Harvy

1.1K 110 6
                                    

Hari ini pernikahan Gina dan Jonah dilaksanakan. Harvy bahkan harus mengambil cuti seharian begitu juga dengan Aeryn, beruntungnya Aeryn sudah mengosongkan semua jadwal untuk hari ini serta mengerjakan semua dokumen yang harus ditandatangani Harvy sehingga kemungkinan besar tidak akan ada masalah.

Harvy, Noah dan Jonah belum meminta maaf pada Aeryn, mereka bertiga masih canggung jika bertatap muka dengan Aeryn, sedangkan Aeryn seperti biasa hingga membuat ketiganya berpikir bahwa Aeryn sudah memaafkan mereka bahkan sebelum mereka meminta maaf.

Harvy memakai tuxedo hitam bersama dengan ketiga pria lainnya yang menjadi best man, siapa lagi kalau bukan Jasper, Noah dan Juno. Keempatnya bercengkrama sambil mempersiapkan diri, mata keempatnya tertuju pada keempat wanita yang baru saja memasuki ruangan. Yeona, Zoa, Sena dan Aeryn.

Keempat wanita itu memakai dress dengan warna senada yaitu champagne rose berbahan silk dengan belahan memanjang dari paha kiri sampai kebawah, hanya bagian atasnya saja sedikit berbeda, Yeona dengan atasan V neck dan spaghetti straps, Sena dengan turtleneck, Zoa offshoulder, dan Aeryn square neck. Rambut keempatnya dibiarkan tergerai begitu saja.

Mata ketiga pria itu memandang penuh cinta pada para kekasih masing-masing, hanya Harvy yang tidak, justru ia memandang napsu pada Aeryn.

Tak lama acara pun dimulai, para keluarga mulai memasuki gereja satu persatu lalu disusul oleh Noah dan Yeona berjalan terlebih dahulu dan berhenti di aisle bersebrangan, disusul oleh Sena dan Juno yang berjarak 1 meter dari pasangan sebelumnya, begitu juga dengan Zoa dan Jasper lalu disusul oleh Aeryn dan Harvy. Keduanya berjalan dengan tangan kanan Aeryn yang merangkul lengan kokoh milik Harvy.

Dentingan piano mulai terdengar memenuhi ruangan gereja lalu masuklah Gina dengan digandeng oleh papa Kang.

Aeryn melemparkan kelopak-kelopak bunga yang memang sudah disediakan, sedangkan Harvy melepaskan confetti saat Gina dan papa Kang melewati mereka, begitu juga dengan pasangan lain sampai papa Kang menyerahkan tangan Gina pada Jonah yang sudah menunggu di altar bersama pendeta.

Para bridesmaids dan best man pun berdiri di kedua sisi bersebrangan, bridesmaids disisi Jonah sementara best man disisi Gina agar ketika calon pengantin itu berhadapan saat mengucapkan janji suci mereka bisa melihat sahabat mereka masing-masing.

Harvy mendengar bagaimana Jonah mengucapkan janji sucinya dengan begitu mantap disusul dengan Gina yang seperti menahan tangis.

Harvy berpikir, kapan ia bisa merasakan apa yang dirasakan Jonah sekarang, bahkan adiknya, Yeona saja terlihat sangat serius berpacaran dengan Noah, bisa-bisa mereka menikah duluan daripada Harvy.

Mata Harvy tak sengaja menatap Aeryn yang memandang Gina, ia mengalihkan pandangannya pada para bridesmaids yang lain, semuanya menangis kecuali Aeryn, tapi wanita itu berulangkali berkedip seolah tengah menahan airmatanya untuk jatuh.

"With the blessing of God, it is my pleasure to now pronounce you husband and wife. You may know kiss the bride." Ucap sang pendeta.

Jonah pun memegang pipi Gina dan mempertemukan kedua bibir mereka hingga membuat semua orang bersorak dan bertepuk tangan, para bridesmaids dan best man pun tak lupa melepaskan confetti masing-masing hingga membuat suasana semakin meriah.

Setelah itu pasangan yang baru menikah itu langsung berjalan keluar dari gereja menuju taman dengan sorak-sorakan dari pada tamu dan confetti yang berterbangan.

Rangkaian acara mulai dilakukan, mulai dari pelepasan merpati, balon dan lainnya, sampai tak terasa acara resepsi malam pun sedang berlangsung, dimana seluruh tamu, bridesmaids, best man dan pengantinnya pun sudah berganti pakaian.

Mata Harvy menatap Aeryn yang berada diujung ruangan tengah berbicara dengan sekelompok orang, yang Harvy tak kenal. Harvy bisa melihat betapa seksinya Aeryn, wanita itu memakai dress hitam midi tali satu juga backless, belum lagi belahan di pahanya juga menunjukkan tulang selangkanya, bibir berpoleskan lipstick merah dan rambut yang diikat tinggi, benar-benar seksi.

Harvy mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana, setelah itu ia kembali menatap Aeryn yang sepertinya sudah menerima pesan yang ia kirimkan tapi Harvy mengeraskan rahangnya saat melihat Aeryn mengabaikan pesannya.

Belum lagi saat seorang pria yang sepertinya seumuran dengannya menghampiri Aeryn, pria itu sepertinya memperkenalkan diri karna ia bisa melihat keduanya bersalaman sebelum akhirnya pria itu mencium punggung tangan Aeryn, darah Harvy langsung mendidih, apalagi saat mendapati Aeryn sepertinya tengah flirting dengan pria itu.

'Ke toilet sekarang atau aku akan menyeretmu Bae.' Harvy kembali mengirimkan pesan pada Aeryn dan sepertinya berhasil karna ia bisa melihat wanita itu mulai berjalan menuju toilet terdekat.

Harvy kemudian menyusul dan langsung menarik pinggang Aeryn begitu sudah dekat dengan wanita itu, nope, Harvy tak membawa Aeryn ke toilet namun ke sebuah ruangan lain yang digunakan oleh para best man tadi, sekarang sudah kosong dan gelap.

"Kau mengabaikan pesanku Bae." Desis Harvy begitu dekat dengan tubuh Aeryn bahkan ia bisa menghirup aroma parfum yang digunakan wanita ini, musk, jasmine, vanilla, dan bergamot. Sialan ini memabukkan, belum lagi kulit punggung halus milik Aeryn yang tak tertutupi dress hingga membuat Harvy langsung memainkan jari panjangnya disana, membuat pola abstrak.

"Dalam kesepakatan tak ada peraturan yang membuatku harus selalu menjalankan perintahmu." Jawaban Aeryn membuat Harvy merasa kesal.

Harvy berdecak kecil, "Dan kau juga membiarkan pria lain mendekatimu Bae." Harvy kembali melanjutkan perkataannya, "Tak ada yang boleh menyentuhmu ataupun mendekatimu selagi kesepakatan kita berlangsung Bae. Or he'll die."

Harvy bisa merasakan Aeryn menegang tapi ia tak peduli karna yang selanjutnya terjadi ia sudah mencium bibir merah milik Aeryn dengan ganas didalam ruangan gelap itu.

Harvy memasukkan tangannya kedalam dress Aeryn dan langsung memasukkan jarinya ke dalam miss V Aeryn.

"Don't make a sound, Bae." Titah Harvy begitu melepaskan ciuman mereka, dengan cepat Harvy membalikkan tubuh Aeryn dan menunggingkannya, tanpa menunggu lama ia langsung melepaskan celananya dan memasukkan juniornya ke dalam miss V Aeryn.

"Seluruh tubuhmu hanya untukku Bae." Tegas Harvy sambil menghentakkan tubuhnya pada tubuh Aeryn.

"Kau bukan siapa-siapa Harvy, aku bisa mendekati siapapun yang aku mau." Aeryn tentu tak semudah itu menerima larangan sepihak dari Harvy.

"Jangan keras kepala Bae, kau tau apa yang bisa kulakukan. Ikuti perintahku atau kau akan menyesal."

"Try me." Tantang Aeryn.

Harvy tersenyum remeh, dengan lihai ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Aku akan mengirimkan nama seorang pria, disaat yang tepat aku ingin kau menghabisinya tanpa ketahuan.." Suara Harvy sama sekali tak berubah meskipun ia sedang menghentakkan tubuhnya, benar-benar penuh karisma.

Aeryn tentu saja panik dan dengan cepat ia langsung merampas ponsel Harvy dan mematikannya begitu saja.

"Kau gila?" Aeryn menatap nyalang Harvy.

"I've told you Bae." Harvy membalas tatapan tajam Aeryn, meskipun ruangannya gelap tapi tatapan kebencian dari keduanya masih bisa dirasakan dengan begitu jelas.

TBC

AeilsyIr

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang