Harvy/Aeryn

1.1K 97 0
                                    

Harvy dan Aeryn sedang sibuk berpelukan di atas kasur setelah pulang dari rumah kakek dan nenek Kim, mereka benar-benar hanya berpelukan dalam pakaian yang masih utuh, tak ada tanda-tanda bahwa mereka hendak bergulat panas.

"Menurutmu Halmeoni dan Halabeoji menerimaku?" Aeryn memainkan kaos yang dipakai Harvy.

"Aku tak pernah membawa wanita untuk diperkenalkan pada mereka tapi aku melihat bagaimana perlakuan mereka pada Noah, dan yah 90% mirip dengan perlakuan mereka padamu, jadi bisa kukatakan kau diterima dalam keluarga Kim, Bae." Harvy memainkan rambut halus milik Aeryn.

"Benarkah?" Aeryn jadi ceria sekarang.

"Iya Bae, lagipula bukankah sudah kukatakan, dengan atau tanpa persetujuan mereka, kau tetap milikku, sampai kapanpun." Tegas Harvy lagi.

"Tetap saja, aku harus merasa diterima dulu, kau tau sendiri bagaimana aku tak pernah merasakan kasih sayang keluarga, dengan diterimanya aku dikeluargamu, sangat berarti untukku." Cicit Aeryn, hanya pada Harvy, Aeryn bisa menunjukkan sisi lemahnya.

Harvy memeuk tubuh Aeryn lebih erat, Harvy pun sama, ia juga tak merasakan kasih sayang orang tua sejak orangtuanya meninggal, tapi ia masih memiliki kakek dan nenek, menggantikan orangtuanya, sementara Aeryn tidak, wanita kuat itu harus mengalami hal keji dari pria yang dinikahi mamanya, belum lagi kematian mereka hingga membuat Aeryn harus besar di panti asuhan, Harvy tak bisa membayangkan betapa mengerikannya hidup Aeryn dan ia berjanji akan selalu membuat Aeryn bahagia dan tak meninggalkannya, janji.

"Kau bahagia?" Tanya Harvy setelah beberapa saat mereka hanya diam saling berpelukan.

"Ehem." Aeryn merespon sambil menganggukkan kepalanya dalam pelukan Harvy.

"Sekarang jangan merasa kau tak memiliki keluarga, mengerti?"

Lagi dan lagi Aeryn hanya menganggukkan kepala.

————

Hubungan Harvy dan Aeryn sudah terjalin beberapa bulan hingga tak terasa fashion show Aeryn bahkan hanya tinggal 4 minggu lagi, Aeryn sudah menyiapkan ke-30 gaunnya, berterimakasihlah pada Harvy yang meringankan pekerjaannya sebagai sekretaris dan setiap kali mereka ada waktu senggang pasti dilakukan Aeryn untuk menjahit, ditemani oleh Harvy tentunya,

KIni Aeryn hanya tinggal menyesuaikan model mana yang bisa menggunakan design-nya.

"Kau tak mau memakai model dari agensiku?" Gina bertanya, saat ini mereka sedang girls time setelah sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Model dibawah naunganmu mahal Gi, lagipula ini hanya fashion show biasa, jika memakai modelmu maka akan menjadi ajang fashion show formal seperti di Paris sana." Jawab Aeryn dengan santai sambil memakan bingsu-nya.

"Aku punya beberapa training." Sahut Gina yang masih ngebet sekali ingin membantu Aeryn.

"Aigoo, semenjak hamil kau semakin pemaksa eoh." Ejek Aeryn sementara Yeona dan Sena sudah menepuk paha Aeryn karna membuat Gina murung.

Gina memang sedang hamil, 5 bulan, dan semakin hari semakin sensitif, hanya Aeryn yang berani berkomentar tentang kesensitifan Gina dan hal itu membuat sang calon ibu murung, ayolah, hormon ibu hamil memang tidak stabilkan, seharusnya Aeryn memahami it, tapi bagi Aeryn, wajah Gina sangat lucu saat sedang murung, apalagi jika sudah berhasil dibujuk dengan Ice cream mochi, benar-benar lucu, bagi Aeryn.

Sebelum Gina sempat membuka suara Aeryn dengan cepat memesankan ice cream mochi hojicha untuk Gina hingga membuat wanita hamil itu langsung tersenyum seketika, melupakan alasan kenapa ia bisa murung.

"Mianhe, aku ada acara di Paris disaat kau melakukan fashion show." Ucap Zoa merasa bersalah, pasalnya Zoa sudah menyuruh manager-nya untuk mengosongkan jadwal tepat saat acara fashion Aeryn tapi sang manager lupa dan malah menerima tawaran menjadi model ambasador salah satu brand terkenal, sangat tidak mungkin untuk dibatalkan lagi.

"Aku mengerti Zoa, jadi tak perlu merasa bersalah eoh, lagipula ini hanya acara fashion biasa." Sahut Aeryn dengan tenang, mata Aeryn tak lepas dari Gina yang memandang penuh binar saat pelayan mengantarkan ice cream mochi-nya, Aeryn terkekeh kecil.

"Kau sudah memesan catering dan semacamnya?" Sena yang bersuara.

"Ehem, sudah semuanya, sekarang aku hanya perlu menganalisa pakaian apa yang cocok dengan model yang aku sewa. Cukup merepotkan ternyata." Jujur Aeryn.

Gina sudah tak mau membuka mulut lagi untuk berbicara, hanya pada ice cream mochi wanita hamil itu berfokus.

"Kau terlihat sangat kerepotan Ryn." Sahut Yeona.

"Aku bahkan tak pernah berpikir bahwa membuat fashion show kecil saja memerluka effort yang sangat besar. Seketika aku menyesal mengambil jurusan fsahion design. Ngomong-ngomong bagaimana dengan persiapan pernikahanmu?"

"Aku dan Noah sudah melakukan fitting baju yang kedua kalinya, mengingat betapa terkenalnya Noah sebagai pengacara juga aku yang merupakan bagian dari keluarga Kim, sangat tidak mungkin bagi kami untuk melakukan pernikahan sederhana, kau tau sendiri bagaimana Halmeoni dan juga betapa high maintenance-nya Noah." Yeona mendumel.

"Dan kau?" Zoa menatap Sena.

"3 bulan lagikan pernikahanmu?" Aeryn menimbrung.

"Yeap, tapi tak seperti kau yang kerepotan, justru semua sudah diatur oleh papa dan mama Min, aku dan Juno hanya tinggal mempersiapkan diri." Jawab Sena dengan tenang.

"Astaga, dia sudah menikah dan sedang hamil, kau dan kau sedang dalam persiapan menikah, sedangkan kau sudah menemukan pria yang serius denganmu, pada akhirnya kita semua memiliki jalan hidup masing-masing, entah kita masih bisa berkumpul seperti ini kelak atau tidak." Komentar Zoa.

"Ngomong-ngomong soal pernikahan, kau belum mau menikah?" Tanya Yeona pada Zoa.

"Mau, tapi tidak dalam waktu dekat, rasanya aku dan Jasper masih sangat nyaman dalam status hubungan kami seperti ini." Zoa menyeruput minumannya.

"Benar, menikah hanya disaat kau siap." Komentar Aeryn.

"Lalu kau?" Keempatnya bertanya bersamaan.

"Aku? Aku dan Harvy bahkan baru menjalin hubungan beberapa bulan, menikah? Tentu saja ingin, tapi yah belum diwaktu dekat, kau tau sendiri bagaimana bebasnya diriku sebelum bersama Harvy, begitu juga dengannya." Jawab Aeryn.

"Benar juga, kau dan Harvy sama-sama orang yang bebas." Sahut Sena.

"Aku bahkan sampai tak percaya saat Yeona memberitahu bahwa kau dan Harvy berkencan." Lanjut Zoa.

"Aku melihat mereka disungai Han dan pikiranku yang pertama adalah mereka hanya ingin ke sungai Han untuk membunuh satu sama lain dengan mendorong." Cerocos Yeona.

"Aku sudah curiga saat Harvy melindungi Aeryn dari Eric, kalian tau? Harvy menghabisi semua perusahaan Eric, tak bersisa." Cerocos Gina.

Aeryn terkekeh kecil, memang dirinya dan Harvy sangat bertolak belakang jadi wajar jika mereka mampu berpikiran seperti itu.

TBC
Aeilsyir

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang