Chapter 15

194 27 27
                                    

Aku peringatin ya, sebelum baca lanjutan FF ini untuk menekan bintang di akhir. Juga warning dengan segala isi yg kadang diikuti Typo. Isi konten merupakan imajinasi penulis juga ide aslinya. Jadi, dilarang protes karena ini mutlak milik pencipta!
*
*
*
*
*

"Seungri-ah, aku menyukaimu!"

Seungri terkesiap dengan ucapan Jiyong. Bergeming pada posisinya. Apa Jiyong sudah gila? Atau dia yang gila setelah mendengar adik iparnya menyatakan perasaannya secara gamblang.

"Kau bilang apa?" Seungri minta Jiyong mengulangi lagi ucapannya padahal dia sendiri mendengar dengan jelas.

"Aku menyukaimu," ulang Jiyong.

"Kau bilang menyukaiku setelah apa yang kau lakukan padaku? Kau lupa siapa posisiku dalam keluargamu?"

"Aku tahu ... tanpa kau ingatkan aku tahu kau siapa dan aku melakukan itu semua karena aku juga ingin memilikimu," jawab Jiyong.

"Huh! Kau meniduriku, Jiyong! KAU MEMPERKOSA AKU!" pekik Seungri sambil memukul dada Jiyong keras. Seungri meluapkan rasa kesal dan marah yang dia pendam. "Ini yang kau sebut menyukaiku?"

Napasnya terdengar berat, dada Seungri terlihat naik turun dengan cepat dan tidak stabil. Semua emosinya tertumpahkan detik itu juga. Mata dan wajahnya yang memerah menandakan dia akan sedang menahan tangis serta emosi. Jiyong sendiri tercenung melihat bagaimana Seungri yang meneriakinya.

"Seungri ..."

"Jangan sentuh aku!"

Seungri menampik tangan yang terjulur untuk menyentuhnya lagi. Dia tak ingin lagi dan takut dengan tangan yang berhiaskan tato itu untuk menyentuhnya. Sudah cukup baginya, harga dirinya sudah hancur dan hilang sekejapan saja.

"Baby ...," Jiyong memanggil lagi.

"Berhenti memanggilku seperti itu! Aku bukan kekasihmu."

"Tapi aku menginginkan kau menjadi kekasihmu. Tak masalah jika aku harus menjadi orang ketiga dalam pernikahanmu," Jiyong bersikeras akan keinginannya.

Seungri tertawa getir mendengar Jiyong mengucapkan hal yang tak mungkin terjadi baginya.

"Hahaha ... sepertinya kau sudah tak waras. Sudah kukatakan padamu, aku tidak akan mengkhianati hyungmu. Aku tidak akan membagi cintaku denganmu, Jiyong! Sebaiknya kau menyerah. Pergi dari kehidupanku!" tandas Seungri. Suaranya sungguh terdengar bergetar. Hatinya sungguh sakit.

"Kau boleh bilang aku tidak waras. Aku memang tidak waras dan itu karena kau! Kenapa harus Jun Ho? Kenapa selalu dia yang lebih dulu mendapatkan apa yang aku mau? Kalau perlu aku akan merampasmu darinya. Aku akan hancurkan segelanya hanya untuk membuatmu jatuh dalam pelukanku!"

Jiyong dengan cepat mendekap Seungri yang justru mendapat perlawan keras dari Seungri kali ini.

"Cukup Jiyong! Hentikan bajingan!"

Bruk!

Dengan sekali dorong, tubuh Jiyong terhempas ke tembok. Punggung tanpa busana itu pertama kali mencium dinginnya dinding, tapi Jiyong bahkan tak menunjukan rasa sakitnya.

"Dengar! Jangan menganggap aku seakan takut padamu, Jiyong! Aku juga bisa menghancurkanmu dengan tanganku sendiri. Sebaiknya kau hentikan semua omong kosongmu dan biarkan aku jalani hidup normalku bersama suamiku!" hardik Seungri.

Broken White [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang