Aeryn melangkahkan kakinya memasuki sebuah gedung tinggi sambil membawa file pocket ditangannya, ia dipanggil untuk interview setelah memasukkan resume pada perusahaan ini. Selama perjalanan Aeryn yakin semua mata memandang kearahnya, aura seorang Aeryn memang tak terbantahkan terlebih dengan pakaiannya yang stylish, tidak laki-laki atau perempuan, semuanya pasti akan melirik ataupun menatapnya dengan tatapan memuja atau napsu, siapa tau?
Aeryn memasuki lift yang membawanya kelantai 89 setelah resepsionis memberikannya id card, begitu pintu terbuka Aeryn bisa melihat setidaknya ada 3 orang lainnya, 2 perempuan dan 1 laki-laki, tentu saja bukan hanya dia seorang yang melamar pekerjaan ini.
Aeryn pun duduk sambil menunggu namanya dipanggil.
Hampir 45 menit ia menunggu, sampailah namanya dipanggil dan ia pun memasuki ruangan bersama seorang pria yang akan meng-interviewnya, sang HRD, Aeryn menatap nametag yang terdapat pada Id card pria itu, Lee Tae Ho, pria yang sepertinya baru menginjak usia 30 tahun.
"Aeryn Bae." Ujar Tae Ho sambil memeriksa dokumen milik Aeryn.
"Kau masih bekerja di perusahaan KIA dan melamar kesini, apa alasannya?" Lanjut Tae Ho lagi.
"KIA tidak memperlakukan aku dengan adil tak peduli seberapa banyak aku melakukan penjualan mobil, komisi yang aku dapatkan tidak sesuai dengan perjanjian dan setelah bekerja selama 2 tahun aku jadi mengerti bahwa lingkungan kerja disana cukup toxic." Jawab Aeryn begitu santai dan tak berbohong sama sekali.
Tae Ho bahkan terdiam beberapa saat mendengar jawaban Aeryn yang terlampau jujur, "Lalu apakah kau tau bahwa posisi yang kau lamar dengan pekerjaanmu sebagai sales berbeda."
"Ya, aku sadar itu, tapi bukan berarti aku tak bisa melakukannya." Jawab Aeryn dengan santai.
Tae Ho terpukau dengan kejujuran dan kepercayaan yang ada pada Aeryn terlebih dengan penampilan Aeryn yang memukau tentu saja membuat Tae Ho memberikan nilai +++ pada Aeryn.
"Baiklah, kapan kau bisa mulai bekerja?" Tanya Tae Ho yang bahkan membuat Aeryn terdiam mencoba mencerna pertanyaan HRD dihadapannya ini.
"Minggu depan." Jawab Renee dengan cepat.
"Baiklah, minggu depan kau sudah bisa bekerja disini. Sampai bertemu minggu depan Aeryn." Sahut Tae Ho lagi sebelum keluar dari ruangan interview, tentu saja pria itu lebih memilih Aeryn dibandingkan pelamar-pelamar lain meskipun mereka memiliki nilai akademik lebih memuaskan dibandingkan Aeryn.
Aeryn tersenyum kecil, ia tak berpikir bahwa ia bisaa diterima dengan begitu mudah, tapi toh ia sudah diterima dan sekarang saatnya memberikan surat pengunduran diri pada perusahaan lamanya dan ia tau pasti ia akan dimarahi habis-habisan, tapi siapa peduli, dimarahi pun tak masalah toh ia tinggal keluar dan memulai di perusahaan baru lebih cepat.
Banyak alasan kenapa Aeryn memutuskan untuk keluar dari perusahaan KIA, salah satunya adalah gaji pokoknya hanya sebesar 460.000 Won dengan komisi 100.000 Won setiap penjualan mobil namun ia tak pernah mendapatkan itu, pernah dalam 1 bulan ia berhasil menjual sampai hampir 20 mobil namun yang ia dapatkan hanya 460.000 Won gaji pokok ditambah 500.000 Won komisi, bukankah sangat tidak adil, belum lagi tempat kerjanya yang toxic juga pandangan orang lain terhadap pekerjaannya sebagai sales mobil, tak perlu jauh-jauh, contohnya saja para kekasih sahabatnya dan tentunya Harvy, mereka semua berpikir bahwa Aeryn adalah sales mobil yang bisa dibawa ke ranjang demi dapat menjual mobil dan mendapatkan komisi besar, bukankah bajingan sekali pemikiran seperti itu, hanya karna dirinya seksi kebanyakan lelaki langsung berpikiran kotor tentangnya.
Aeryn lantas langsung menaiki bus menuju perusahaan KIA untuk mengantarkan surat pengunduran diri yang memang sudah ada sejak lama didalam tasnya, ia tersenyum kecil, setidaknya diperusahaan yang baru gaji pokoknya 4 kaloi lipat dari yang KIA.
Suara dari langkah kaki Aeryn yang menggunakan highheels 7cm memenuhi lobby perusahaan, orang-orang yang berada dilobby memandang heran Aeryn, karna tak biasanya wanita itu berjalan dengan senyuman manis yang semakin membuat orang-orang terpesona.
Aeryn membawa kakinya melangkah menuju lift yang akan membawanya ke lantai 20 tempat Manager penjualannya berada, begitu pintu lift terbuka semua mata memandang kearah Aeryn, seingat mereka Aeryn tak masuk karna izin ada urusan pribadi, lalu kenapa tiba-tiba wanita ini muncul, bisa ditebak oleh Aeryn pemikiran mereka pasti seperti itu, tapi siapa peduli, Aeryn melangkahkan kakinya menuju ruangan manager dan mengetuk beberapa kali sebelum masuk setelah diberikan ijin.
"Aeryn, urusanmu sudah selesai?" Tanya Hyun Jae, manager penjualannya begitu melihat Aeryn masuk keruangannya.
"Aku datang hanya ingin memberikan ini." Aeryn langsung meletakkan surat pengunduran dirinya diatas meja.
"Kau mengundurkan diri?" Hyun Jae tak perlu melihat isi surat itu lagi.
"Seperti yang tertulis disana." Sahut Aeryn tenang.
"Kenapa? Jika kau bertahan beberapa bulan lagi aku sudah akan mempromosikanmu menjadi leader."
"Aku merasa tak nyaman dengan lingkungan yang toxic, belum lagi dengan komisi yang tak sesuai dengan perjanjian, aku sudah pernah memberitahumu tentang hal ini selama 1 tahun belakangan ini tapi jawaban anda tetap sama HyunJae-ssi, jadi lebih baik aku mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain daripada membuang waktu seperti ini, tak peduli aku akan naik menjadi leader dalam beberapa bulan lagi atau tidak, itu bukan suatu prestasi di lingkungan kerja seperti ini, bahkan sales yang baru bekerja 1 tahun dibawahku pun sudah menjadi Leader dari 3 bulan yang lalu." Inilah Aeryn, mulut yang penuh dengan kejujuran menyakitkan dan fakta.
Hyunjae bahkan terdiam mendengar penjelasan Aeryn.
"Aku akan mulai mengemasi barang-barangku, semoga anda mendapatkan staff yang lebih pintar menjual mobil daripada aku. Selamat siang HyunJae-ssi." Aeryn keluar begitu saja lalu berjalan menuju mejanya yang hanya terdapat beberapa barang yang bahkan sebenarnya tak perlu ia ambil lagi karna memang selama bekerja di perusahaan, Aeryn jarang berada dikantor ia lebih sering berada dishowroom.
"Ryn kau keluar?" Tanya NaRa, rekan kerjanya.
Aeryn hanya menganggukkan kepala tanpa membuka mulutnya, ia dengan santai memasukkan barang-barangnya kedalam kotak yang memang selalu tersedia didalam lacinya, ia bisa merasakan semua mata memandang kearahnya tapi seperti biasa, ia tak peduli.
Setelah selesai Aeryn keluar begitu saja bahkan enggan mengucapkan salam perpisahan pada rekan-rekan kerjanya yang sudah 2 tahun bekerja bersama, mana mau Aeryn membuang tenaga untuk manusia-manusia toxic seperti mereka.
———
Aeryn memakai pakaian khas kantor, blouse soft pink dan rok pencil merah selutut, tak lupa dengan highheels hitam 7cm yang mempercantik kaki mulus dan jenjangnya. Aeryn sudah mulai bekerja diperusahaan baru hari ini setelah mengabari TaeHo bahwa ia bisa mulai dalam waktu dekat dan pria itu langsung menyuruhnya datang untuk training.
Aeryn bisa merasakan TaeHo yang memandangnya penuh damba saat ia menghadap pria itu.
"Apakah ada yang salah TaeHo-ssi?" Tanya Aeryn to the point.
"Tak ada, ayo aku ajak kau berkeliling, untuk hari ini aku hanya akan menjelaskan letak ruang-ruang digedung perusahaan, mengajarimu beberapa hal dasar untuk menjadi sekretaris dan akan melakukan training selama satu minggu, jika hasilnya baik, kau akan terus bekerja disini, jika tidak mungkin kau bisa mencoba di divisi lain." Jelas TaeHo.
Sialan! Aeryn kira dia sudah diterima dan bisa menjadi pekerja tetap, ternyata masih di training, jika gagal bagaimana dengan nasib pekerjaannya, ARGHH!!!
TBC
AeilsyIr
KAMU SEDANG MEMBACA
After Dusk-END
عاطفيةHe hates her so fucking much, but he loves her after dusk.