

"Jangan sungkan, Tuan! Maaf, aku hanya masak seperti ini saja," ujar Mi Ran.

Seungri tersenyum. Dia tak pernah menolak atau protes dengan apa yang disuguhkan. Dirinya cukup tahu diri untuk tidak menyusahkan orang lain saat dia sedang dalam penyendirian.

Mereka mulai untuk menikmati masakan yang dibuat oleh istri Kim Jun Yeong ini. Seharusnya masakan tersebut tidak ada masalah sampai di mana kuah berkaldu daging sapi itu tiba di ujung bibir Seungri. Aroma yang masuk ke indera penciuman Seungri tiba-tiba membuatnya tidak nyaman.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang