🌹Triplets journey

44.7K 4.5K 1K
                                    

"Wow keponakan satu, ini ide yang sangat luar biasa!" Puji Javieer menatap kagum sebuah rancangan yang baru selesai dibuat oleh Jaden

"Wow keponakan satu, ini ide yang sangat luar biasa!" Puji Javieer menatap kagum sebuah rancangan yang baru selesai dibuat oleh Jaden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku belum mencobanya. Tapi menurut perkiraanku, jika tekanan- komponen dan juga keseimbangannya tepat pasti akan bisa terbang."

"Dan kira kira seperti ini komponennya nanti. " Lanjut Jaden menunjukkan kertas lain pada pamannya itu

"Pada dasarnya tekanan udara lah yang membuat balon itu bisa terbang dan mengangkut beban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada dasarnya tekanan udara lah yang membuat balon itu bisa terbang dan mengangkut beban. Untuk itu kita akan menggunakan udara panas, karna tekanannya akan jauh lebih besar dibanding udara dingin."

"Terbuat dari bahan apa balon itu nanti?" Tanya Javieer

Jaden terdiam sejenak kemudian sibuk mencari lembaran lain. Setelah menemukan, ia kemudian memberikannya pada Javieer

"Kain ataupun bahan kertas tak akan berhasil jika digunakan. Untuk itu harus membuat lembaran tipis semacam kain namun berpartikel padat dengan memanfaatkan bahan dari nilon." Jelas Jaden

Javieer mengangguk angguk paham sembari membaca berbagai penjelasan yang tertulis di kertas itu

"Bukankah nilon tidak tahan api? Sedangkan jika balon menggunakan udara panas, maka harus ada pembakaran seperti konsep yang telah kau jelaskan" Tanya Javieer menatap keponakannya yang baru berusia 10 tahun itu dengan sebelah alisnya yang terangkat

Jaden mengangguk setuju, "Untuk itu bagian bawah balon atau envelope akan dilapisi dengan bahan anti api. Bahan seperti yang digunakan untuk melapisi baju zirah."

"Jenius!" Saut Javieer menepuk nepuk bangga kepala Jaden

"Jangan sentuh kepalaku, paman." Jengah anak itu menepis tangan Javieer

"Bocah, kau ini sensitif sekali. Benar benar anak Jeffrey" Cibir Javieer

"Akan aku adukan pada ayah." Ucap datar Jaden

"Astaga, kau ini hanya mau bicara panjang lebar jika sedang menjelaskan idemu. Pamanmu yang super tampan ini sudah banyak membantu proyekmu, jadi harusnya kau bersikap baik pada paman Jav. Mengerti?" Kata Javieer merangkul akrab pundak Jaden

Second Life of Duchess Alicia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang