PART 38

431 73 33
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.















Happy reading!





.


.



Di sekolah 

Chaeyoung menatap kosong kepada guru yang sedang menjelaskan materi di depan. Berkali-kali ia ditegur oleh gurunya namun tetap pikirannya hanya ada Lisa, Lisa dan Lisa. Karena sudah lebih dari seminggu kekasihnya itu pergi menginggalkannya entah kemana.

Ia sudah frustasi mencarinya keberadaan kekasihnya kesana dan kemari. Sudah ribuan kali juga dia mencoba menghubungi kekasihnya, namun hanya ada suara operator dan tak kunjung ada balasan seolah-olah kekasihnya itu benar-benar ditelan oleh bumi.

Kantung mata yang tebal, pipinya menirus, wajah pucat, dan penampilannya sedikit berantakan kata itulah yang sedikit menggambarkan penampilan gadis itu saat ini. Gadis itu seolah sudah tidak peduli dengan dirinya sendiri.



kriiingggg



Biasanya gadis berambut blonde itu paling semangat jika bell istirahat berbunyi, karena ia akan langsung menuju ke kelas sang kekasih untuk ke kantin. Namun hal yang membuatnya bersemangat kini tidak ada.

"Rosie ayo kita ke kantin" Ujar Jennie.

Chaeyoung tidak merespon ajakan gadis bermata kucing tersebut. Sudah beberapa hari sejak kejadian itu ia mendiami gadis tersebut. Ia tidak menyalahkan Jennie atas kejadian tersebut, itu murni salahnya juga karena terbawa suasana dan menikmatinya.

"Em, Rosie" Panggilnya lagi.

"Aku tidak lapar Je" Sahut Chaeyoung.

"Baiklah"

Gadis bermata kucing itu pergi meninggalkannya sendiri didalam kelas, sebenarnya gadis itu sangat menyesal karena telah membuat hubungan Chaeyoung dan Lisa seperti itu. Ia berencana akan menjelaskan tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan Chaeng kepada Lisa.



Jennie POV

Sejak kejadian di hari itu sejujurnya pikiran ku benar-benar kacau. Pertama, kini Jisoo kembali menjauh dari ku. Kedua, kini hubungan ku dengan Rosie merenggang akibat ulah ku sendiri. Kini aku benar-benar menyesal telah membuat hubungannya dengan Lisa menjadi seperti ini. 

Diabaikan oleh Rosie selama beberapa hari ini sungguh membuat ku amat sedih. Bagaimanapun hubungan persahabatan kami sejak dulu tidak pernah sampai seperti ini, ia bahkan tidak pernah mengabaikan ku. Ya aku tahu, aku memang salah karena sudah memancingnya.

Ngomong-ngomong soal Jisoo, sebenarnya aku sudah mulai membuka hati untuknya sejak hari aku dimana memintanya untuk buat aku jatuh cinta padanya. Aku bersikap acuh tak acuh padanya itu hanya untuk menguji seberapa sabar dia terhadap ku.

Namun kini dia telah berhasil membuat hati ku dipenuhi olehnya. Aku merasa hampa, sepi dan entahlah aku ingin selalu berada didekatnya. Aku rasa aku merasakan nyaman ketika berada didekatnya. Aku merindukannya, merindukan tingkah konnyolnya, merindukan setiap perhatiannya.

Ya aku masih menyukai Rosie, tapi setelah kejadian itu kini aku sudah benar-benar sadar bahwa Rosie memang hanya mencintai Lisa. Melihatnya beberapa hari ini hanya diam dan melamun di kelas itu membuat ku sedih dan tentunya sangat menyesal.

Kini aku ditemani oleh sepi, baik Jisoo maupun Rosie sama-sama mengabaikan ku. Aku tak pandai dalam bersosialisasi, berteman, dan masalah percintaan. Sekalinya aku mencintai seseorang, tapi aku sudah kedahuluan haahh aku memang payah dalam segala hal.

More Than Friends | Chaelisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang