PART 50

295 46 9
                                    

Happy reading!

"Ya! Ingin pesan apa?" Tanya Jisoo pada Lisa dengan nada yang sedikit ketus.

"Cih, aku tidak mau makan. Kau saja sana yang pesan" Sahut Lisa tanpa melihat Jisoo.

"Chaeng sedang sakit, dan kau ingin sakit juga? Jangan keras kepala, setidaknya kau pesan makan dan beli makanan nuga untuk Chaeng" Ujar Jisoo.

"Ck" Lisa berdecak kemudian bangun dari duduknya.

Jisoo terus mengamati sahabatnya itu, takut-takut jika Lisa malah nekat untuk kembali ke UKS.

"Huft syukurlah dia menurut" Hela Jisoo saat melihat Lisa tengah memesan makanan.

Jisoo pun juga ikut beranjak untuk membeli makanan pesanan Jennie, sesekali dia juga menoleh pada Lisa.

Lisa dengan mood yang berantakan menatap sinis para siswa dan siswi yang menatapnya. Setelah dia memesan makanan untuk dirinya dan juga Chaeyoung, dia langsung membawa nampan tersebut untuk menuju ke UKS.

Jisoo yang melihat Lisa tengah selesai langsung buru-buru menyelesaikan pesanannya. Dia sedikit berlari untuk mengejar Lisa, membuat makanan yang berada di nampannya sedikit tumpah-tumpah.

"Aiisshhtt NA LALISA!" Teriak Jisoo.

Lisa mempercepat langkahnya hingga akhirnya Jisoo tertinggal sangat jauh.

"Dia pikir, dia siapa mengatur-atur ku" Kesal Lisa.

Sampai didepan UKS, Lisa sedikit kesulitan untuk membuka pintunya. Dia menoleh ke kanan dan kirinya namun tak ada siswi yang lewat.

"Ah, hanya ada satu cara" Gumannya kemudian melangkah mundur dan CEKREEKKK..

"Kamcagi!"

Lisa membuka pintu menggunakan kakinya, menghasilkan suara yang cukup keras pada knop pintu membuat Jennie kaget.

"Kenapa kau kesini?" Tanya Jennie.

"Sudah ku bilang, aku akan makan dengan Chae" Kesal Lisa.

Jennie melirik pada Chaeyoung yang sudah terbangun sejak tadi. Kemudian ia meminta persetujuan pada Chaeyoung.

"Tinggalkan kami berdua" Ujar Chaeyoung.

Jennie tersenyum, sebelum pergi ia menggenggam terlebih dulu tangan milik Chaeyoung dan kemudian ia beranjak pergi.

"Sayang, kita makan ya?" Tutur Lisa.

"Cah, kajja aku bantu untuk duduk" Sambungnya.

Chaeyoung hanya diam dan hanya menuruti permintaan Lisa.

"Aku membeli makanan kesukaan mu. Ku suapi hum? " Tanyanya namun tanpa persetujuan Chaeyoung, Lisa langsung menyodorkan sendok tepat didepan mulut Chae.

Chaeyoung menerima sesuap demi sesuap yang Lisa berikan pada dirinya. Hingga nasi tersebut habis.

"Feeling better?" Tanya Lisa dan Chaeyoung mengangguk.

"Kau juga harus makan Li" Kata Chaeyoung.

"Nee, ini aku juga membeli makanan untuk ku. Kau mau lagi?" Tanya Lisa dan dijawab gelengan oleh Chaeyoung.

Lisa makan dengan lahap dihadapan Chaeyoung, membuat Chae sedikit tersenyum padanya.

"Bagaimana bisa aku meninggalkan mu Li?" Ujar Chaeyoung dalam hati.

Tak lama Lisa berhasil menghabiskan makanannya. Ia menarik bekas makannya dan juga kekasihnya diatas nakas. Kemudian ia melihat kearah Chaeyoung.

Tanpa diduga Chaeyoung merentangkan tangannya. Dengan cepat Lisa langsung menubruk tubuh Chaeyoung. Keduanya saling berpelukan dengan erat.

"Kamu kenapa hum? Coba jelaskan apa aku ada salah?" Tanya Lisa dalam pelukannya.

Chaeyoung menggeleng, Lisa dapat merasakannya. Kemudian Lisa mulai mengelus punggung milik kekasihnya dengan sayang.

"Kalau ada masalah ceritakan padaku, berbagilah dengan ku. Arraseo?" Ujar Lisa dan diangguki oleh Chaeyoung.

Tanpa disadari oleh Lisa, Chaeyoung sudah meneteskan air mata nya sejak tadi. Memeluk Lisa dengan sangat erat.

Lama berpelukan hingga bell berakhirnya istirahat berbunyi. Keduanya pun mengakhiri sesi berpelukannya.

Lisa merapihkan anak rambut milik Chaeyoung kemudian menghapus sisa-sisa air mata yang berada di pipi sang kekasih.

"Lisa"

"Humm?"

"Ujian sebentar lagi. Daddy ingin aku fokus pada ujian, dia juga menyuruhku untuk mengikuti Les dan itu berarti membuat waktu kita menipis. Apa kau tidak keberatan?" Tanya Chaeyoung.

"Kamu begini karna ini hum?"

Chaeyoung mengangguk dengan pelan membuat Lisa terkekeh melihatnya.

"Gwenchana Chaeng-ah, Daddy mu benar. Fokuslah pada ujian aku juga akan fokus untuk belajar nanti. Aku tidak mau hanya karna aku belajarmu jadi terganggu." Ujar Lisa.

"Mianhae" Kata Chaeyoung sambil menunduk. Dia tak berani menatap mata kekasihnya.

"Gwenchana"

Lisa menarik tubuh Chaeyoung agar kembali memeluknya dan menenangkannya. Setelah puas dia melepaskannya namun Chaeyoung menarik kerah baju milik Lisa.

Cupps


Keduanya berciuman, kali ini Chaeyoung yang memimpin nya. Mereka saling melumat satu sama lain. Chaeyoung mengalungkan tangannya pada leher milik Lisa untuk memperdalam ciuman mereka.

Chaeyoung menggigit bibir bawah Lisa, Lisa langsung membuka mulutnya dan seketika itu lidah milik Chaeyoung langsung masuk. Lidah keduanya saling membelit. Lisa meletakkan tangannya pada pinggang Chaeyoung.

Lama berciuman kini keduanya merasa telah kehabisan nafas. Merekapun menghentikannya dan menempelkan dahi mereka.

Lisa terus mengamati wajah Chaeyoung yang saat ini tengah terpejam dan terengah. Tangannya meraih pipi kekasihnya dan kemudian mengusapnya dengan pelan.

Merasa diperhatikan dan disentuh Chaeyoung membuka matanya dan kemudian tersenyum lirih.

Cupp


Lisa kembali mengecup singkat bibir kekasihnya kemudian tersenyum lebar.

"Mau ke kelas?" Tanya Lisa.

"Aniyo, kepalaku masih terasa pusing"

"Yasudah tidur saja disini biar ku temani"

Chaeyoung kembali menidurkan dirinya, sedangkan Lisa membantu Chaeyoung. Ia menarik selimut Chae hingga sedada. Setelah selesai ia mengecup kening kekasihnya.

"Sleep well honey" Bisik Lisa, Chaeyoung tersenyum.

Lisa memposisikan dirinya duduk disamping ranjang Chae. Ia mengelus-elus pucuk kepala kekasihnya.

Merasa kantuk karna diperlakukan seperti ini, Chaeyoung mulai memejamkan matanya untuk tertidur.

"Love you honey" Ujar Lisa yang masih bisa didengar oleh Chaeyoung.

"Love you more Li"  Jawabnya dalam hati sebelum benar-benar terlelap.















To be continued...


Cieee readers full senyum kekekek..

Jangan lupa Vote dan Komen..

More Than Friends | Chaelisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang