"Alicia"
"Alicia!"
"Alicia!!"
Mata Alicia yang semula tertutup perlahan terbuka
"Eumm?" Lengguhnya sembari mengucek matanya
"Punggungku keram sekali, tolong lihat lukanya" Kata Jeffrey meringis pelan
Mendengar suara Jeffrey, mata Alicia seketika terbuka lebar. Matanya langsung menatap panik ke sekitar
"Saya di kamar Duke? Bagaimana bisa saya tidur disini?!" Kagetnya sembari bangkit dari tidurnya
Alicia segera mendudukkan diri, menjauh dari tubuh Jeffrey yang tepat berada disampingnya
"Kau dan aku tertidur tanpa sadar saat mengobrol, sudahlah tidak perlu memikirkan hal itu. Sudah terlanjur juga" Jawab Jeffrey
"Punggungku keram sekali, coba buka perbannya"
Alicia mengangguk, tangannya terulur membuka pelan perban yang melingkar di punggung hingga dada Jeffrey
"Duke, area disekitar luka jahit anda membengkak. Mungkin itu yang membuat punggung anda terasa keram"
"Saya akan panggilkan tabib" Kata Alicia yang langsung di cegah Jeffrey
"Tidak perlu, tolong kau seka dengan air bersih saja. Tabib sudah mengatakan jika ada kemungkinan pembengkakan, ia sudah menyiapkan obat untuk dioleskan" Jelas Jeffrey
"Baiklah, Duke" Alicia langsung berdiri bersiap mengambilkan air
"Alicia, tolong ambilkan jubahku yang cukup longgar dan ringan. Setelah ini aku harus ke ruang kerja, pekerjaanku menumpuk"
"Duke masih sakit"
"Tapi pekerjaanku benar benar menumpuk, kau tidak perlu khawatir. Luka ini tidak akan membuatku mati"
"Siapa bilang saya khawatir terhadap anda? Saya hanya memperingati jika anda itu masih sakit, tidak seharusnya bekerja dalam kondisi seperti ini"
"Itu namanya kau mengkhawatirkanku"
"Anda ini terlalu percaya diri" Cibir Alicia sambil melangkah pergi
"Alicia, kau itu tidak pandai berbohong. Kau pasti sangat khawatir kepadaku, aku tau itu. Kau itu kan sangat mencintai diriku" Gumam Jeffrey terkekeh
Tak butuh waktu lama Alicia kembali, membawa air dan jubah ringan milik Jeffrey
"Pelan pelan, Alicia. Aku ini manusia, bukan seekor hewan" Protes Jeffrey meringis
"Duke jangan banyak bicara, masih bagus saya setuju untuk membantu anda" Kata Alicia dengan tangan kanan yang menyeka pinggiran luka itu dan sebelah tangan lain menahan bahu Jeffrey agar tidak banyak bergerak
"Kau harusnya berbahagia karena bisa merawat diriku ini"
"Mengapa saya harus bahagia untuk hal yang merepotkan?"
"Jadi bagimu aku ini merepotkan?!" Dengus Jeffrey
"Anda pasti tau jawabannya" Kata Alicia sembari mengoleskan obat
"Jika Nayella yang mengobatiku, dia pasti akan melakukannya dengan senang hati"
Gerakan Alicia terhenti sejenak, ia kemudian terkekeh sinis
"Benar sekali. Jadi setelah ini silahkan minta kekasih anda itu untuk merawat anda. Jangan memanggil saya lagi."
"Kau ini sangat pemarah. Aku ini hanya bercanda" Saut Jeffrey meringis kecil. Alicia sedang mengoleskan obat dengan tidak manusiawi dibelakang sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life of Duchess Alicia✔
Fantasi[CERITA INI SUDAH TERBIT] Part lengkap✅ Lanjutan cerita triplets coming soon di novel sloda kedua✨ "HABISI! HABISI! HABISI!" "BUNUH WANITA HINA ITU!" "WANITA JAHAT PANTAS MATI!" "Kata kata terakhir?" tanya seorang pria gagah berwajah tampan yang men...