Tubuh Ellis gemetar ketakutan, tanpa membutuhkan waktu lama, seorang pelayan langsung menyadari keberadaannya dan membawa Ellis ke hadapan semua orang.
Ellis tertunduk menangis, namun bibirnya yang gemetar dan matanya yang menatap tajam Leary itu membat siapapun tahu jika kini Ellis marah kepada Leary.
"Kau menyuruh Megi melakukannya?" tanya Darrel.
"A-ay-yah" Ellis menangis terbata-bata.
"Jawab saja, ya atau tidak?"
Ellis menarik napasnya dalam-dalam, gadis kecil itu menatap Petri penuh permohonan meminta bantuan Petri agar bisa membelanya, namun sayangnya Petri diam menatap dingin dirinya tampak kecewa.
"Ya," jawab Ellis dengan isakannya.
Darrel membuang napasnya dengan kasar, tanpa berpikir panjang pria itu berkata, "Kau dan Megi harus membungkuk, lalu minta maaf."
"A-ayah.."
"Minta maaf," titah Darrel memotong ucapan Ellis.
Ellis menyeka air matanya beberepa kali, gadis kecil itu terlihat kesal dan sedih karena tidak ada yang membelanya, bahkan Megi sekalipun. Orang-orang justru memintanya untuksegera meminta maaf.
Beberapa kali Burka mengusap punggung Leary yang kini gemetar ketakuta, wanita membisikan banyak kata-kat kepad Leary agar dia berani dan berdiri dengan tegak karena Leary tidak memiliki kesalahan.
Leary mulai berani kembali membalikan badannya dan berdiri dengan tegak di depan Ellis juga Megi.
Ellis meremas roknya dengan kuat mencoba untuk tetap berdiri di tempatnya dan tidak berlari karena Darrel dan Petri akan marah kepadanya karena sudah membuat kekacauan di rumah.
Ellis dan Megi pada akhirnya membungkuk di hadapan Leary.
"Aku minta maaf," ucap Ellis.
"Saya minta maaf," Megi ikut bersuara.
Leary tidak mampu menjawab, gadis kecil itu perlahan menunduk dan mengusap pipinya yang terluka. Dibandingkan dengan mendengarkan permintaan maaf Ellis dan Burka, Leary sangat ingin tahu, mengapa mereka berdua sangat membencinya.
"Ellis, ikut denganku," Darrel kembali angkat suara sebelum berbalik dan pergi.
***
"Kenapa kau melakukannya?" Darrel bersedekap, menatap tajam Ellis yang kini duduk di hadapannya tengah tertunduk gemetar begitu ketakutan karena semua orang sudah tahu jika dia sudah menyuruh Megi menggunting sepatu Leary.
"Aku" Ellis menarik napasnya dalam-dalam. "Aku merasa kecewa dengan kakak karena dia membelikan Leary sepatu, tapi tidak denganku."
Darrel berekspresi dingin, jawaban kekanak-kanakan dan konyol Ellis membuat dia tidak habis pikir. Padahal selama ini Darrel memberikan uang lebih dari cukup untuk Ellis agar bisa sepuasnya membeli apapun yang dia mau, sementara Leary? Sejak anak itu tinggal di rumah, Darrel tidak pernah sedikitpun berpikir memberikan dia uang jajan yang layak. Bahkan untuk membeli pakaian barunya saja, Darrel sering kali menunda-nunda karena menganggap anak itu tidak penting.
Apalagi yang membuat Ellis iri?
"Jangan melakukannya lagi. Megi akan di pulangkan hari ini dan tidak bekerja lagi, begitu pula dengan beberapa pelayan lainnya, mulai sekarang kau harus bisa melakukan apapun sendirian."
"Tapi Ayah_"
"Kau juga harus memperbaiki nilai sekolahmu. Guru mengeluhkan kau tidak pernah fokus belajar dan hanya sibuk bermain. Mulai sekarang, sepulang sekolah kau harus langsung pulang ke rumah. Guru lessmu yang akan datang ke rumah, dalam waktu tiga bulan, tidak yang namanya bermain. Renungkan kesalahanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEARY [Selesai]
Lãng mạnLeary McCwin adalah anak berusia enam tahun, dia harus di hadapkan dengan kehidupan yang berubah drastis setelah ibunya meninggal. Satu hari setelah ibunya Leary meninggal, bibi Willis membawa Leary untuk pertama kalinya keluar dari desa. Bibi Willi...