Harvy

1.4K 104 0
                                    

"Bae." Panggil Harvy dengan suara beratnya.

Aeryn menatap Harvy dan Harvy menatapnya, sebelum keduanya mendekatkan wajah dan mempertemukan bibir mereka satu sama lain.

Ciuman lembut yang berawal dari saling menempel kini mulai saling mengecap, menjilat dan memilin lidah, kedua kaki Aeryn pun sudah melingkar indah di pinggang Harvy, sementara tangan Harvy sudah menekan tengkuk Aeryn, memperdalam ciuman mereka.

Aeryn mengarahkan tangan Harvy kepayudaranya yang sudah tak memakai bra sejak semalaman, dan hal itu membuat Harvy mengerang.

"Kau sedang sakit." Desis Harvy dalam ciuman mereka tapi Aeryn tak peduli, ia terus membalas ciuman pria itu dengan sensual.

"Shit!" Desis Harvy tak tertahankan saat tangan Aeryn menyentuh juniornya dari luar pajama.

Tanpa menunggu waktu lama, Harvy lantas memainkan jarinya di kewanitaan Aeryn yang juga sudah tak memakai panties. Jari tengahnya masuk kedalam lubang kewanitaan kesukaannya, membuat Aeryn menggeliat sesaat sebelum Harvy mengocok jarinya didalam sana.

Ciuman Harvy dan Aeryn semakin intens dibarengi dengan desahan dari Aeryn saat Harvy memasukkan 2 jari lainnya kedalam kewanitaannya.

Harvy merasakan pijatan nikmat dari kewanitaan Aeryn yang menandakan wanita itu akan segera sampai, dengan tempo yang sama Harvy terus mengocok sampai Aeryn melepaskan ciuman mereka dan memeluk leher Harvy membenamkan wajahnya disana sambil mendesah penuh kenikmatan dibarengi dengan ketiga jari Harvy yang sudah basah dengan cairan hangat.

Harvy mengeluarkan ketiga jarinya perlahan dan menjilatnya tanpa jijik, aroma Aeryn adalah sesuatu yang ia gilai.

Selagi kewanitaan Aeryn basah, Harvy menidurkan tubuh Aeryn di kitchen table yang di duduki, Harvy lantas mengeluarkan juniornya lalu menuntunnya ke liang kewanitaan Aeryn, rumah bagi juniornya.

Tanpa pengaman Harvy mulai memasuki tubuh Aeryn hingga membuat wanita itu mendesah perlahan, apalagi saat Harvy mendorong juniornya masuk secara keseluruhan kedalam.

Harvy memegang kedua kaki Aeryn dan meletakkannya dikedua bahunya, ia mulai memompa tubuh Aeryn yang berbaring. Pompaan Harvy begitu nikmat sampai Aeryn tak henti-hentinya mendesah.

Ini pertama kalinya Harvy bermain tanpa pengaman dan ini benar-benar nikmat, ia bisa merasakan betapa nikmatnya surga yang dimiliki Aeryn. Harvy bahkan tak yakin ia bisa bermain dengan durasi lama jika kewanitaan Aeryn terus memijatnya.

Tangan Harvy meremas payudara Aeryn yang masih tertutup baju kebesarannya.

Srreekkk!
Dengan tidak sabaran Harvy merobek baju kebesaran miliknya yang di pakai Aeryn hingga membuat payudara bulat itu langsung terlihat dan bergoyang melawan hentakan Harvy pada tubuh Aeryn.

Tubuh telanjang Aeryn dibawahnya dengan payudara yang bergoyang juga wajah yang penuh napsu adalah pemandangan yang indah bagi Harvy, ia semakin napsu melihatnya, mendengar desahan Aeryn yang sesekali memanggil namanya. Oh Shit! Bibir mungil itu berulang kali memanggil namanya dengan desahan-desahn seksi yang semakin membuat Harvy menggila.

Hentakan Harvy pada tubuh Aeryn semakin cepat dan berirama disaat Harvy merasakan jepitan nikmat dibawah sana.

"Harvyyy.. akuuuhhh... aaahh.." Harvy mengerti, Aeryn akan kembali mencapai orgasmenya. Dan hal itu membuat Harvy juga ingin mencapai klimaksnya.

"Ohh Aeryn! Together..aaaahhhh!" Desah Harvy panjang saat menyemburkan sperma kedalam kewanitaan Aeryn yang sekarang menjadi hangat dan penuh.

Aeryn melengkungkan tubuhnya ke belakang dengan kedua tangannya yang berpegangan pada tangan Harvy.

Napas keduanya memburu dan Aeryn baru menyadari satu hal, "Kau tak memakai kondom dan mengeluarkannya didalam?"

"Hmm, kau nikmat Bae." Jawab Harvy tanpa dosa sambil mengemut payudara kiri Aeryn dan memainkan lidahnya pada puting pink tegang itu.

Harvy tak perlu takut Aeryn hamil karna masa subur wanita itu sudah lewat, Harvy hafal soal itu.

3 jam kedepan mereka isi dengan hentakan, desahan dan klimaks. Mereka bermain dari dapur sampai pindah ke balcony dan berakhir di sofa.

"Kau benar-benar sakit?" Tanya Harvy sambil memeluk tubuh Aeryn yang telanjang dengan napas naik turun, mereka baru saja mencapai klimaks masing-masing, bahkan juniornya masih berada dalam liang surga milik Aeryn.

"Kau bisa merasakan betapa hangatnya tubuhku Mr.Kim." Sahut Aeryn sambil bersandarkan punggungnya pada dada Harvy.

"Tapi staminamu masih sama, kau masih bisa menandingi permainanku Bae."

"Kuanggap itu pujian."

"Itu memang pujian sayang." Harvy mengecup bahu kanan telanjang milik Aeryn sambil meremas payudara Aeryn dari belakang.

Kecupan Harvy berubah menjadi jilatan sensual yang membuat Aeryn merasa geli hingga ia tanpa sadar meliukkan tubuhnya.

"Jangan memancingku Bae atau aku akan menyerangmu lagi."

"Kau yang membuatku seperti ini. Serang terus sampai aku tak bisa memakai heels besok." Omel Aeryn hingga membuat Harvy terkekeh kecil sebelum mencium bibir Aeryn lembut.

Dengan perlahan Harvy kembali menggerakkan tubuh bawahnya yang menyebabkan juniornya keluar masuk berulang kali di liang kewanitaan Aeryn.

Jempol Harvy memainkan puting Aeryn, memilinnya dengan sensual, ciuman mereka terlepas saat Harvy mulai bergerak lebih cepat, tubuh mungil Aeryn ikut bergerak bersamaan dengan desahan milik Aeryn yang kembali terdengar.

"Aaahhh.. aahhh.." Desah Aeryn setiap kali Harvy menghentakkan tubuhnya memasuki liang kewanitaan Aeryn, karna mereka bermain dari belakang membuat Aeryn bisa merasakan junior Harvy yang panjang dan besar menusuk-nusuk rahimnya, nikmat, belum lagi saat Harvy bisa menyentuh G-Spot-nya, ugh! Benar-benar nikmat dan puas.

Harvy menghentikan gerakannya dan mengubah posisi mereka yang dari berbaring dikasur menjadi menungging, doggy style.

Kembali hentakan demi hentakan Harvy berikan pada tubuh Aeryn.

"Aaahhh.." Desah Aeryn saat Harvy menampar cheekbutt-nya dengan gemas.

"Sssshhh Aerynnn.." Harvy mendesah saat merasakan pijatan hebat di juniornya.

"Aaahhh Harvy! Aaahhh.. ooohh God.. Harvy.." Desah Aeryn dari bibir seksinya,

Harvy menghentakkan tubuhnya sambil memainkan puting Aeryn sementara tangan lainnya memain clit milik Aeryn, sungguh Aeryn benar-benar puas jika Harvy bermain dengan tubuhnya.

"Oohh Harvy.. oohh.. aaahhh... ahhh.. ahhh.."

"Vaginamu sangat sempit sayang, aaahhh.. tubuhmu.. semuanya.. hanya untukku.. ahh.. Aeryn.. aahh.." Harvy sama sekali tak menghentikan hentakan pinggulnya.

Aeryn melepaskan penyatuan mereka dan langsung menidurkan Harvy dilantai, dengan sensual Aeryn menaiki tubuh Harvy dan memasukkan junior pria itu kedalam liang vaginanya.

Tanpa menunggu lama Aeryn sudah menggerakkan pinggulnya, gerakan Aeryn naik turun dan memutar, benar-benar membuat Harvy menggila, belum lagi kedua tangan Aeryn meremas payudaranya sendiri.

Harvy tak bisa membiarkan itu terjadi dengan sigap ia langsung menggantikan tangan-tangan Aeryn dengan tangannya untuk memainkan payudara bulat berukuran 34d itu, tak hanya memainkan dengan tangan, Harvy langsung mengulum kedua payudara Aeryn bergantian dan memainkan lidahnya pada puting-puting pink itu, sementara Aeryn sudah bergerak gila diatas tubuh Harvy.

10 menit Aeryn terus bergerak sebelum akhirnya ia mencapai klimaksnya tak lama berselang Harvy juga menyemburkan spermanya dalam rahim Aeryn.

Harvy mencium bibir Aeryn mesra sesaat setelah ia mencapai klimaksnya.

TBC

AeilsyIr

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang