5 minggu sudah berlalu, Aeryn kini tinggal di Daejeouan, disebuah rumah milik seorang wanita baya single, Aeryn menyewa rooftop-nya, tentu hanya ruangan kecil, seperti studio yang memiliki kasur, kamar mandi, dapur, semuanya kecil dan pastinya tidak mewah, karna memang Aeryn tinggal dikawasan menengah kebawah. Aeryn cukup beruntung bisa mendapatkan rumah atap ini, pemilik nya tak peduli dengan latar belakang dan skandal Aeryn, yang terpenting Aeryn bisa membayar uang sewanya.
Aeryn juga sudah bekerja menjadi badut Lotte World, setiap berangkat ia akan menggunakan masker, hoodie dan kacamata hitam untuk menyamarkan identitasnya saat menggunakan public transport, berkat penyamarannya itu tak ada seorang pun yang tau akan identitasnya bahkan saat ia bekerja di Lotte World, ia selalu memakai kostum badut yang sama, ia datang ketika rekan kerjanya belum tiba dan pulang saat semuanya sedang sibuk jadi tak ada yang mengenalinya, juga ia harus berterima kasih pada Izumi dan suaminya yang menyembunyikan identitas Aeryn dengan nama samaran Hikari, seolah ia adalah warga negara Jepang.
Aeryn sedang bekerja dengan kostum badutnya, melambaikan tangan pada para pengunjung, anak-anak, muda-mudi bahkan orangtua, melayani mereka yang ingin berfoto dengan mascot Lotte World, sampai matanya yang berada dibalik kepala badut itu menangkap siluet seorang pria yang teramat sangat ia rindukan meskipun pertemuan terakhirnya begitu menyakitkan bagi Aeryn.
Aeryn berusaha tepat profesional melayani ajakan foto para pengunjung Lotte World, sampai pria itu menghampirinya dengan seorang wanita yang ia kenali, Hanabi juga seorang anak laki-laki yang sepertinya baru berusia 7 atau 8 tahun.
"Keiji mau berfoto dengan badut ini?" Suara Hanabi terdengar sambil berbicara dengan anak laki-laki yang Aeryn baru tau bernama Keiji.
"Iya mama, bersama mama dan paman Harvy." Sahut anak laki-laki itu begitu manis.
"Papa sayang, kau harus terbiasa memanggil harvy papa." Ucap Hanabi yang membuat Aeryn mematung tanpa ia sadari, seketika ia mengingat perkataan Halmeoni dan Hanabi waktu itu, jadi, mereka benar-benar akan menikah yah? Aeryn menggigit bibir bawahnya dibalik kepala badut, ia menatap bagaimana Harvy tersenyum pada Keiji.
'Oh God! They look like a happy family and it hurts me so damn fucking much.' Ucap Aeryn pada dirinya sendiri, matanya berair tanpa siapapun yang menyadarinya.
"Annyeonghaseyo." Sapa Keiji begitu sopan dan manis pada sang badut, Aeryn.
Aeryn menatap wajah Keiji dan ia tersenyum kecil, menghilangkan pikiran-pikiran menyakitkan, ia melambaikan tangan badutnya untuk menyapa balik Keiji.
Lalu badut Aeryn berdiri ditengah dengan Keiji dalam gendongan Harvy yang berdiri di sisi kanan Aeryn sementara Hanabi berdiri disisi kirinya, mereka semua tersenyum manis dan bahagia didepan kamera tanpa menyadari jika Aeryn yang dibalik kostum badut itu menahan air mata. Ia baru putus 5 minggu dari harvy dan sekarang pria itu sudah berhubungan dengan hanabi, sesuai dengan perkataan Halmeoni.
Ingin rasanya Aeryn melepaskan kostum badut itu dan menjelaskan semuanya pada Harvy tapi, apa akan merubah sesuatu? Harvy bahkan tak menanyakannya atau membiarkannya menjelaskan, pria itu sudah menghakiminya.
Aeryn bahkan tak menyadari jika mereka sudah selesai berfoto dan meninggalkannya, pergi menikmati waktu keluarga mereka. Seharian itu Aeryn dalam keadaan tidak baik-baik saja, ia ingin menangis namun ia masih bekerja, ia harus menahan semuanya.
Sepanjang perjananan menuju pulang Aeryn hanya memandang pemandangan malam dari kota Seoul dari dalam bus, ia melewati jembatan Hannam, ia melihat bagaimana indahnya air dibawah jembatan yang membiaskan warna-warni lampu dijembatan, bahkan jempatan saja lebih indah daripada hidupnya.
Jujur saja, Aeryn merindukan keempat sahabatnya namun ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan muncul dihadapan mereka lagi, mungkin ketiga sahabatnya berpikir bahwa Aeryn masih bisa berteman dengan mereka meskipun sedang berkonflik dengan Yeona, tapi Aeryn tak mungkin melakukan itu, ia tau diri, mereka lebih awal kenal dengan Yeona dan ia tak mau hubungan mereka dengan Yeona juga ikutan rusak hanya karna dirinya, untuk itu ia mengganti nomor hape-nya dan juga tak mengaktifkan sosial media lagi, Aeryn bahkan membeli ponsel lagi, ponsel jadul yang tidak bisa internetan, hanya bisa digunakan untuk menelepon dan bertukar pesan, kontak yang ada didalam ponsel barunya hanya Izumi dan supervisor tempatnya bekerja, Aeryn benar-benar menutup semua akses dari dunia luar.
Aeryn masih harus berjalan sepuluh menit dari halte bus menuju rumah sewaannya, ia mulai bekerja jam 10.30 pagi tapi jam 9 pagi ia sudah sampai di Lotte World dan selesai pukul 20.30 tapi ia selalu pulang jam 21.00, perjalanan menggunakan bus sekitar 50 menit, paling cepat ia akan sampai rumah jam 22.00, setiap hari seperti itu. Jam seperti itu berjalan sendirian dipermukiman menengah kebawah adalah hal yang tidak aman, tapi apa boleh perbuat, ia bisa berkelahi kok.
Setiap harinyua Aeryn hanya makan 2 kali, sarapan dan makan malam, itupun hanya makanan simple dan cepat saji, benar-benar hidup yang tak sehat, tak heran jika kini tubuhnya sudah menyusut, setidaknya ia sudah kehilangan 7kg selama 3 minggu, dan Aeryn tak mempermasalahkan itu.
Hanya Izumi yang selalu menyuruh dan mengingatkannya untuk makan dan beristirahat yang cukup, wanita itu sering menghubunginya karna ia sering ikut dengan suaminya pergi keluar negri, tapi jika sedang di Seoul, Izumi akan mengunjungi Aeryn.
------
Pagi itu Aeryn ijin tidak masuk kerja karna tubuhnya yang tidak bisa diajak kompromi, mungkin terlalu lelah bekerja atau terlalu stress tapi pagi itu ia merasa sangat lemas, bahkan ia tak bisa bangkit dari kasurnya. Aeryn bahkan tak mendengar ketukkan dipintunya, ia baru sadar ada yang mengetuk saat menemukan 2 buah surat yang sepertinya diselipkan melalui bawah pintu karna ia tak membukakan pintu.
Aeryn meneliti surat itu dan merasa heran, tertulis namanya disana dan alamatnya juga benar, siapa yang mengetahui alamat barunya? Tanpa memperdalam rasa penasarannya ia lantas membuka amplop tersebut, matanya membulat, tubuhnya mendingin, isi kepalanya kosong dan tiba-tiba saja ia kesulitan bernapas.
Bagaimana tidak, itu adalah surat perintah untuk hadir dalam sidang yang akan dilakukan 10 hari kedepan, surat dari pengadilan yang menjadikannya sebagai pelaku pendorongan terhadap Halmeoni Kim. Aeryn mencoba menenangkan detak jantungnya yang sudah berdetak begitu cepat karna rasa panik, ia lantas membuka surat yang lainnya.
Aeryn membaca surat itu dengan teliti sambil menggigit bibir bawahnya, Harvy mengirimkannya surat, bukan surat cinta namun surat yang berisikan kalimat-kalimat cacian dan menyalahkan Aeryn yang tiba-tiba menghilang, didalam surat itru Harvy dengan jelas menuliskan bahwa ia bisa melakukan apapun dan Aeryn tak bisa lari darinya, ia akan membuat hidup Aeryn menderita, ia ingin menunjukkan seberapa berkuasanya dia. Tak lupa Aeryn juga mendapatkan foto-foto lain dimana dirinya telanjang bersama pria yang disamarkan wajahnya.
TBC
AeilsyIr
KAMU SEDANG MEMBACA
After Dusk-END
RomanceHe hates her so fucking much, but he loves her after dusk.