Harvy

1.3K 106 2
                                    

Harvy sedang berada ditempat dimana Jino dan Soora menyekap pria yang telah menyerang Aeryn. Harvy melihat pria itu diikat pada kursi ditengah-tengah ruangan.

Sepertinya Jino dan Soora mengikatnya dengan tali besi yang disambungkan dengan listrik karna pria itu sama sekali tak bisa lepas.

Harvy memperhatikan pria yang sepertinya sudah mau berusia 40 tahun.

"Dari info yang kami gali sepertinya ia kabur dari hukuman Jepang dan menyelinap ke China, baru tahun lalu ia masuk ke Korea melalui jalur laut, untuk itu sebenarnya ia berada di Korea juga adalah hal yang ilegal. Jepang sudah mengerahkan kepolisiannya untuk mencari keberadaannya namun gagal, ia terlalu pintar." Jelas Jino.

"Kau ingin menghabisinya atu mengirimkannya ke Jepang?" Soora penasaran.

"Menghabisinya, tapi sebelum itu ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya. Bangunkan dia." Titah Harvy dan Jino pun kembali menaikkan volt listriknya hingga membuat pria yang sedari tad tak sadarkan diri itu pun terbangun.

"Takuya Sanada." Ucap Harvy dengan dingin.

Takuya terbatuk sesaat sebelum menata wajah Harvy.

Harvy menatap pria baya itu, ekspresi psycho dan sama sekali tak ada rasa takut terpampang jelas diwajah Takuya, membuat Harvy rasanya ingin menghajar pria bajingan itu.

"Harvy Kim, kekasih, maksudnya mantan dari Keiko. Wanita itu mengadu padamu?" Takuya memandang remeh Harvy.

"Apa alasanmu untuk menyerang Aeryn?"

"Bukankah seorang mantan tak seharusnya ikut campur urusan mantan kekasihnya. Kau seharusnya lebih mementingkan Hanabi-mu itu, ah apa Hanabi tidak bisa memuaskanmus eperti Keiko memuaskanmu? Aku paham, Keiko memang sememuaskan itu, bahkan hanya dengan melihat video dan mendengar suara desahannya mampu memuaskanku, aku tak bisa membayangkan betapa nikmatnya jika ia bergerak diatasku." Sahut Takuya.

Harvy menghajar pria itu, memberikannya pukulan tepat di tulang pipinya, tak perlu takut tersengat listrik karna Jino sudah mematikan listrik yang menyambung pada tubuh Takuya sesaat setelah pria itu terbangun.

"Akuilah, Keiko memang terbaik jika urusan ranjang. Kau bertanya alasan aku menyerangnya? Karna ia tak mengijinkanku untuk menyentuhny sedangkan kalian dengan mudahnya bisa menyentuhnya, menungganginya, bukankah sangat tak adil? Awalnya dengan papa tirinya, lalu Ryo, lalu pria-pria l;ain dan terakhir denganmu. Aku hanya ingin merasakan tubuhnya, kau pikir untuk apa membunuh mama dan papa tirinya?"

Mendengar jawaban itu tentu membuat Harvy kembali melayangkan pukulan hebat di pelipis kanan Takuya. Harvy menghajarnya tanpa henti, bahkan saat Takuya sudah tak bisa bersuara sama sekali, sudah kehilangan kesadaran tapi Harvy kembali emenyuruh Jino untuk membangunkan Takuya.

Begitu Takuya tersadar dengan wajah dan tubuh yang sudah penuh darah dan babak belur, "Aku tak akan membiarkanmu tak sadarkan diri saat aku bermain dengan tubuhmu, rasakanlah semuanya." Ucap Harvy dengan begitu dingin.

Harvy mengeluarkan sebuah pisau kecil nan tajam layaknya pisau operasi, dengan tak berperasaan ia langsung menamcapkannya pada dada Takuya dan menyayatnya hingga perut, membukanya dengan tanpa rasa jijik.

Takuya menjerit kesakitan tapi Harvy tak peduli, "Kau menggilai Aeryn sejak ia masih di bawah umur, yang berarti kau seorang pedofil. Tapi aku lebih gila daripadamu, aku pastikan kau mati ditanganku sendiri, tubuh dan semua organmu akan langsung kuberikan kembali pada Jepang." Harvy mencengkram jantung Takuya dan mencabutnya tanpa rasa setelah menyelesaikan perkataannya.

Dan selama 20 menit hanya dilakukan Harvy untuk mengguliti Takuya, memutilasinya, seluruh tubuhnya penuh darah namun ia tak peduli, ia harus menuntaskan apa yang sudah ia mulai, pikirannya hanya tertuju pada Aeryn, wanitanya itu harus berurusan dengan pria bajingan seperti Takuya.

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang