Aeryn terbangun dengan notifikasi dari ponselnya, ia mengecek siapa yang menghubunginya tapi apa yang ia lihat justru membuat kesadarannya muncul begitu saja, dari bank, pengiriman ke akunnya senilai 1,000,000,000 won, dari Harvy tentu saja.
Ini masih jam 4 pagi dan seingatnya mereka belum melakukan EWF itu karna ia sedang haid dan baru selesai 2 hari yang lalu, kenapa pria itu sudah mengirimkan uangnya.
Aeryn sudah mendapatkan jawabannya ketika nama Harvy muncul dilayar ponselnya karna pria itu mengirimkan pesan, 'Lunas, sekarang kau hanya perlu melakukan tugasmu dengan baik Bae. Malam ini jam 7 di Grand Seoul Parnas. Aku akan memberikan kuncinya padamu.' Oh! Yang benar saja, membaca pesan dari Harvy membuatnya merasa seperti seorang pelacur sungguhan.
Aeryn menggigit bibir bawahnya, ia merasa dirinya begitu rendah tapi segera ia buang jauh-jauh, tak apa, setidaknya ia mendapatkan apa yang ia mau, ini demi masa depannya.
Aeryn hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya, ia lantas mulai bersiap karna pastinya ia tak bisa tidur lagi, ia lebih memilih untuk berolahraga di gym apartment selama 30 menit sebelum nantinya bersiap melakukan aktivitas yang lain.
Pagi ini Aeryn tampak sangat bahagia, tentu saja, siapa yang tak bahagia setelah mendapatkan kiriman 1,000,000,000 won. Ia bahkan sudah mengirimkan pesan pada sang dosen untuk mengajukan proposal fashion show-nya, ia bahkan sudah mencari dimana saja ia bisa membeli bahan-bahan yang ia butuhkan. Notifikasi dari bank dan Harvy membuat harinya sangat baik kali ini dan semoga saja akan berlaku seharian ini.
"Kau terlihat bahagia Aeryn." Suara TaeHo mengagetkan Aeryn yang tengah sibuk bersenandu tanpa memperhatikan sekitar.
"Ah, TaeHo-ssi, Annyeonghaseyo." Aeryn membungkuk sopan kepada HRD itu.
"Jangan terlalu sopan, kau bisa memanggilku TaeHo saja." Ujar pria itu.
Aeryn hanya menganggukkan kepala enggan memberikan respon pada pria yang sangat terlihat jelas ingin menarik perhatiannya.
"Malam ini kau ada acara Aeryn?" Benarkan, pria ini sedang ingin mendekatinya.
"Iya, aku sudah memiliki janji."
"Makan malam?"
"Sejenisnya."
"Ah, bagaimana dengan makan siang?"
"Hari ini Kim Sajangnim harus meeting diluar dan pastinya aku harus menemaninya." Aeryn pun memasuki lift diikuti dengan TaeHo.
"Ah, begitu, mungkin lain kali kita bisa makan malam atau makan siang barengan." TaeHo berujar dengan penuh harap.
Aeryn hanya tersenyum kecil menanggapinya, lalu pintu lift terbuka dilantai dimana TaeHo harus turun, disaat pria itu sudah keluar Aeryn pun kembali memasang wajah dinginnya, auh! Apakah TaeHo tak sadar diri, seingat Aeryn pria itu sudah memiliki kekasih, masa mau mendekati wanita lain lagi, benar-benar brengsek bukan.
———
Aeryn sedang berada dalam taxi menuju Park Hyatt hotel, ia hanya memakai kaos putih dengan celana jeans juga cardigan hitam, sangat simple tapi memang kesan seksi sangat melekat pada Aeryn, bahkan dengan pakaian seperti itupun orang-orang bisa merasakan aura seksi dan menggoda darinya.
Aeryn juga tak melakukan ritual-ritual seperti wanita kebanyakan, ia hanya mandi dan mempersiapkan tenaganya, ia tau seberapa lama Harvy akan menggempurnya.
Aeryn mengeluarkan kunci dari kantongnya begitu sudah tiba di Grand Seoul Parnas, salah satu hotel bintang 5 di Seoul. Aeryn membuka pintu kamar hotel dengan kunci yang diberikan Harvy tadi, Aeryn menga-nga, ia pikir hanya kamar hotel biasa tapi siapa tau bahwa ini adalah president suite, yang benar saja, apakah Harvy selalu menggunakan president suite dimana pun ia menginap?
President suite yang dihotel ini mirip seperti sebuah apartment, ada kitchen, living room, dining room, office, bahkan ada tempat sauna pribadi, oh yang benar saja, Aeryn tak berhenti berdecak kagum saat mengelilingi semua ruangan, ia sekalian mencari Harvy, tapi pria itu tak ada dimana pun.
Saat memasuki kamar tidur, mata Aeryn tertuju pada sebuah gift box diatas kasur, dengan pasti ia melangkah mendekat dan membukanya.
Oh Damn!
Lingerie.
Aeryn pun berdecak sambil membawa lingerie itu ke kamar mandi, untuk dipakai tentu saja. Jika seperti ini Aeryn mirip seorang pelacur yang mencari uang dengan memuaskan pria. Mau mundur pun sudah tak bisa, proposal yang Aeryn submitted tadi sudah di approved oleh dosen, bahkan tanggalnya sudah di tetapkan.
Aeryn pun akhirnya mengganti seluruh pakaiannya dengan lingerie yang disiapkan Harvy. Lingerie sutra berwarna light blue dengan potongan dada V, serta spaghetti strap, backless dan hanya 20cm diatas lutut. Aeryn menatap pantulannya didepan kaca, ia bertambah seksi tentu saja.
(Anggap aja ini Aeryn)
Aeryn memakai outer yang memang satu set dengan lingerie hingga menutupi payudaranya yang mencuat keluar, padahal ia tak memakai bra, tapi memang ukuran lingerie yang diberikan Harvy lebih kecil untuk ukuran tubuhnya, entah pria itu bodoh atau memang sengaja agar payudaranya terlihat lebih besar dan sesak minta dikeluarkan.
Aeryn melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi dan berjalan mengelilingi ruangan, ia sampai di tempat bar dimana terdapat beberapa botol wine dan whiskey, ah sepertinya ia butuh minum sedikit agar tak begitu canggung nantinya.
Aeryn pun menuangkan wine kedalam gelas dan meminumnya sedikit demi sedikit sambil memandangi pemandangan Seoul dimalam hari melalui jendela.
Aeryn memunggu selama hampir 30 menit sebelum pintu kamar terbuka dan Aeryn tanpa sadar mengeratkan pegangannya pada gelas ditangannya, ia gugup, entah kenapa.
Langkah kaki terdengar begitu tegas dan semakin jelas ditelinga Aeryn, ia bahkan sudah bisa mencium aroma maskulin perpaduan antara bergamot, violet flower, verbena, amber, and spicy scents yang berasal dari parfum Tom Ford Noir de Noir EDP.
Aeryn tak ingin membalikkan tubuhnya dan berhadapan dengan Harvy, entahlah terlalu malu atau apalah.
"Kau bertambah seksi Bae." Suara berat Harvy sangat sensual ditelinga Aeryn karna pria itu berbisik tepat ditelinganya dengan tangan kanannya memeluk perut datarnya lalu bahu telanjangnya basah karna ciuman yang diberikan Harvy sesaat setelah ia selesai berbicara.
TBC
Siapin diri guys.
AeilsyIr
KAMU SEDANG MEMBACA
After Dusk-END
RomanceHe hates her so fucking much, but he loves her after dusk.