Harvy sedang berada di apartment-nya, hanya ingin beristirahat setelah jadwal padat selama hampir 1 minggu, Seoul-NewYork-Seoul-Dubai-Singapore-Macao-Seoul. Dia dan Aeryn baru saja landing di Seoul jam 06.55 pagi tadi dan langsung sibuk dengan pekerjaan kantor, beruntung hari ini adalah hari Sabtu yang berarti besok Minggu, off.
Harvy baru saja memejamkan matanya saat sebuah panggilan diponselnya berdering, dengan malas-malasan Harvy mengapai ponselnya dan langsung menjawab panggilan tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
"Tuan Kim, kami dari kepolisian Gangnam ingin memberitahu anda bahwa adik anda, Yeona Kim saat ini kami tahan bersama keempat sahabatnya karna telah membuat keributan di club." Ucap petugas kepolisian begitu lugas begitu panggilannya terangkat oleh Harvy.
Dalam hati Dominic kesal bukan main dan sudah menyumpah-serapahi Aeryn, karna hanya dia satu-satunya yang bisa membuat masalah diantara mereka berlima.
"Saya akan segera kesana." Harvy langsung memutuskan panggilan dan berganti pakaian untuk segera pergi ke kantor polisi Gangnam. Sambil mengeraskan rahang, mengepalkan tangan dan menahan emosi Harvy mengendarai mobilnya menuju kepolisian Gangnam. Sialan Aeryn, entah darimana tenaga yang dimiliki wanita itu, ia saja yang pria sudah kelelahan melewati jadwal mereka yang padat tapi Aeryn masih bisa pergi ke club bersama keempat sahabatnya, meskipun ia tau bahwa kelimanya ingin mengadakan bridal shower untuk Gina, tapi tak tau bahwa mereka akan pergi ke club dan membuat keributan pula. Sudah pernah Harvy katakan bukan, semua keributan yang dihadapi kelima wanita itu adalah ulah Aeryn.
Sesampainya Harvy dikantor polisi ia langsung memarkirkan mobilnya begitu saja dan masuk ke kantor dimana kelimanya sudah berada dibalik jeruji besi dengan keadaan menangis, hanya Aeryn yang tidak, sialan!
"Apa yang terjadi dengan mereka?" Harvy langsung bertanya pada salah satu polisi begitu ia menghampiri petugas itu dan menunjuk sel dimana kelimanya berada.
"Ah, Tuan Harvy. Kelimanya membuat kekacauan dan berkelahi dengan sekelompok pria sampai tiga diantar pria itu masuk rumah sakit sedangkan sisanya ada disel sebelah mereka." Jelas petugas kepolisian tau bagaimana rupa seorang Harvy hingga mereka bisa langsung mengenalinya, salahkan Harvy yang terlalu sukses hingga berulang kali masuk majalah forbes, juga diliput banyak media.
Harvy bisa melihat ada 2 orang pria disamping sel kelima wanita itu, pria-pria itu memandang kesal dan marah para wanita, tapi keempatnya menangis sementara Aeryn memandang mereka dengan tajam.
Harvy berusaha untuk tidak meledak karna marah, ia tak mau dicap pria yang tak bisa mengontrol emosi, apalagi ini pertama kalinya ia bersangkut paut dengan kepolisian, ulah adiknya pula, salah, Aeryn maksudnya.
"Kami sudah menghubungi wali masing-masing dan mereka akan segera datang kesini juga." Lanjut sang petugas kepolisian.
Berurusan dengan kepolisian sepertinya cukup rumit, terbukti sampai Noah turun tangan pun butuh waktu sekitar hampir 2 jam untuk kelimanya diinterogasi sebelum akhirnya mereka dilepaskan, dengan jaminan uang tentu saja.
Juno dan Jasper sudah menghampiri Sena dan Zoa, membawa kedua wanita itu pulang, sementara Jonah, Noah dan Harvy tengah memandang penuh kebencian pada Aeryn.
"Kau selalu membuat masalah." Harvy mulai membuka suaranya pertama kali dan itu tertuju pada Aeryn sedangkan Gina dan Yeona masih menangis.
Aeryn masih memasang wajah tak bersalah dan itu semakin membuat ketiga pria disana jengah.
"Kau sama sekali tak merasa bahwa kau sudah menyebabkan masalah pada mereka?" Noah ikutan mengeluarkan suara, mereka tentu ditujukan untuk keempat sahabat Aeryn.
Aeryn baru saja ingin membuka suara saat Jonah juga ikut berkomentar, "Semenjak kenal dengan kau, mereka selalu terjerumus dalam masalah. Jika kau ingin bermasalah, lakukan sendiri, jangan membawa yang lainnya."
"Tak cukupkah kau memanfaatkan uang mereka, kau juga ingin membawa mereka kedalam masalah yang kau buat. Kau pikir kami mau menjaminmu untuk keluar dari penjara, jika bukan karna Yeona dan yang lainnya, sudah kupastikan kau tetap dipenjara bersama dengan pria-pria yang bermasalah denganmu. Kau memang seorang wanita pembuat onar!" Harvy berujar dengan nada tinggi dan untuk pertama kalinya Aeryn terluka karna ucapan pria ini, tidak, ketiga pria ini.
"YA!" Teriak Gina dan Yeona yang sudah berhenti menangis, tak terima dengan kata-kata yang dikeluarkan pria-pria ini.
"Diam!" Bentak Harvy hingga membuat Yeona dan Gina tersentak kaget, keduanya hendak berdebat tapi perkataan Aeryn menghentikan keduanya.
"Pulanglah, kalian pasti lelah, hubungi aku kalau sudah disampai, aku pulang dulu." Aeryn berkata pada kedua sahabatnya, menenangkan mereka sebelum akhirnya meninggalkan mereka semua dengan berjalan menuju halte bus.
Yeona dan Gina hendak mengejar Aeryn jika saja Noah dan Jonah tak menahan keduanya.
"Kalian bertiga benar-benar keterlaluan!" Kesal Yeona.
"Apanya yang keterlaluan?! Kami menyelamatkan kalian dari wanita bermasalah itu!" Noah berujar dengan suara tinggi.
"Kalian menghakimi Aeryn tanpa bertanya apa yang terjadi pada kami! Lalu sekarang kalian menyebutnya pembuat onar disaat bajingan-bajingan itu yang membuat keributan!" Gina ikut membentak Noah.
"Dia memang pembuat onar! Kau selalu terlibat dalam masalah dan itu semua karna Aeryn!" Jonah membentak tunangannya.
"Sialan! Pria-pria itu terlebih dahulu menghampiri kami dan menggoda Zoa juga Yeona, mereka bahkan sempat menyentuh tubuh Zoa, jika saja bukan Aeryn yang menghajar mereka sampai ke rumah sakit bisa dipastikan sekarang Zoa dan Yeona sudah berada ditangan bajingan-bajingan itu. Dan kalian menyebutnya pembuat onar?! SIALAN!!" Gina membentak ketiganya bahkan dengan kesal ia menjitak kepala Jonah karna terlalu kesal.
"Kalian benar-benar sialan! Selama ini kami terlibat masalah bukan karna Aeryn, justru dia yang menyelamatkan kami! Aku tak ingin bertemu kalian bertiga sebelum kalian meminta maaf pada Aeryn." Yeona langsung menarik tangan Gina dan pergi begitu saja dari hadapan ketiganya yang masih terbengong, mencerna apa yang baru saja mereka dengar.
Harvy tertegun, rasanya benar-benar bersalah, terlebih saat ia mengingat kembali tatapan mata Aeryn padanya, meskipun hanya sekilas tapi Harvy tau jelas, itu adalah tatapan mata kekecewaan.
Damn Harvy! Kau sudah salah menerka!
Kalau dipikir-pikir mereka memang sangat salah, tak menanyakan apa yang sebenarnya terjadi terlebih petugas polisi jelas-jelas memberitahu mereka bahwa kelimanya terlibat pertengkran dengan sekelompok pria, sialan mereka yang terlalu gelap mata dengan kebencian mereka pada Aeryn.
———
Sedangkan Aeryn sudah berjalan menuju halte bus dan pulang ke apartment, sepanjang perjalanan ia berusaha tetap tenang, tapi begitu sampai diapartment, ia langsung luruh, ia menangis, menuangkan rasa sakit didadanya karna ucapan ketiga pria itu.
Sialan! Biasanya ia tak pernah seperti ini, tapi entah kenapa perkataan mereka kali ini benar-benar menyakitinya, pembuat onar.
Mereka bahkan tak menanyakan apakah ia baik-baik saja atau tidak, apa yang sebenarnya terjadi, tak ada, yang dikatakan pria itu hanyalah tuduhan bahwa ia adalah pembuat onar.
Melihat ekspresi ketiganya yang begitu emosi membuat Aeryn sadar bahwa sepertinya mereka sudah menahan kekesalan padanya dalam waktu lama.
Aeryn bukan pembuat onar, ia hanya memberikan pelajaran pada mereka-mereka yang mengganggunya ataupun keempat sahabatnya, tapi sepertinya memang ketiga pria itu sudah membencinya sampai lupa bahwa ia dan keempat sahabatnya adalah korban.
Memanfaatkan keempat sahabatnya demi uang? Yang benar saja, Aeryn bahkan selalu membayar setiap kali mereka keluar hangout, meskipun keempatnya enggan dibayar, Aeryn bukan sahabat seperti itu, tapi memang pada dasarnya hanya ia yang tidak terlahir kaya maka orang-orang berpikir bahwa ia hanya berteman karna uang.
Bukan salah Aeryn jika ia terlahir bukan dari keluarga kaya, jika bisa memilih tentu Aeryn ingin dilahirkan dari keluarga kaya yang bahkan masa depannya sudah terjamin, tapi, ahh sudahlah, memikirkannya semakin membuat Aeryn sakit.
Dengan tarikan napas panjang ia menyudahi tangisannya dan membersihkan diri untuk tidur, beruntung saja besok minggu jadi ia tak perlu bertemu dengan Harvy.
TBC
AeilsyIr
![](https://img.wattpad.com/cover/323670942-288-k102351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Dusk-END
RomanceHe hates her so fucking much, but he loves her after dusk.