Harvy

963 87 5
                                    

Harvy tengah berada diruangan inap sang Halmeoni bersama dengan Yeona, Noah dan Hanabi, Harvy heran sendiri dengan keberadaan mantan kekasihnya itu tapi ia diam saja, tak menanyakan pada Hanabi, melihat wanita itu saja Harvy enggan.

Noah sendiri masih berusaha menenangkan emosi Yeona setelah tadi meluapkannya pada Aeryn.

Membicarakan soal Aeryn membuat Harvy kesal dan ingin meledak rasanya, bisa-bisanya wanita itu selingkuh darinya.

Ia masih ingat pertama kali mendapatkan foto syur milik Aeryn bersama pria lain, ia tengah berada di Jeju waktu itu, mengurus beberapa hal bersama TaeHo sampai saat dia di hotel, ia mendapati amplop coklat yang sebelumnya tak ada di dalam kamarnya dan saat dibuka, foto Aeryn-lah yang muncul.

Harvy benar-benar emosi waktu itu, bukan hanya 1 foto tapi ada 5 dan 5-5-nya berbeda, sialan! Harvy langsung pulang ke Seoul untuk menanyakan hal itu pada Aeryn, tapi saat ia sudah diapartment, ia merasa gelap mata dan menyetubuhi Aeryn dengan kasar.

Sesaat setelah mengeluarkan sperma-nya Harvy baru tersadar, tapi baginya sangat tidak mungkin menanyakannya pada Aeryn disaat kondisi mereka sama-sama lengket, untuk itu ia menyuruh Aeryn untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Selagi Aeryn membersihkan diri di kamar mandi, Harvy pun melakukan yang sama, namun saat sudah selesai ia mendapati kabar bahwa Halmeoni-nya berada dirumah sakit setelah terjatuh dari tangga, untuk itu Harvy langsung menuju rumah sakit tanpa menunggu Aeryn, ia terlalu khawatir.

Sesampainya dirumah sakit sudah ada Yeona, Noah, dan Hanabi, semakin mendekat Harvy bisa mendengarkan pembicaraan mereka, Harvy mendengar semakin jelas bagaimana Hanabi menceritakan kejadian Halmeoni jatuh dari tangga.

Aeryn.

Aeryn mendorong Halmeoni saat ia hendak meninggalkan Dior cafe.

"Apa maksudmu?" Suara Harvy benar-benar berat.

Yeona, Noah dan Hanabi langsung menatap Harvy, terlihat sekali pria itu sudah menahan emosi.

"Halmeoni mengajak Aeryn bertemu untuk berbincang bersama, kebetulan aku juga ada disana, Halmeoni kenal denganku dan mengajakku untuk bergabung, namun di tengah pembicaraan Aeryn tak setuju dengan perkataan halmeoni yang meminta kau dan Aeryn tinggal bersama mereka setelah menikah, Aeryn dan Halmeoni terlibat cekcok dan saat Halmeoni meninggalkan ruangan, Aeryn mendorongnya sehingga terjatuh dari tangga." Jelas Hanabi lagi.

Dan tepat saat pembicaraan itu selesai Aeryn muncul, Yeona yang sudah kepalang emosi pun langsung menampar Aeryn dan menjambaknya. Harvy hanya melihat mereka, mencerna penjelasan Hanabi, seolah tak mempercayai wanita itu, tapi disatu sisi Aeryn terlampau sering membuat masalah, belum lagi pikirannya tertuju pada foto syur Aeryn dengan pria lain, Harvy yang kepalang emosi pun terpaksa membawa Aeryn menjauh dari Yeona dan yang lainnya.

Harvy menarik napas panjang dan berat, begitu terdengar dan terlihat jelas ia sedang emosi. Harvy menatap wajah Aeryn, seketika emosinya semakin meninggi, ia mengeluarkan foto yang ia bawa tadi dan melemparkannya pada Aeryn. Bisa ia lihat wanita itu kaget dan Harvy pikir Aeryn seolah tertangkap sudah berselingkuh.

"Sekali jalang memang tetap menjadi jalang! Apa uang yang aku berikan tak cukup? Aku tak bisa memuaskanmu hingga kau bermain dengan pria lain? Kau hanya perlu meminta Aeryn! Aku akan memberikanmu semua yang kau inginkan, tapi kau justru bermain api dibelakangku dan sialnya kau juga mencelakai Halmeoni-ku! Sejak awal kau memang seorang jalang, tak salah jika papa tirimu melecehkanmu, you deserved it! Tapi memang pussy-mu memuaskan, tak ada yang bisa memuaskanku lebih baik darimu Aeryn! Setidaknya setelah lepas dariku kau masih bisa menjual dirimu, kau pasti akan semakin kaya, karna memang hanya pussy-mu yang terbaik!"

Harvy melihat airmata Aeryn langsung terjatuh, bukannya merasa bersalah karna kata-katanya sudah menyakiti wanita yang ia cintai, maksudnya pernah ia cintai, Harvy justru merasa Aeryn hanya bersandiwara, menjijikkan sekali baginya.

"Jadi menjauh dariku, Yeona dan semuanya, kau benar-benar hanya benalu! Aku tak mau melihatmu diperusahaanku, maupun di apartment Gina! Kau bahkan tak menyadari seberapa bencinya Jonah saat kau tinggal diapartment itu tanpa membayar apapun, ia tetap diam karna berpikir kau sahabat dari Gina dan Zoa, tapi lihatlah sekarang apa yang sudah kau lakukan! Menghilang dan mati saja jika perlu! Sekali saja kau muncul dihadapan kami, aku sendiri yang akan menghabisimu!" Harvy meninggalkan Aeryn begitu saja, enggan lagi melihat wajah Aeryn yang bisa membuatnya lepas kendali, Harvy tak ingin berurusan dengan kepolisian hanya karna masalah ini, rasanya ia ingin menghajar Aeryn dan membunuhnya jika tak mengingat bahwa itu hal yang sangat sia-sia, biarkan saja Aeryn hidup, setidaknya hidup wanita itu tak akan tenang lagi.

-------

Halmeoni sudah sadar dan syukurnya tak ada luka parah, hanya luka memar dan mereka bersyukur akan itu.

"Aku ingin menuntut Aeryn." Ucap Yeona yang tertuju pada Noah tentu saja.

Harvy hanya diam, enggan membuka suara.

"Aigoo, gwaenchanha, Halmeoni sudah baik-baik saja, lagipula tidak ada guna menuntutnya, ia pasti tak akan mengaku, hanya buang-buang waktu saja." Jawab Halmeoni dengan senyuman lembut mencoba menenangkan cucu perempuannya yang sedang emosi.

"Kita hanya perlu bukti, selagi ada bukti, kita tak perlu pengakuannya, bukan begitu Noah?" Yeona langsung menatap tunangannya, jika sedang emosi Yeona tentu tak menggunakan embel-embel sayang, yeobo, babe, atau apapun pada Noah.

"Iya, benar, kita hanya perlu bukti dan saksi." Sahut Noah dengan tenang.

"Tak apa Yeona, dia sahabatmu, mana mungkin kita menuntut sahabatmu, terlebih ia kekasih oppa-mu."

"Dia tak lagi menjadi sahabatku, dan bisa kupastikan wanita itu tak menjadi kekasih oppa lagi, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri jika wanita itu masih berani menunjukkan batang hidungnya." Yeona berujar dengan berapi-api.

Dalam hati Harvy berpikir, jangankan Yeona, ia sendiri yang akan membunuh Aeryn jika masih berani muncul dihadapannya.

"Tapi kita tak ada bukti." Cicit Hanabi yang sedari tadi diam.

"Cafe semewah Dior tak memiliki cctv?" Suara Harvy terdengar.

"Saat aku meminta CCTV pada pihak cafe, mereka menunjukkan bahwa cctv-nya tak berfungsi dengan baik, lagi karyawan cafe pun tak ada yang melihat kejadian itu, hanya aku."

"Aku akan menghubungi Dior untuk mendapatkan bukti lebih lengkap lagi." Sahut Harvy.

"Kau yakin akan menuntut Aeryn? Seingat Halmeoni, kau begitu mencintainya."

"Family come first, jika ia tidak bisa menghargai keluargaku maka ia tak pantas untuk diperjuangkan, lagi ada hal lain yang membuatku ingin menuntutnya." Harvy menjawab tanpa keraguan sedikit pun, ia lantas menghadap Noah, "Kau tau apa yang harus kau lakukan-kan?"

Noah hanya menganggukkan kepala sebagai respon, ia sudah paham, ia yang harus mengurus semua berkas penuntutan pada Aeryn dan memastikan wanita itu mendapatkan hukuman yang berat.


TBC

AeilsyIr

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang