PART 22

472 64 8
                                    

Budayakan vote sebelum membaca cerita ^^












Happy reading!!







***




Chaeyoung POV

"Tinggalkan aku sendiri Chaeng"


Deg



Aku terdiam mendengar perkata darinya, baru kali ini aku mendengar Lisa berkata sedingin itu kepada ku dan entah kenapa hati ku terasa seperti di cubit. Tak ingin menginggalkannya begitu saja aku malah semakin mempererat pelukan ku padanya untuk memberinya sedikit kekuatan.

Tak ada balasan darinya, dia hanya terdiam dan menatap kosong ke arah lain. Hati ku terasa sangat sakit melihat dirinya sekacau ini. Sebenarnya masalah apa yang sedang ia hadapi sehingga dia menjadi seperti ini?

Aku terus memeluknya dan sesekali mengusap lembut punggung agar ia berbicara kepada ku. Tak lama dia mulai terisak, demi tuhan baru kali ini aku melihat seseorang menangis dengan pilu seperti ini. Rasanya sangat menyakitkan, ya, aku bisa merasakannya.

Hiksss


Hiksss


Hiksss

Dia mulai membalas pelukan ku sambil terisak, begitu erat pelukannya pada ku seolah tak ingin kehilangan ku. Tangan ku bergerak untuk mengelus kepalanya dengan sayang.

"Gwenchana Li, menangislah sepuasnya"

Lama dia menangis dalam pelukan ku, akhirnya dia mulai terdiam dan aku pun mulai melepaskan pelukannya untuk dapat melihat wajahnya. Aku menangkup pipinya agar ia melihat ke arah ku. Ku lihat matanya sangat sembab dan hidungnya memerah, aku yakini sebelum aku datang dia sempat menangis cukup lama.

"Sudah lebih baik?" Tanya ku padanya dan hanya diangguki oleh Lisa.

Aku bergerak untuk mengajaknya duduk ditepi ranjang, dia pun bangkit dan menatap mataku dengan tatapan yang ku yakini tatapan penuh luka.

"Ingin berbagi dengan ku?" Tanya ku padanya, ku lihat dia hanya terdiam dan menunduk.

"Jika tidak mau tidak apa, aku tidak akan memaksanya" Kataku kembali sambil memegang bahunya.



"Tadi pagi mommy ku menelpon"

"Katanya mommy dan daddy akan berpisah Chaeng.." Ujarnya dengan tiba-tiba dan ku lihat air matanya kembali menetes, aku terdiam mendengar penuturannya. Tangan ku terulur untuk mengusap air mata yang terjatuh di pipi tirusnya. Jika aku berada di posisinya sudah ku pastikan aku akan sekacau ini juga.

"Daddy ku berselingkuh" katanya kembali meneruskan ceritanya.

Deg

Seberat itu masalah yang sedang dia hadapi, tangan ku beralih turun untuk menggenggam kedua tangannya untuk menguatkannya dan meyakinkannya agar ia mau bercerita kembali.

"Sejak dulu orang tua ku memang sering bertengkat entah itu masalah kecil maupun besar, daddy sangat kasar pada mommy."

"Bahkan sesekali dia melempar barang-barang yang ada dirumah. Sekarang..." Dia menjeda ucapannya.

"dia sudah mulai berani untuk berselingkuh dari mommy" Setelah mengatakan ini dia terdiam kembali dan menatap mataku.

"Ku pikir semua akan baik-baik saja jika aku pindah kesini, nyatanya tidak...."

More Than Friends | Chaelisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang