"Aku lagi aku lagi!" Keluh Javieer sembari memasang penutup wajahnya
"Berisik" Ketus Jeffrey melemparkan dua belati ke arah Javieer
Javieer menerimanya dan memasukkan belati itu ke sisi pinggangnya
"Kita sungguhan akan menyusup saja kan? Aku tidak mau jika sampai bertarung, masih lelah tubuhku ini kakak paksa turun tebing untuk mencari ular"
Jeffrey mengendikkan bahunya "Rencananya tidak. Tapi jika keadaan terdesak ya kita bertarung"
"Kau bawa karungnya" Suruh Jeffrey
Javieer mendengus, tapi akhirnya menurut juga. Dipanggulnya karung tebal berisi puluhan ular berbisa itu
"Kenapa tidak kita racuni dengan bisa-nya saja? Kenapa dengan ular ularnya dibawa begini?!" Protes Javieer
"Lebih menantang di patuk ularnya langsung. Lagipula ular ular ini payah, bisa-nya tidak mau keluar banyak"
"Kakak ipar, suamimu ini memang psikopat" Adu Javieer pada Alicia yang merebahkan diri di sofa sembari menatap keduanya
"Sudah bawaan lahir" Jawab Alicia
Jeffrey mendekat sembari memberikan Alicia sebuah botol kaca
"Apa ini?" Kernyit Alicia
"Bisa ular" Jawab santai Jeffrey
"Untuk apa?"
"Nanti tolong berikan pada ibu. Ibu memiliki kenalan yang bisa membuat racun mematikan dari bisa. Racun itu nanti pasti akan sangat berguna jika dilumuri ke senjata" Jelasnya
"Iya"
Jeffrey menunduk, mengusap sekilas perut Alicia "Ayah akan membalasnya untukmu"
"Kakak ayo cepat"
"Sayang, aku pergi" Pamit Jeffrey mengecup dahi Alicia
"Hm, jangan sampai tertangkap!"
"Tidak akan, tenang saja"
Keduanya pun melangkah pergi dengan penampilan serba tertutup
Dilihat lihat cocok juga mereka menjadi perampok...
"Padahal tinggal menyuruh black warriors atau apalah itu. Suka sekali merepotkan diri sendiri, aneh memang..." Gumam Alicia menggeleng geleng
•••
Christian menggeram kesal setelah membaca surat yang diberikan oleh ayahnya
"Ayah, jika seperti ini kita tidak bisa diam saja!" Tegasnya
Marco mengangguk "Ayah akan kirimkan surat peringatan untuk Aeron atas tingkah putranya itu"
"Aku mau kita memihak Barrendic ayah, sudah gila si Pangeran Mahkota itu!" Marah Christian
"Alicia juga meminta kita untuk memihak keluarga suaminya" Kata Marco menghela nafas
"Tentu saja adikku berkata seperti itu! Janinnya lagi lagi hampir celaka, dia pasti sangat khawatir dan ketakutan ayah"
"Aku benar benar tak habis pikir, kenapa selalu adikku yang menjadi sasaran? Kenapa selalu adikku yang dilukai? Dulu Jeffrey, lalu jalang Nayella itu, dan sekarang Trian?!"
"Semua ini begitu rumit, Chris. Alicia kita terlibat di antara dua keluarga yang sedari dulu memang memiliki sebuah ketegangan antara satu sama lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life of Duchess Alicia✔
Fantasy[CERITA INI SUDAH TERBIT] Part lengkap✅ Lanjutan cerita triplets coming soon di novel sloda kedua✨ "HABISI! HABISI! HABISI!" "BUNUH WANITA HINA ITU!" "WANITA JAHAT PANTAS MATI!" "Kata kata terakhir?" tanya seorang pria gagah berwajah tampan yang men...