Bukra berdiri di depan pintu ruangan kerja Darrel, wanita itu terlihat bimbang namun perasaan tidak nyaman yang mengganjal hatinya terus menerus mendorong Burka untuk mengatakan sesuatu pada tuannya itu. Burka tidak dapat menahan diri lagi, jika dia diam dan tidak mengingatkan Darrel, maka kesedihan Leary akan terus berlanjut.
Burka menarik napasnya dalam-dalam mengumpulkan sebuah keberanian di hatinya, wanita itu memutuskan untuk mengetuk pintu beberapa kali.
"Masuk."
Keringat dingin membasahi tangan Burka, wanita itu menelan salivanya dengan kesulitan. Perlahan Burka membuka pintu dan segera masuk ke dalam ruangan kerja Darrel dan berdiri di hadapan meja tuannya.
Darrel duduk menopang wajahya dalam kepalan tangan, pria itu tengah merokok di temani dengan segelas whisky.
"Selamat malam, Tuan," sapa Burka seraya membungkuk memberi hormat, lalu kembali berdiri dengan tegak.
"Ada apa?" Tanya Darrel sebelum menghisap rokoknya.
"Saya datang untuk berbicara sejenak dengan Anda, ini mengenai nona Leary," jawab Burka terbata.
Darrel menghisap rokoknya sekali lagi, lalu mematikannya di asbak. "Ada apa?" Tanya Darrel lagi bersikap biasa, tidak menunjukan sedikitpun rasa ketertarikannya pada Leary.
"Mungkin saya akan berbicara lancang kepada Anda, namun saya tidak dapat menahan diri lagi untuk mengatakannya." Burka meremas kuat roknya dan berusaha untuk mengangkat wajah, melihat mata Darrel.
"Katakan saja."
"Nona Leary baru kehilangan nyonya satu minggu yang lalu, dan dia harus pindah ke sini meninggalkan tempat dia di besarkan, hatinya pasti sangat bersedih karena harus menerima banyak hal yang tidak mudah di atasi."
"Ke intinya saja," potong Darrel.
"Nona Leary masih sangat kecil, namun dia juga anak yang kuat dan cerdas. Sudah satu minggu ini saya menemaninya, saya melihat betapa nona Leary tertekan dengan tindakan semua orang kepadanya. Tuan, mungkin Anda membenci nona Leary, namun apakah layak seorang anak di benci oleh keluarganya hanya karena dia di pertahankankan oleh ibunya? Darah daging Anda sendiri, buah cinta Anda dengan nyonya Olivia. Nyonya Olivia pergi bukan karena demi nona Leary semata, beliau pergi karena dia tahu akan seberapa hancurnya hatinya dan hidupnya jika buah cintanya harus di lenyapkan. Nyonya Olivia tahu bahwa dia kuat karena itu dia tetap mempertahankan nona Leary, dia pergi karena keraguan Anda, keinginan Anda menyingkirkan nona Leary ketika masih berada didalam perut nyonya Olivia, jelas membuat nyonya Olivia merasa bahwa Anda tidak mencintai anak dari hasil hubungan Anda dan nyonya Olivia. Jika Anda merasa kecewa dengan keputusan nyonya, apakah Anda juga pernah memikirkan seberapa kecewanya nyonya ketika Anda meminta dia menggugurkan kandungannya? Apakah adil jika sekarang nona Leary mendapatkan kebencian? nona Leary berhak hidup dan bahagia. Nona Leary tidak tahu apapun, dia juga tidak bisa memilih harus terlahir dari perut siapa. Nona Leary bukanlah pembunuh, kepergian nyonya Olivia adalah keputusannya sendiri dengan pertimbangan. Saya memohon atas kemurahan hati Anda untuk sedikit lebih lembut kepada nona Leary. Jika Anda tidak sudi, lakukanlah untuk nyonya Olivia."
Darrel sedikit terpaku kaget, pria itu menatap tajam Burka dengan rahang mengeras. Nasihat Olivia membuat Darrel merasa terhina. "Orang luar tidak sepantasnya mengomentari kehidupan keluargaku," jawabnya dengan geraman.
Burka menelan salivanya dengan kesulitan, wanita itu kembali tertunduk menatap lantai. "Maaf saya sudah lancang. Namun saya akan tetap mengatakannya, nona Leary berhak hidup dengan baik, jika Anda tidak menginginkannya, biar saya antar nona Leary ke tempat yang lebih baik. Saya percaya, jauh di lubuk hati Anda, Anda adalah orang yang baik dan peduli, karena saya harap Anda memikirkan saran saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEARY [Selesai]
RomanceLeary McCwin adalah anak berusia enam tahun, dia harus di hadapkan dengan kehidupan yang berubah drastis setelah ibunya meninggal. Satu hari setelah ibunya Leary meninggal, bibi Willis membawa Leary untuk pertama kalinya keluar dari desa. Bibi Willi...