44. Infiltrate

50.9K 6.3K 866
                                    

"Shh" Desis kesal Jeffrey setelah berhasil masuk ke lorong ventilasi udara

"Sudah benar benar mirip seperti tikus aku ini" Gerutunya sambil kembali merangkak pelan

Baru sebentar bernafas lega, sekarang pernafasannya mulai memberat lagi karna berada di ruang sempit yang berdebu

"Lama lama ku ledakkan juga kediaman ini, ingin bertemu istri sendiri saja sulit sekali" Kesalnya

"Atau ku kirimkan teror saja di wilayah Axerion? Kedua ipar sialan itu pasti akan sibuk, fokus penjagaan kediaman pasti juga akan terbagi"

Gerutuan pelan lelaki itu terus saja terdengar beriringan dengan kegiatannya yang sedang merangkak

"Tapi nanti bagaimana jika Alicia ketakutan?" Decaknya

"Ssshhh"

Jeffrey tiba tiba terdiam
"Siapa yang mendesis?" Gumamnya

"Sshhh ssshhh"

Tatapan Jeffrey menajam ke depan, disini sangat gelap ngomong ngomong... Ia hanya menggunakan penerangan kecil agar tidak ketahuan

"Kenapa juga kau ada disini sialan?!" Kesal Jeffrey memukul kepala ular yang tiba tiba saja sudah ada di hadapannya

Ular yang merasa terancam itu kemudian berusaha menyerang Jeffrey

Tapi bukannya takut atau panik karna posisinya ada di tempat sempit dan sulit bergerak, Jeffrey malah dengan santainya menangkap kepala ular itu

"Kau pikir aku takut padamu hah?!" Dumalnya sambil mencekik ular itu

"Sedang apa kau ada disini?! Ujung lorong sana terhubung pada cerobong asap perapian kamar istriku, kau mau mengganggu istriku??!"

Wajah Jeffrey memerah kesal, membayangkan jika ular ini sampai mematuk Alicia. Jika itu sampai terjadi, bisa bisa ia buat punah hewan bernama ular itu dari muka bumi!

Jeffrey menggeram marah sambil menatap nyalang ular yang telah lemas di tangannya itu.

Sebelah tangannya yang lain kini terulur, memegang bagian tubuh dibawah kepala ular. Dan setelahnya, kedua tangan Jeffrey kompak memelintir kepala dan tubuh ular itu ke arah yang berbeda.

Membuat kepala dan tubuh ular itu sukses terpisah menjadi dua bagian...

"Tidak becus memang Jecko sialan itu mengurus kediamannya, bisa bisanya ada ular berbisa yang masuk seperti ini" Gerutunya setelah melempar bangkai ular itu ke bawah kakinya

"Ck, harusnya ku lempar saja ular tadi ke cerobong perapian kamarnya!"

•••

"Telingaku gatal sekali" Desis Jecko menggaruk garuk telinganya sendiri

Saat ini dirinya sedang bertugas di wilayah timur, membantu menstabilkan keadaan yang sedang kacau karna teror bangkai ayam penuh darah

"Niat sekali orang ini menyiapkan ribuan bangkai dan menyebarkannya di seluruh Athelia. Benar benar bajingan kurang kerjaan!"

"Jenderal" Panggil salah satu anak buahnya

Second Life of Duchess Alicia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang