"Alicia sedang mengandung?" Tanya Christian terbelalak
"Benar, Tuan" Jawab si tabib
"Kau dengar itu?" Kata Jeffrey sambil menyentuh perut Alicia dengan mata yang berkaca kaca
"Berhenti bermain main. Kau ini memang harus dimarahi, mengapa semalam tak mengatakan padaku jika anakku sudah tumbuh disini?" Tangannya mengusap lembut perut Alicia. Dada Jeffrey berdenyut nyeri, tak tau harus merasa senang atau sedih
Baru dua malam ini ia berbahagia, kini lagi lagi masalah datang menghampirinya
Dewa memang begitu kejam... Entah dendam apa yang sang Dewa miliki pada dirinya
"Kau!" Tunjuk marah Jecko pada Jeffrey tiba tiba
"Kau bilang anakmu? Beraninya kau menyentuh Alicia setelah semua yang kau lakukan padanya!" Geram Jecko berjalan cepat mendekat pada Jeffrey
"Semalam kau bahkan menemui Alicia? Ku menyusup ke kediaman ini?!"
"Aku menemui istriku." Jawab Jeffrey tanpa repot repot mengalihkan pandangannya dari Alicia
"Pergi kau sekarang! Sebelum persidangan kau tak boleh menemui Alicia!"
"Alicia begini karnamu! Kau menemuinya semalam dan hari ini ia langsung jatuh sakit. Kau memang pembawa sial untuknya!" Sentak Jecko menarik kasar lengan Jeffrey
Sayangnya, belum berhasil ia menyeret Jeffrey- tangannya itu langsung dihempas kuat
Jeffrey berdiri, melayangkan sebuah hantaman keras pada rahang Jecko
"BERHENTI MENGUSIKKU SIALAN!!" Bentak Jeffrey dengan mata yang memerah. Penuh emosi dan juga frustasi.
"Alicia istriku. Mau aku menemuinya atau tidak bukan urusanmu! Dan apa masalahmu jika aku menyentuh istriku sendiri hah?! Aku memiliki hak mutlak akan dirinya karna aku suaminya!"
"Kau juga tak berhak mengusirku karna sejak aku menikahinya, itu artinya Alicia adalah milikku. Jadi tutup saja mulutmu sebelum benar benar ku robek detik ini juga!" Amuknya
"Kau—"
"Jecko!" Sentak Marco
"Ayah, dia—"
"Berhenti memperkeruh suasana, Jecko Axerion."
Jecko mendengus lalu menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya sambil mundur menjauh dari Jeffrey
Jeffrey memejamkan mata sejenak menenangkan emosinya yang begitu kacau, ia kembali mendudukkan diri di samping Alicia
"Ramon!"
"Iya, Duke!" Jawab cepat pria itu
"Pergi. Pergi cari tabib tabib terbaik di negeri ini. Seret mereka semua kemari bagaimanapun caranya!"
"Baik, Duke. Saya laksanakan sekarang juga." Ucap Ramon yang kemudian segera beranjak pergi
"Margo!"
"Siap menerima perintah, Duke" Jawab Margo sigap
"Temui ibu dan katakan bagaimana kondisi Duchess. Minta ibu untuk mendatangkan semua peracik obat kenalannya kemari."
"Sesuai perintah anda, Duke."
"Tabib, kapan kah putriku bangun?" Tanya Duchess Chey menatap sedih Alicia yang terbaring lemah
"Belum dapat dipastikan, Duchess. Duchess Alicia hilang kesadaran karna tubuhnya melampaui batasan dalam menahan rasa sakit. Kami tidak dapat mengatakan apapun" Ucap salah satu dari tabib itu
•••
"Istriku sakit apa?" Tanya cepat Jeffrey pada tabib istana yang baru saja memeriksa Alicia
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life of Duchess Alicia✔
Fantasia[CERITA INI SUDAH TERBIT] Part lengkap✅ Lanjutan cerita triplets coming soon di novel sloda kedua✨ "HABISI! HABISI! HABISI!" "BUNUH WANITA HINA ITU!" "WANITA JAHAT PANTAS MATI!" "Kata kata terakhir?" tanya seorang pria gagah berwajah tampan yang men...