Aeryn berusaha untuk bisa berkendara dengan baik tanpa memiirkan kata-kata pedas yang membuatnya emosi, bersyukurlah bahwa ia amsih bisa selamat sampai ke apartment, ia butuh HARVY!
Tapi belum saja menghubungi Harvy, Aeryn sudah diberhentikan oleh security apartment dan memberinya sebuah paket, jujur saja Aeryn trauma, tapi ia tetap mengambilnya.
Paketnya ringan, dan saat doguncang ada suara benda mungil didalamnya, tidak ada suara cairan yang berarti kemungkinan besar tidak ada bangkai. Aeryn masuk kedalam unit apartment dengan paket ditangannya, dengan pasti ia membuka paket tersebut.
Flashdisk dan memory card kecil, Aeryn tak mengerti. Tapi ia mengambil Microsoft Surface-nya, memasukkan memory card kecil dan muncullah sebuah folder yang menampilkan setidaknya ada 10 video.
Aeryn membuka 1 video dan memutarnya, matanya membulat, tangannya gemetar, ia panik, keringat dingin mulai ia rasakan disekujur tubuhnya.
Suara-suara desahan dan tubuh yang berbenturan memenuhi unit apartment, berasal dari video yang ia putar. Aeryn menutup videonya dan membuka video lain, sama, semuanya sama, sex-tape! Sex-tape miliknya dan Harvy!
Aeryn memandang background di video itu, didalm kamarnya, ia pun segera bergegas memasuki kamar dan melihat darimana video itu diambil, dari lemari pakaiannya.
Aeryn membongkar semua didalam lemarinya, mencoba mencari camera tersembunyi, tapi zero, nihil, tak ada sama sekali. Aeryn terduduk diatas lantai dengan kondisi kamar yang sudah berantakan, laptopnya masih memutar sex-tape-nya dengan Harvy.
Aeryn tak putus asa, ia kembali mencari dan membongkar semua yang ada dikamarnya, tapi hasilnya tetap sama, tak ada kamera tersembunyi sama sekali. Aeryn semakin panik dan frustasi, jika ia tak bisa menemukan kamera tersembunyi didalam kamarnya, berarti saat ia dan Harvy sedang bergumul ada orang lain yang sedang berada dikamarnya, melihat mereka secara langsung.
OH DAMN! Itu sangat parah!
Aeryn terkena serangan panik jadi ia hanya diam tanpa melakukan apapun, selama hampir 1 jam Aeryn hanya diam diatas lantai dengan laptop ditangannya. Aeryn memasukkan flashdisk kelaptopnya dan memutar video yang ada didalamnya.
Lagi, dan lagi, Aeryn merasa panik, pasalnya video yang berada didalam flashdisk adalah video saat ia masih dibawah umur. Video yang ia pikir sudah hilang dan terhapus secara permanen tapi nyatanya tidak.
Pikirannya langsung tertuju pada RYO, hanya pria itu satu-satunya yang tau akan video ini, apa mungkin pria juga yang sudah masuk kedalam kamarnya, oh Tuhan! Apa Ryo sudah berhasil menemukannya? Bagaimana mugkin? Aeryn berani bersumpah ia meninggalkan Jepang tanpa jejak.
Semakin lama semakin Aeryn tak bisa berpikir jernih, apalagi denga suara desahannya sebagai backsound, ia jadi berpikir tentang perkataan Halmeoni yang mengatakan bahwa ia tak pantas bersanding dengan Harvy, sepertinya benar. Jika sampai video ini tersebar maka Aeryn yakin, Harvy pun enggan bersanding dengannya, jika pun Harvy mau, Aeryn yang merasa tak pantas.
Aeryn tersadar saat ponselnya berdenting, ada pesan yang masuk.
'Aku akan menghancurkanmu tak bersisa Bae Aeryn.'
Seketika Aeryn merasa takut, ia menangis tanpa ia sadari, entah sudah berapa lama ia menangis, tapi ia terbangun saat kedua tangannya diborgol diatas kepala, Aeryn panik namun saat melihat siapa yang melakukannya, ia lega.
Harvy!
Harvy yang seharusnya lusa baru kembali dari luar kota kini ada dihadapannya, seolah mengerti bahwa Aeryn sedang terpuruk.
"Harvy." Panggil Aeryn dengan suara serak.
"Sstt.." Harvy seolah menyuruh Aeryn untuk tetap diam dan menutup mulut selagi ia mengikat kaki Aeryn, kini Aeryn sudah terikat diatas ranjang.
Tanpa menunggu waktu lama Harvy mulai menyentuh tubuh Aeryn dan melepaskan satu per satu pakaian yang dipakai wanita itu.
"Ahhh.." Desah Aeryn terbuai dengan setiap sentuhan Harvy, baik dengan tangan, jari, bibir maupun lidah, tapi seolah tak mengijinkan Aeryn untuk mendesah Harvy menyumpal mulut Aeryn dengan Wiffle Mouth Ball.
Aeryn menggeliat saat Harvy terus menyentuh tubuhnya dan ia melengkungkan tubuhnya saat sudah mencapai orgasmenya. Harvy melepaskan wiffle ball dari mulut Aeryn dan digantikan dengan juniornya.
Harvy membuat Aeryn mengulum junior-nya sangat dalam hingga membuat Aeryn tersedak, tapi tanpa rasa kasihan Harvy menjambak rambut Aeryn dan kembali memaju mundurkan pinggulnya agar juniornya bisa keluar masuk di mulut Aeryn.
Mata Aeryn memerah karna tersedak junior Harvy terlalu dalam, tapi ia masih berusaha memuaskan junior Harvy didalam mulutnya.
"Take it baby, take all, like this mouth is just made for my dick." Ucap Harvy dibarengi dengan geraman.
Harvy semakin menggeram saat merasa hampir sampai, dan Crot! Harvy mengeluarkan spermanya didalam mulut Aeryn , memaksa wanita cantik itu untuk menelan semuanya.
"That's good Bae." Puji Harvy sambil menghapus lelehan sperma diujung bibir Aeryn.
Tanpa pengaman dan tanpa aba-aba Harvy memasukkan juniornya kedalam vagina Aeryn. Memompanya dengan kasar dan kuat, Aeryn merintih kesakitan tapi Harvy tak peduli, ia terus bergerak kasar. Aeryn bahkan sudah menangis namun Harvy sama sekali tak melembut. Harvy melepaskan ikatan kaki Aeryn dan memutar tubuhnya hingga membuat wanita cantik itu menungging dengan kedua tangan yang masih berborgol. Harvy kembali menghujani Aeryn dengan gerakan kasar dari belakang.
PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!
PLAK!
Kedua bokong Aeryn sudah memerah karna tamparan kasar yang diberikan Harvy.
"Ahh" *thrusting* "Tak ada" *Thrusthing* "yang bisa." *Thrusting* "memuaskan juniorku." *Thrusting* "Selain vaginamu." * Thrusting hard* "Your pussy." *Thrusting* "Just made." *Thrusting* "For me." *Thrusting* "Your fucking tight pussy." *Thrusting*
Harvy semakin cepat, dalam dan kasar dalam menunggangi Aeryn, tidak ada rasa nikmat yang dirasakan Aeryn tapi wanita itu tak bisa menolak, ia merasa sakit dan merasa ada yang salah pada Harvy, tapi ia tetap membiarkan kekasihnya itu menungganginya tanpa perasaan dan kelembutan.
Aeryn tau Harvy sedang marah, kesal, atau apapun itu, ini pertama kalinya Harvy memperlakukannya begitu kasar diatas ranjang, seperti hate-fuck.
Aeryn merasa lega dan penuh saat Harvy mengeluarkan spermanya didalam setelah hampir 20 menit penuh menunggangi Aeryn dengan kasar. Kedua napas mereka memburu, Harvy memburu karna habis memompa sementara Aeryn karna menahan sakit dan menangis.
Harvy melepaskan borgolan di tangan Aeryn tanpa mengatakan apapun.
"Terjadi sesuatu?" Tanya Aeryn pelan dengan suara yang semakin serak, ia masih menangis dan masih merasakan sakit disekujur tubuhnya.
"Bersihkan tubuhmu dan kita akan berbicara nanti." Perintah Harvy yang langsung memakai pakaiannya dan keluar dari kamar Aeryn, meninggalkan Aeryn sendirian dengan semua pertanyaan didalam otaknya.
TBC
AeilsyIr

KAMU SEDANG MEMBACA
After Dusk-END
RomansHe hates her so fucking much, but he loves her after dusk.