"Bagaimana menurut Marquess?" Tanya Alicia
"Duchess, menurut saya lebih baik kita berdiskusi dengan Kaisar tentang tambang tersebut. Menurut hukum, tambang tersebut memanglah mutlak milik Duchess. Tapi seperti yang Duke bilang, pasti akan ada pihak pihak yang menuntut agar tambang tersebut diserahkan kepada Kekaisaran" Jelas Marquess Joshua
"Untuk menanggulanginya, baiknya kita membawa Kaisar ke dalam pihak kita. Mungkin Duchess akan diminta membayar upeti lebih dan juga pajak meningkat, tapi itu adalah jalan yang paling aman untuk ditempuh"
"Aku pun berpikir demikian, jika keberadaan tambang terungkap pasti hal yang paling dasar terjadi adalah kenaikan pajak" Jawab Alicia
"Aku bisa membantu bicara pada Kaisar" Celetuk Jeffrey
Marquess Joshua mengangguk "Jika Duke yang membantu berbicara, mungkin akan lebih mulus jalan kita. Mengingat Kaisar begitu mengandalkan Duke Jeffrey"
"Menurut Marquess begitu?"
"Benar, Duchess. Lebih cepat akan lebih baik, sebelum ada pihak luar yang mengetahuinya"
Alicia mengangguk "Baiklah jika begitu, yang pasti aku ingin semuanya beres dengan cepat. Aku ingin membuka toko ku minggu depan, toko ku harus mulai beroperasi sebelum hari festival dilaksanakan. Entah bagaimana caranya, Marquess harus memastikan semua perijinan dan kepemilikan tambangku aman sesuai kesepakatan kita"
"Baik Duchess, saya akan melaksanakan tugas saya sesuai kesepakatan kita" Jawab Marquess Joshua tersenyum
"Kalau begitu lebih baik aku dan Marquess berangkat ke istana sekarang, lebih cepat maka lebih baik" Kata Jeffrey
"Aku perlu ikut?" Tanya Alicia
Jeffrey menggeleng, tangannya terulur merapikan hiasan rambut Alicia yang agak turun "Kau disini saja, aku dan Marquess saja sudah cukup untuk meyakinkan Kaisar. Kau cukup duduk manis dan rawat kuda ponimu dengan baik"
"Kalau begitu, aku akan bermain dengan Lady kecil saja. Marquess, biarkan Lady Realla tetap dikediaman bersamaku ya?" Kata Alicia
Marquess Joshua diam sejenak "Duchess, putri saya mungkin akan merepotkan Duchess"
"Tidak. Dia anak yang manis, lihat... Dia asik dengan dunianya sendiri" Kata Alicia menunjuk ke arah taman dimana Lady berusia 6 tahun itu sedang asik berlari kesana kemari bersama kuda poni putih milik Alicia
Iya... Duke kita itu sungguhan mencarikan bayi kuda poni untuk istrinya:)
"Biarkan Lady kecil bermain bersama Duchess, Marquess" Kata Jeffrey saat Joshua akan berucap
"Baiklah kalau begitu, saya menitipkan putri saya pada Duchess. Mohon maaf karna merepotkan" Kata Joshua tak enak hati
Alicia menggeleng "Sama sekali tidak merepotkan. Aku yang menginginkannya"
"Kalau begitu mari segera berangkat" Jeffrey berdiri dan berucap mengajak Marquess Joshua
"Baik Duke" Jawab Marquess Joshua ikut berdiri
"Aku akan segera pulang dan membawa surat kesepakatan Kaisar untukmu" Pamit Jeffrey menepuk puncak kepala Alicia dua kali
Alicia mengangguk "Jika tidak membawanya tidak usah pulang!"
Jeffrey mendengus "Kau ini memang tidak bisa bersikap manis padaku ya?!"
Alicia menyunggingkan senyum terpaksa "Suamiku sayang, cepat pulang dan bawa surat kesepakatan Kaisar untukku. Ya suam—"
Jeffrey meraup wajah Alicia sambil memalingkan wajahnya sendiri "Sudah sudah, menggelikan" Sautnya cepat
"Dukeee!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life of Duchess Alicia✔
Fantasy[CERITA INI SUDAH TERBIT] Part lengkap✅ Lanjutan cerita triplets coming soon di novel sloda kedua✨ "HABISI! HABISI! HABISI!" "BUNUH WANITA HINA ITU!" "WANITA JAHAT PANTAS MATI!" "Kata kata terakhir?" tanya seorang pria gagah berwajah tampan yang men...