Aeryn

944 88 8
                                    

Setidaknya selama 30 menit Aeryn berada dikamar mandi, ia menangis, merasa bahwa hari ini terlalu banyak hal yang terjadi padanya, mulai dari penyataan Halmeoni dan Hanabi, paket yang berisikan sex-tape, dan Harvy yang tiba-tiba pulang dari luar kota tanpa kabar dan langsung menyetubuhinya dengan sangat kasar.

Seluruh tubuh Aeryn terasa begitu lelah, banyak bercak-bercak merah dan ruam ditubuhnya, bukan karna cinta namun karna napsu dan kekasaran, Aeryn menarik napas panjang, mencoba untuk tenang agar bisa segera menemui Harvy, setidaknya nanti setelah berbicara dengan Harvy ia tau apa yang terjadi pada pria itu sampai harus memperlakukannya dengan kasar, juga ia bisa menceritakan mengenai sex tape mereka pada Harvy.

Aeryn akhirnya keluar dari kamar mandi dengan bathrobe, wajahnya terlihat sangat bengkak dan mata yang memerah tanda ia habis menangis. Aeryn melihat keseluruh ruangan, mencari keberadaan Harvy namun tak ada, pria itu tak ada didalam apartment, ia hendak keluar dari apartment milik Gina dan pergi ke unit sebelah, tapi tentu ia harus berganti pakaian terlebih dahulu.

Aeryn mengambil pajama panjang dan hendak memakainya jika saja deringan ponselnya tak mengganggu.

Sena, untuk apa sahabatnya itu menghubunginya diwaktu seperti ini, tapi tanpa menunggu waktu lama Aeryn mengangkat panggilannya.

"Aeryn! Halmeoni Kim sedang ditangani dirumah sakit, aku sudah menghubungi Yeona dan Harvy. Sepertinya keadaannya cukup parah." Penjelasan Sena disebrang sana membuat Aeryn tak bisa berkata-kata, ia langsung memutuskan panggilan dan mengambil pakaiannya sembarangan, yang paling atas, yang paling mudah dijangkau olehnya, toh pakaianya masih berserakan dilantai kamarnya.

Tak peduli dengan apa yang terjadi tadi pagi di Dior Cafe, bagaimanapun Halmeoni sedang ditangani oleh dokter dan ia harus menemuinya, setidaknya menjenguk.

Aeryn mengendarai mobil Harvy, sepertinya Harvy sudah pergi terlebih dahulu begitu mendengar kabar tentang Halmeoni. Biarlah masalahnya ia pendam dulu, yang terpenting adalah Halmeoni baik-baik saja.

———

Aeryn berlari menuju ruangan dimana Halmeoni ditangani setelah tadi bertanya pada resepsionis, tapi belum saja menghampiri mereka yang sedang menunggu didepan ruangan, Aeryn sudah ditampar oleh Yeona.

"SSIBAL!" Teriak Yeona dengan air mata yang membasahi wajahnya.

Aeryn belum sempat merespon saat rambutnya sudah dijambak oleh Yeona dan wanita itu mengeluarkan kata-kata kasar yang sebelumnya tak pernah Aeryn dengar keluar dari bibir Yeona.

"Bisa-bisanya kau mencelakai Halmeoni! Kau wanita sialan! Pembawa masalah! Seharusnya aku mendengarkan mereka saat mengatakan kau pembawa masalah! SSIBAL SAEKKI!"

Aeryn tentu saja bisa melawan, tapi mengingat apa yang terjadi padanya hari ini, membuat Aeryn tak memiliki tenaga lagi untuk melawan, bahkan jikapun punya Aeryn mana mungkin melawan sahabatnya sendiri.

"Hentikan Yeona." Noah dan yang lainnya berusaha untuk melepaskan jambakan Yeona pada rambut Aeryn.

Begitu terlepas Noah masih harus menahan tubuh tunangannya agar tidak kembali menerjang Aeryn yang sudah tampak kacau.

Aeryn tak mengerti kenapa Yeona melakukan itu.

"Bawa Aeryn menjauh Harvy." Titah Juno pada Harvy, Aeryn bahkan baru menyadari keberadaan Harvy saat pria itu membawanya menjauh dari yang lainnya, keluar dari rumah sakit.

Aeryn dan Harvy sama-sama diam, pria itu bahkan tak menanyakan keadaan Aeryn sama sekali, mulutnya benar-benar tertutup rapat.

"Kau tak ingin bercerita padaku?" Aeryn menurunkan egonya untuk membuka suara pertama kali setelah mereka hanya diam selama hampir 5 menit penuh.

"Kau menemui Halmeoni tadi?" Suara Harvy sangat berat.

"Iya, kami bertemu di Dior cafe, bersama dengan seorang wanita, Hanabi, Hanabi Tanaka. Apa yang terjadi dengan Halmeoni? Apakah beliau baik-baik saja?" Aeryn seketika melupakan percakapan dicafe tadi yang menyakitinya.

Harvy diam dan membuat Aeryn semakin khawatir, Aeryn menghampiri Harvy, menyentuh lengan Harvy lembut namun yang ia dapatkan sebagai balasan adalah ciuman dibibirnya, begitu dalam dan memaksa.

Aeryn berusaha melepaskan ciuman itu tapi Harvy menahan tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka. 3 menit Harvy mencium bibir Aeryn dengan rakus, bahkan bibir itu sudah membengkak.

"Ayo putus." Harvy bersuara saat sudah melepaskan ciuman mereka, wajah keduanya masih sangat dekat sampai mereka bisa merasakan hawa napas hangat masing-masing.

"Apa maksudmu?" Aeryn menatap mata Aeryn, tak mengerti dengan perkataan kekasihnya itu.

"Aku tak mungkin menjalin hubungan dengan wanita yang bisa mencelakakan keluargaku. Kau benar-benar sangat diluar dugaan Aeryn! Seorang troublemaker akan menjadi troublemaker sampai akhir, begitu juga denganmu! Sekali jalang tetap seorang jalang! Jadi pergilah, menghilang dari hadapanku, setidaknya aku sudah memuaskanmu diranjang tadi, jangan mengatakan aku tak meninggalkan apapun padamu!" Harvy meledak.

Aeryn benar-benar tak mengerti kemana arah pembicaraan Harvy, "Aku tak mengerti maksudmu."

"FUCK! Kau tidur dengan pria lain Aeryn!" Harvy mengeluarkan selembar foto yang berisikan foto Aeryn dan seorang pria diatas ranjang, TELANJANG, Aeryn tertidur didalam foto itu, sumpah demi apapun Aeryn sama sekali tak mengenal pria itu dan tak pernah ingat pernah melakukan hubungan seks dengan pria lain sejak kesepakatannya dengan Harvy, Aeryn sangat yakin akan itu.

"Kau mendapatkannya darimana?" Tangn Aeryn gemetar saat mengambil foto itu.

"Sekali jalang memang tetap menjadi jalang! Apa uang yang aku berikan tak cukup? Aku tak bisa memuaskanmu hingga kau bermain dengan pria lain? Kau hanya perlu meminta Aeryn! Aku akan memberikanmu semua yang kau inginkan, tapi kau justru bermain api dibelakangku dan sialnya kau juga mencelakai Halmeoni-ku! Sejak awal kau memang seorang jalang, tak salah jika papa tirimu melecehkanmu, you deserved it! Tapi memang pussy-mu memuaskan, tak ada yang bisa memuaskanku lebih baik darimu Aeryn! Setidaknya setelah lepas dariku kau masih bisa menjual dirimu, kau pasti akan semakin kaya, karna memang hanya pussy-mu yang terbaik!"

Airmata Aeryn langsung terjatuh, memang benar, tak ada kata-kata yang menyakitkan selain dari mereka yang mengetahui rahasia terbesarmu dan mereka-mereka yang kau percaya.

"Jadi menjauh dariku, Yeona dan semuanya, kau benar-benar hanya benalu! Aku tak mau melihatmu diperusahaanku, maupun di apartment Gina! Kau bahkan tak menyadari seberapa bencinya Jonah saat kau tinggal diapartment itu tanpa membayar apapun, ia tetap diam karna berpikir kau sahabat dari Gina dan Zoa, tapi lihatlah sekarang apa yang sudah kau lakukan! Menghilang dan mati saja jika perlu! Sekali saja kau muncul dihadapan kami, aku sendiri yang akan menghabisimu!" Harvy meninggalkan Aeryn begitu saja setelah meledakkan amarahnya.

TBC

Aeilsyir

After Dusk-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang