PART 41

412 75 55
                                    

WARNING!!




Part ini lumayan panjang dan tolong siapkan tissue karena part ini mengandung bawang bombai kekekeke














Happy reading!!



Sejak hari ia dibentak oleh Chaeyoung, kini Jennie berusaha untuk menjaga jarak dengan Chaeng. Bukan karena ia marah tapi karena dia tidak mau membuat masalah menjadi semakin rumit.

Jennie berusaha untuk menghilangkan perasaanya pada Chaeyoung. Kini dirinya sudah sangat yakin untuk melupakan perasaannya pada sahabatnya itu.

Sudah beberapa bulan ini dia hanya melakukan apa-apa sendiri, ya hanya sendiri tanpa teman baru atau berusaha untuk mencari teman.

Dia tak pandai dalam hal pertemanan, sehingga dia lebih memilih untuk sendiri. Ia juga melihat kini Chaeyoung berteman dekat dengan Hyeri. Ada sedikit rasa iri dia pada Hyeri.

Jennie juga sudah bertukar tempat duduk, dia lebih memilih bangku paling belakang yang ada di kelas. Awalnya Chaeyoung merasa heran mengapa ia harus pindah. Tapi Jennie menjelaskan pada Chaeng bahwa dia tidak mau ada kesalah pahaman lagi untuk kedepannya.

Kini ia sudah berteman baik dengan sepi, baginya ini merupakan hal yang menenangkan meskipun sekarang ia lebih sering kambuh Panic attack yang ia derita.

Karena kini dirinya sudah sangat berubah, yang tadinya sangat periang kini menjadi pendiam. Jennie setiap hari menjadi bahan tontonan para siswi. Ya dia menjadi pusat perhatian, pasalnya banyak yang kehilangan dirinya yang periang, bahkan ada yang senang melihatnya menderita.

Sehingga tak jarang Panic attack yang ia punya sering kambuh. Disaat Panic attack nya kambuh dia sebisa mungkin untuk menutupinya, bahkan ia mencoba untuk mencari tempat yang sepi untuk bisa menenangkan dirinya.

Terkadang ia membawa kacamata hitam, masker dan headphone ke sekolah guna untuk  menutupinya. Karena dia benci menjadi pusat perhatian ketika sedang kambuh. Dia benci sendiri namun dia harus berusaha bersahabat dengan sepi.

Seharusnya ia sadar, bukankah sejak kecil ia sudah diajarkan untuk mandiri. Orang tuanya sangat sibuk pergi tour untuk bisnisnya. Dia tak diajak dengan dalih "kami harus mencari uang untuk kamu. Nini harus di rumah, eomma dan appa janji setelah selesai akan mengajak nini berlibur kemanapun nini mau"

Omongan itu hanya omong kosong belaka untuk Jennie, pasalnya orang tuanya selalu berkata seperti itu namun tak pernah mengajaknya untuk berlibur. Dia hanya dimanjakan oleh materi tanpa kasih sayang kedua orang tuanya.

Senang, sedih, sakit ia hanya bisa pendam sendiri sejak kecil. Sejak duduk di bangku sekolah dasar ia selalu diejek oleh teman-teman nya yang mengatakan bahwa dia tidak memiliki Eomma dan Appa karena saking jarangnya mereka menemani anaknya untuk sekedar mengambil raport atau pertemuan dengan wali kelas.

More Than Friends | Chaelisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang