Dokter mengatakan jika saluran pernapasan Leary terganggu dan mungkin akan berlangsung dalam waktu lama dalam penyembuhan, lebih fatalnya lagi, mungkin akan berlangsung seumur hidupnya meski suatu saat nanti dia pulih.
Kondisi ini membuat Chaning dan Liebert khawatir, mereka takut Leary harus melewati operasi jika kondisi paru-parunya menjadi semakin buruk. Kedua pria itu harus kembali berdiskusi dengan bersama beberapa dokter, dan dokter menyarankan mereka untuk lebih tenang karena kini Leary juga berada dalam masa trauma.
Leary membutuhkan kasih sayang dan kepercayaan bahwa kini dia aman.
Trauma yang dialami Leary membuat gadis kecil itu gemetar hebat dan menangis ketakutan hanya dengan menerima sentuhan orang asing. Bungkamnya Leary pun menjadi kendala beberapa dokter karena mereka tidak bisa mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh anak itu.
Kini, Leary duduk setengah terbaring di ranjangnya memperhatikan Liebert yang datang ke dalam ruangan mendorong sebuah meja berisi beberapa jenis makanan sesuatu dengan yang telah dokter anjurkan.
Sejak kemarin siang Leary belum makan, terakhir kali dia makan adalah sepotong besar kue ulang tahun yang telah Chaning berikan kepadanya.
Perut Leary terasa lapar..
Chaning mengatur meja makan di atas ranjang dan meletakan makanan yang dibawa agar bisa dijangkau, pria itu bergerak canggung dan memilih bergeser memberi jarak agar Liebert menemani Leary.
Liebert adalah pamannya yang sesungguhnya, dia pasti lebih mengkhawatirkan Leary dibandingkan dirinya.
Ada dua mangkuk kecil makanan lembut di depan meja, Leary melihatnya untuk sesaat, lalu melihat Liebert dan Chaning bergantian.
"Makanlah," kata Liebert.
Leary mengangkat tangannya yang kini sudah lepas dari jarum infusan, tangan kurus kecil itu terlihat bergetar kesulitan, Leary tidak memiliki banyak tenaga untuk mengambil makanan melalui sendok.
Jangankan untuk mengambil makanan, untuk bernapaspun Leary masih kesulitan.
Chaning dan Liebert saling melempar pandangan, kedua pria itu saling bertanya dalam diam. Chaning dan Liebert terbiasa dengan hal-hal kasar, mereka tidak terbiasa menghadapi anak kecil, apalagi anak kecil itu tengah sakit dan mentalnya sedang rusak.
Chaning dan Liebert tidak tahu bagaimana cara menjalin hubungan yang manis dan membangun kepercayaan kepada Leary agar anak itu bisa menyandarkan sepenuhnya kehidupanya kepada mereka sekarang.
Ini tidak mudah, namun keduanya harus berusaha mencoba membangun ikatan yang lebih dalam dengan Leary dan membuat Leary pulih.
Liebert membuang napasnya dengan berat. "Kau saja," ucap Liebert seraya mundur memberikan kursinya agar Chaning lebih dekat dengan Leary.
Liebert sadar bahwa di antara mereka berdua, Liebert jauh lebih kejam, dia takut kepribadiannya akan membuat Leary menangis.
Liebert ingin membangun kepercayaan dengan Leary secara perlahan.
Dengan berat hati Chaning kembali duduk dan mengambil sendok dari tangan Leary, pria itu mengambil sesendok makanan dan memberikannya kepada Leary. "Buka mulutmu."
Leary terpaku kaget dalam waktu beberapa detik, gadis kecil itu menatap lekat Chaning dengan mata berkaca-kaca. Ini untuk pertama kalinya ada seseorang yang menyuapinya selain ibunya.
Mulut Leary terbuka, menerima makanan yang diberikan Chaning.
Begitu pelan dia mengunyah, begitu pelan juga dia menelan. Setiap pergerakan makanan yang masuk ke dalam perutnya terasa sangat perih dirasakan Leary.
![](https://img.wattpad.com/cover/319877613-288-k186292.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEARY [Selesai]
RomanceLeary McCwin adalah anak berusia enam tahun, dia harus di hadapkan dengan kehidupan yang berubah drastis setelah ibunya meninggal. Satu hari setelah ibunya Leary meninggal, bibi Willis membawa Leary untuk pertama kalinya keluar dari desa. Bibi Willi...